
cerita-bunda
Ya Tuhan! Ibuku & Anakku Tahu Suamiku Selingkuh, Tapi yang Terburuk...
HaiBunda
Sabtu, 25 Jul 2020 20:51 WIB

Mengetahui suami selingkuh adalah pukulan terberat bagi seorang wanita. Namun, mengetahui kebenaran ini dari ibumu adalah hal yang paling menyakitkan.
Saat aku bekerja, ibu tiba-tiba menelpon dan mengajakku untuk minum kopi saat makan siang. Kami berjalan di pinggir sungai sambil menyeruput kopi dan bicara tentang anak-anakku dan soal pekerjaan.
Dia lalu memintaku berhenti dan mengatakan kalau suamiku selingkuh. Wajahku langsung pucat dan syok. Lalu aku bertanya, apakah itu cuma kecurigaan atau fakta. Apa yang telah terjadi?
Ibuku mengatakan tahu ini dari kedua anak perempuanku yang berusia 4 dan 6 tahun. Kala itu di pertengahan libur musim panas, saat ibu menghabiskan waktu bersama mereka.
Beberapa waktu lalu, ibu bersama suami dan anakku berkeliling kota. Salah satu anak perempuanku menunjuk ke taman bermain dan berkata, "Di sinilah kami datang bersama Ayah dan Amanda (bukan nama sebenarnya)."
Tiba-tiba anakku yang lain bilang "Pssst, kita seharusnya tidak memberi tahu siapa pun tentang ini, Ayah bilang Ibu akan sedih."
Mereka hanya berjanji untuk tak memberi tahu ibunya, jadi mereka berani menceritakan itu pada neneknya. Kedua putriku memberi tahu ibuku tentang kunjungan ke taman bermain, makan malam, jalan-jalan sore, dan menaiki kincir ria.
Ibuku terus bertanya pada mereka, siapa Amanda ini. Putriku yang kedua berkata bahwa dia adalah pacar Ayah dan mereka berpegangan tangan.
Aku benar-benar kesal! Aku bahkan sulit bernapas dan tidak bisa bicara apapun. Aku merasa marah. Seandainya dia ada di sana, aku mungkin akan memukul wajah suamiku.
Ketika aku sampai di rumah malam itu, aku bertanya pada suamiku tentang Amanda. Apakah ada sesuatu yang ingin dia ceritakan?
Tapi, dia bahkan tidak kaget. Dia duduk, berpura-pura tidak tahu apa yang kubicarakan dan menyangkal semuanya. Aku tahu dia berbohong, sehingga aku kembali mempertanyakan semua yang pernah kita jalani bersama.
Aku merasa dikhianati.
![]() |
Aku menceritakan bahwa aku tahu itu dari anak-anak. Dia tidak menyangkalnya, tapi dia mengatakan itu bukan apa-apa, itu adalah kesalahpahaman. Amanda hanyalah seorang kolega dan teman.
Saat aku tanya soal berpegangan tangan, dia bilang putri kami berbohong. Amarahku meledak, namun aku coba kendalikan untuk tidak memukul atau mengusirnya dari rumah.
Aku pun berhenti bicara. Dia terus mengikutiku dan mencoba menjelaskan kalau itu semua hanya salah paham. Tapi, aku tidak peduli. Aku menyuruhnya tidur di sofa dan meninggalkannya pergi.
Malam itu, aku tidak bisa tidur. Aku tidak ingin bertemu suamiku lagi, tapi aku tidak ingin merusak pernikahan bila ini semua benar hanya salah paham. Aku ingin percaya itu tidak benar, tapi aku sampai di satu titik untuk lebih percaya pada anak-anakku daripada suamiku.
Tetapi yang terburuk adalah aku tidak cemburu. Aku mencoba menemukan kebencian dan kemarahan untuk wanita itu dengan membayangkan mereka bermesraan. Tapi aku tidak peduli dengan itu semua.
Aku merasa marah karena kedua anakku. Mereka yang masih polos, harus terseret dalam kekacauan yang dibuat oleh ayahnya. Mereka disuruh berbohong dan merahasiakannya.
Bagaimana kamu bisa meracuni jiwa seorang anak dengan hal seperti itu? Mengapa mereka harus melewati ini?
Aku ingin bisa cemburu dan kupikir inilah yang diinginkan suamiku. Tapi aku tidak bisa. Kurangnya rasa cemburu ini menunjukkan aku tidak cukup tertarik. Dia ingin aku berjuang untuknya, tetapi aku tak bisa.
Aku mencoba bertemu orang-orang yang kukenal, mencoba menggoda mereka dan berselingkuh. Namun, aku lupa bagaimana keintiman itu.
Tiga bulan berlalu, dia tidak pernah mencoba memperbaiki keadaan. Aku pun pindah dari rumah tanpa peringatan.
Kami bercerai setahun kemudian. Amanda pindah dan dia hamil. Kami bercerai karena tak ada yang bisa diperbaiki, bukan karena Amanda.
"Dia masih suamiku ketika pertama kalinya aku tidur dengan laki-laki lain."
"Dia masih suamiku ketika aku bertemu seseorang dan tinggal bersama."
Saat kami bercerai, aku bahkan sedang mengandung anak orang lain. Jadi, pada akhirnya aku selingkuh.
Itu semua bukan sesuatu yang membahagiakan, atau memperbaiki keadaan.
Cerita ini ditulis oleh Zita Fontaine, penulis buku A Box Full of Darkness, dilansir laman PS I Love You.
Mau berbagi cerita, Bunda? Share yuk ke kami dengan mengirimkan Cerita Bunda ke email [email protected]. Bunda yang ceritanya terpilih untuk ditayangkan, akan mendapat hadiah menarik dari kami.
Simak juga rahasia harmonis rumah tangga Donna Agnesia yang beda 6 tahun dengan suaminya, di video berikut:
(ank/rap)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Cerita Bunda
Nafkah Rp3 Juta Ludes dalam 2 Minggu, Heran Kok Suami Bilang Aku Boros?

Cerita Bunda
Bikin Syok! Suami Chat Mesra Wanita Lain Saat Aku Hamil Muda

Cerita Bunda
Curhat Bisa Dapat Hadiah? Intip Caranya di Sini Bun

Cerita Bunda
Baru 4 Bulan Menikah, Saya Pergoki Suami SMS-an Mesra dengan Mantannya

Cerita Bunda
Aku Rela Jadi Sopir Angkot demi Nafkahi Anak Setelah Suami Selingkuh

Cerita Bunda
Suamiku Tukang Selingkuh, Cerai Seminggu Sudah Bawa Wanita Lain
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda