CERITA BUNDA
Aku Baby Blues karena ASI, Malah 'Diteror' Keluarga Beri Si Kembar Susu Formula
Sahabat HaiBunda | HaiBunda
Rabu, 27 Jan 2021 17:10 WIBAssalamualaikum, wr.wb.
Hallo Haibunda, perkenalkan saya Fransisca, lebih akrab dipanggil Cika. Saya adalah seorang working mom dan memiliki 2 putri. Yaa putri kembar saya, yang saya beri nama Hyorin dan Hyolyn.
Senin 17 Juni 2019 menjadi hari terindah sepanjang hidupku, mengubah hidup serta tanggung jawabku sebagai seorang wanita. Ya predikat baru sebagai "IBU" mulai hari itu akan saya jalani.
Saya melahirkan kedua bidadari cantik melalui persalinan caesar. Persalinan secara normal maupun Caesar merupakan persalinan yang sama berat perjuangannya. Saat itu terpikir jika sudah melahirkan semua akan lebih mudah, namun ternyata salah. Drama mengasihi pun lebih berat jika dibandingkan saat hamil si kembar.
Bahkan, saat ini saya harus berbesar hati ketika anak kedua saya mengalami masalah terlahir dengan kondisi 'Hipoglikemia' sehingga setelah dilahirkan harus segera diberikan susu formula agar kadar gula darahnya tidak semakin menurun. Saat dokter mengizinkan saya untuk pulang, rasanya lega dan bahagia akhirnya bisa kembali ke rumah bersama kedua putri saya.
Namun, hati kembali terisak saat harus merelakan keduanya harus menjalani observasi, dan menginap di Rumah Sakit lebih lama karena didiagnosa 'kuning'. Leleh hati saya mendengar kabar itu dan merelakan berpisah sementara dengan kedua putri saya. Perasaan campur aduk, sedih, nangis, stress, takut tidak bisa bertemu kedua putri saya lagi.
Drama Meng-ASI-hi pun dimulai,
Hyorin dan Hyolyn adalah nama kedua putri kembar saya. Ketika Hyorin dan Hyolyn menginap di RS, saya pun mencoba untuk pumping karena saya takut ketika mereka pulang, ASI saya tidak cukup untuk mereka. Dengan penuh perjuangan tetes demi tetes ASI saya perah, harapan saya dengan bantuan botol yang berisi ASI dapat membantu tumbuh kembang mereka.
Namun itu menjadi 'Drama MengASIhi' dimulai. Hyolyn ternyata menjadi bingung puting karena terbiasa menyusu dengan bantuan botol, setiap kali DBF (Direct
Breastfeeding) selalu menangis dan tidak sabar untuk perlekatan karena sudah lapar.
Baby blues syndrome pun saya alami, saat Hyolyn menangis karena tidak bisa menyusui saya pun stres dan ikut menangis. Setiap malam sulit tidur seperti banyak pikiran dan perasaan negatif dalam diri saya. Saya merasa gagal menjadi Ibu karena tidak bisa meng-ASI-hi Hyolyn secara langsung.
Aku bahkan 'diteror' oleh keluarga, Bun. Lihat HALAMAN SELANJUTNYA ya untuk tahu kenapa mereka melakukan itu.
Simak juga video berikut mengenai drama ASI yang dialami Winda 'Idol' saat harus menyusui anak dengan dua tangan tertusuk jarum infus.

Teror keluarga bikin drama ASI