Kondisi David Ozora Pasca Penganiayaan, Alami Otak Berputar hingga Hilang Ingatan

Cristalino David Ozora dan keluarganya sowan ke kediaman Gus Mus di Rembang, Selasa (20/6/2023).

David Ozora/ Foto: Mukhammad Fadlil/detikJateng

Cristalino David Ozora yang korban penganiayaan Mario Dandy Satriyo sudah pulang ke rumah, Bunda. Setelah koma selama 15 hari dan dirawat di rumah sakit selama 53 hari, remaja berusia 17 tahun ini masih harus mendapat perawatan dan perhatian intensif dari dokter yang merawatnya.

Selama di rumah, David memiliki beragam jadwal untuk terus memaksimalkan kondisinya. Sebagai orang tua, Jonathan Latumahina, selalu berada di samping sang putra dan terus berjuang agar David mendapatkan keadilan.

Beberapa waktu yang lalu, Jonathan Latumahina hadir dalam kanal YouTube dr Richard Lee. Dalam konten berdurasi hampir satu jam tersebut, ada banyak informasi terkait David yang dibagikan.

Otak David berputar

Sebelumnya, kuasa hukum Cristalino David Ozora, Mellisa Anggraini, mengatakan klienya mengalami diffuse axonal injury berdasarkan diagnosis dan hasil asesmen dokter.
Menurutnya, David mengalami cedera otak parah buntut penganiayaan

Diffuse axonal injury merupakan cedera otak traumatis yang serius, Bunda. Oleh karena itu, tingkat kesembuhan dapat bervariasi pada setiap penderita. Biasanya, pemulihannya membutuhkan waktu yang lama dan terapi rehabilitasi yang intensif.

Kepada Richard Lee, Jonathan Latumahina mengatakan bahwa dokter juga memberikan penjelasan terkait kondisi yang dialami David. Karena kekerasan tersebut, ternyata cedera ini membuat otak dalam tengkorak David berputar.

Jonathan Latumahina juga menyinggung bahwa kasus yang dialami putranya sangat parah. Bahkan, dokter yang hadir sebagai saksi mengaku baru kali ini mendapati kondisi tersebut karena penganiayaan.

"Jadi ahli menjelaskan juga di pengadilan, bahwa kondisinya ini sangat parah. Dan dia (bilang), 'Bahkan saya tidak pernah menjumpai kasus diffuse axonal injury karena pemukulan, 99 persen karena kecelakaan berat'," tuturnya, dikutip dari kanal dr. Richard Lee, MARS.

Lebih lanjut, Jonathan juga menyinggung kekerasan yang dilakukan oleh pelaku pada David. Katanya, otak David bisa berputar karena tendangan keras di bagian leher belakang yang dilakukan secara berulang.

"Tujuh kali ditendang leher bagian belakang. Diinjak kemudian ditendang saking kerasnya (otak berputar)," bebernya.

Kondisi terbaru David

David kini di rumah bersama orang terdekatnya, Bunda. Ia terus menjalani perawatan dan kondisinya mengalami perubahan yang signifikan.

Sang ayah memaparkan bahwa sampai saat ini putranya masih terus melakukan terapi dan assesment. Ini terkait dengan perkembangan motorik maupun kognitifnya.

Terkait kognitif, kemampuan berpikir David belum bisa kembali seperti semula. Diketahui, daya ingatnya pun sangat berpengaruh. Jonathan menjelaskan bahwa ingatan putranya masih di luar dugaan. Terkadang ada hal-hal yang sangat ia ingat dengan detail, namun ada pula yang tak diingat sama sekali.

"Daya ingat ini yang yang unik. Daya ingat David itu random, gitu."

"Kalau kita ini kan bisa ingat dan tahu timeline. Nah ini (David), kadang ingatannya tajam banget ingat sesuatu, kadang enggak ingat sama sekali," ucapnya.

Pilihan Redaksi

Simak kelanjutannya di halaman berikut ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

PANGGIL SANG AYAH DENGAN SEBUTAN 'MAS'

Ayah David Ozora, Jonathan Latumahina, menghadiri sidang perdana Mario Dandy Satriyo di PN Jakarta Selatan, Selasa (6/6/2023). Jonathan duduk di kursi pengunjung sidang.

Ayah David Ozora, Jonathan Latumahina /Foto: Andhika Prasetia/detikcom

Mengingat kondisi kognitif ini, David Ozora pada akhirnya disarankan dokter untuk kembali ke sekolah. Kemampuannya untuk menyerap ilmu memang belum baik, namun hal ini dilakukan sebagai salah satu tindakan terapi agar merangsang ingatannya.

"Ini bisa bisa kembali, tetapi butuh waktu. Makanya harus dilakukan hal-hal yang biasa dilakukan, misalnya bangun tidur jam 5, terus sekolah, kemudian nanti jam istirahat harus makan, itu harus terus kembali ke aktivitasnya," beber Jonathan.

Panggil sang ayah dengan sebutan 'Mas'

Selain merangsang ingatan, membawa David kembali beraktivitas termasuk sekolah, juga menjadi upaya agar ia kembali memahami tentang aturan, Bunda. Ternyata, David juga lupa terkait etika, termasuk cara berbicara dengan orang yang lebih tua atau lebih muda darinya.

"Untuk mendukung kognitif itu, menurut dokter Tatang harus ini dirangsang tuh dirangsang melalui sosialisasi. Dia harus tahu ada aturan, sebelumnya dia bener-bener enggak ngerti aturan."

"Awal-awal itu dia bahkan enggak punya batasan untuk ngomong sama yang lebih tua, sama yang sebaya, dan yang lebih muda. Bahkan manggil saya awal-awal Mas, 'Mas Jo'," ujarnya

Kondisi fisik David

Selain kognitif, kondisi fisik David juga mengalami perubahan, Bunda. Penganiayaan yang ia alami mengakibatkan bahu sebelah kirinya turun.

"Kalau fisik, itu dia miring ya bahu sebelah kirinya, turun."

Jadi, kondisi ini terjadi akibat cedera otaknya, Bunda. Karena pusat keseimbangannya terganggu, maka berpengaruh ke postur tubuh David.

Jonathan menyebut bahwa pasca penganiayaan ini, kepribadian David berubah. Dahulu, ia merupakan sosok yang pendiam. Namun kini, ia menjadi lebih ceria.

"Sekarang dia cheerful, dahulu pendiam," kata Jonathan sambil tertawa.

Apapun keadaan David sekarang, kita doakan semoga ia segera pulih dan bisa menjalani aktivitas seperti biasa ya, Bunda.