Jakarta -
Orang tua sudah pasti ingin anaknya bersekolah di sekolah terbaik. Itulah yang aku rasakan.
Namun, ternyata si anak tidak suka dengan sekolah pilihan aku. Karena sudah terlanjur daftar, aku coba melakukan kompromi, dengan tetap menyuruhnya masuk selama seminggu.
Aku pikir jika tetap tidak suka, dia boleh pindah sekolah setelahnya. Ternyata setelah seminggu, drama tidak juga berhenti, Bunda.
Anakku tetap membenci sekolah barunya. Aku pun coba upaya terakhir dengan membawanya ke psikolog. Ya, agar anakku ini mengerti 'paksaan' aku adalah untuk kebaikannya.
Tapi, apa yang terjadi? Tetap saja tak berhasil. Akhirnya, aku mengalah dan memindahkan anakku ke sekolah pilihannya. Alhamdulillah, setelah itu dia bersekolah tanpa ada drama lagi.
Aku pun berpikir, kadangkala kita harus mengerti bahwa anak kitalah yang menjalani proses. Jadi, dia berhak menentukan pilihannya. Membiarkan
anak memilih akan membantunya belajar menentukan jalan hidupnya di kemudian hari.
Agar tidak terjadi drama, coba lakukan tour ke sekolah-sekolah dan bantu dia memilih salah satu yang terbaik untuknya. Semoga bermanfaat, Bunda.
(Kisah Bunda Tenny di Jakarta)*Bunda yang ingin berbagi kisah seputar rumah tangga dan parenting di Cerita Bunda, bisa kirimkan langsung ke email redaksi kami di redaksi@haibunda.com Cerita paling menarik akan mendapat voucher belanja dari kami. dengan subjek Cerita Bunda. Ssst, Bunda yang tidak mau nama aslinya ditampilkan, sampaikan juga di email ya. Cerita yang sudah dikirim menjadi milik redaksi kami sepenuhnya. (rdn/rdn)