Work From Home Menegaskan Kalau Aku Depresi Pasca Melahirkan

Jakarta - Aku baru saja melahirkan sekitar 4 bulan yang lalu. Seharusnya, Maret 2020 aku sudah kembali bekerja seperti biasa.

Tapi karena situasi virus Corona yang makin menyebar, aku dan suami akhirnya Work From Home (WFH). Tak disangka, momen yang katanya bisa jadi bonding time dengan anak, malah membuat aku stres bahkan depresi.

Baca Juga : 5 Kesalahan Umum Pemicu Stres Saat Harus Work from Home

Ternyata menjadi ibu itu melelahkan banget! Si Kecil yang kami nantikan selama dua tahun ini malah membuat aku nggak pernah cukup tidur. Payudaraku sakit banget karena ASI, tapi susu yang keluar ternyata juga nggak banyak.

Ucapan orang sekitar juga sama sekali nggak membantu. Memang suami menjadi salah satu pendukung. Tapi dia kerap kali marah kalau aku minta bantuan bangun di malam hari. Aku stres!

Biasanya, pekerjaan adalah salah satu jalan keluarku untuk Me Time. Aku bisa disconnect sesaat dari kehidupan rumah tangga dan menjadi 'normal' sementara. Tapi sekarang, tidak ada 'me time' karena semua kegiatan bertumpu di rumah.

Baca Juga : Bunda, Ketahui Bedanya Baby Blues dan Depresi Pasca-melahirkan

Sekarang aku masih mencari-cari bantuan teman yang sudah berpengalaman melalui ini. Jika nggak bisa juga, aku nggak keberatan kok ketemu psikolog.

(Cerita Bunda Santi di Bogor)

Bunda yang ingin berbagi kisah seputar rumah tangga dan parenting di Cerita Bunda, bisa kirimkan langsung ke email redaksi kami di [email protected] Cerita paling menarik akan mendapat voucher belanja dari kami. dengan subjek Cerita Bunda. Ssst, Bunda yang tidak mau nama aslinya ditampilkan, sampaikan juga di email ya. Cerita yang sudah dikirim menjadi milik redaksi kami sepenuhnya.

Simak juga cerita Arina vokalis 'Mocca' mengenai impiannya mendidik anak dengan sang suami, yang merupakan orang Jepang. Dalam video Intimate Interview berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]

(ziz/ziz)