Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

trending

Hancur Hati Ibunda, Pulang Sekolah Baim Nangis Dipukuli Kating, Demam Lalu Meninggal

Tim HaiBunda   |   HaiBunda

Senin, 03 Jul 2023 11:04 WIB

Ilustrasi kekerasan pada anak
Hancur Hati Ibunda, Pulang Sekolah Baim Nangis Dipukuli Kakak Kelas, Demam Lalu Meninggal/Foto: Getty Images/Imgorthand
Jakarta -

Kekerasan di sekolah kembali terjadi, Bunda. Kali ini dialami oleh bocah berusia 8 tahun bernama Ibrahim Hamdi alias Baim.

Kejadian ini sontak menjadi sorotan publik. Kini, polisi pun mulai turun tangan untuk menyelesaikan kasus tersebut.

Baim merupakan siswa yang masih duduk di bangku kelas 1 SD di Kota Medan, Sumatra Utara. Ia meninggal dunia usai diduga menjadi korban perundungan yang dilakukan lima kakak tingkat atau kakak kelasnya.

Sang ibunda, Yusraini, menceritakan bahwa anaknya menjadi korban perundungan pada 22 Juni lalu. Saat itu, Baim yang baru pulang sekolah tiba-tiba menangis dan mengaku telah dipukuli kakak kelasnya yang tinggal berdekatan.

"Kami juga heran waktu itu dia pulang sekolah sambil menangis menceritakan kepada saya kalau dia dipukuli abang kelasnya. Abang kelasnya itu sebenarnya juga tetangga kami," kata wanita berkerudung tersebut.

Setelah mendengar cerita Baim, Yusraini pun sempat mendatangi rumah yang diduga melakukan perundungan terhadap Baim. Namun saat itu, anak tersebut membantah melakukan perundungan terhadap Baim.

"Anak saya sempat sebut nama senior yang memukulnya. Tetangga kami juga ya orangnya. Saya sempat datangi rumahnya. Tapi dia bilang tidak ada memukul anak saya. Saya pun tak mau ribut-ribut. Setelah itu saya pulang," urainya.

Setelah menjadi korban perundungan, Baim demam. Tidurnya tak nyenyak dan kerap menangis serta ketakutan. Baim mengaku kepada orang tuanya bahwa tubuhnya sakit.

"Setelah itu anak saya demam panas. Dia sering kayak ketakutan dan menangis. Dia bilang badannya sakit semua. Dia juga enggak mau makan. Tapi tetap kami paksa supaya dia makan," ucap Yusraini.

Kondisi kesehatan Baim terus menurun. Baim lalu dirujuk ke RSUD dr Pirngadi Medan untuk mendapatkan perawatan. Nyawa Baim tak terselamatkan. Bocah tersebut meninggal dunia di rumah sakit.

"Sakit sekali rasanya hati saya melihat anak saya ini meninggal karena dipukuli orang. Terakhir kali anak saya itu bilang kalau dia dipukuli lima seniornya. Dari kepolisian sudah datang kemarin ke sini," ungkapnya.

Terpisah, Kapolsek Medan Kota Selvin Trianingsih mengatakan kasus dugaan perundungan yang menyebabkan Baim meninggal dunia masih dalam penyelidikan aparat kepolisian.

"Kasusnya masih dalam penyelidikan Unit PPA Polrestabes Medan. Ada beberapa orang yang diambil keterangannya," pungkas Selvin.


TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI. 

(AFN)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda