Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

cerita-bunda

Kelewatan! Tanaman Hias Aja Kok Berani-Beraninya Kamu Curi?

Sahabat HaiBunda   |   HaiBunda

Rabu, 17 Nov 2021 17:40 WIB

Ilustrasi tanaman hias
Ilustrasi tanaman hias/Foto: Getty Images/CoffeeAndMilk
Jakarta -

Mungkin buat orang yang tidak menyukai tanaman hias bisa mengecilkan arti kehilangan satu pot tanaman. Tapi buat kami yang menyukai, memelihara, dan menyayangi tanaman hias, kehilangan mereka artinya menyesakkan lho.

Saya akui memang mulai menyukai tanaman hias ketika pandemi dimulai Maret 2020 silam. Saat itu memang Work From Home menyisakan banyak waktu sehingga saya bisa mengisinya dengan sedikit-sedikit membeli tanaman hias. Rata-rata yang saya beli itu dari online jadi memang sejak mereka masih bayi (baca: satu atau dua daun saja).

Saya rawat hingga mereka rimbun dan memenuhi taman depan rumah. Kebetulan rumah saya memang hanya punya taman kecil saja di depan. Jadi menempatkan tanaman hias dengan ragam warna daun dan bunga rasanya pas saja.

Banner Rekomendasi 3 Tanaman Hias IndoorFoto: HaiBunda/Mia

Bukan cuma saya yang menanam tanaman hias. Rasanya di komplek kami setiap ibu-ibu menanam paling tidak satu hingga dua jenis tanaman hias. Jadi jangan kaget jika berkunjung ke lingkungan kami akan ditemui banyak rumah dengan tanaman hias yang cantik-cantik di halaman muka.

Lingkungan kami pun (tadinya) termasuk aman karena saya pernah lupa ambil kunci mobil yang nempel di bagasi selama DUA HARI dan aman-aman saja. Seaman itulah kami dulunya.

Hingga beberapa bulan belakangan kami kedatangan 'tamu'. Dia sebenarnya anak dari salah satu sesepuh di lingkungan kami. Tadinya dia dan keluarganya tinggal di luar wilayah kami, tapi karena beberapa alasan akhirnya dia pindah ke lingkungan kami.

Dan, di sinilah mulai banyak terjadi hal enggak menyenangkan. Mulai dari sembarang naro barang pribadi di rumah kami tetangganya. Barang pribadi ini termasuk kandang hewan peliharaan hingga jemuran kain yang tiba-tiba 'nangkring' di halaman rumah orang lain. Dia juga sering memicu pertengkaran sehingga membuat polisi datang sebanyak dua kali ke lingkungan kami.

Dari pihak keluarga besarnya juga sempat meminta maaf dan sedikit memberi tahu bahwa si empunya masalah ini adalah seorang 'pemakai'. Kebiasaan pemakai biasanya mampu 'menghilangkan' banyak benda untuk memenuhi ketagihannya alias dijual.

Paling mengena adalah tanaman hias kami hilang. Yes, Bun tanaman hias kami dicuri. Terakhir terjadi sekitar sepekan lalu ketika ada Asisten Rumah Tangga (ART) yang memergoki seorang pria dengan ciri seperti empunya masalah tersebut nyaris mengangkut satu pot besar aglaonema.

Kami semua rasanya tahu siapa pelakunya. Saat kami membicarakan tanaman yang hilang pasti sudah tahu mengarahkan mata ke mana. Tapi kami enggak berani menyuarakannya karena memang enggak ada bukti.

Buat kami sekarang bukan lagi masalah tanaman hias yang hilang. Tapi rasa aman yang sudah tidak lagi ada. Doakan agar kami bisa segera keluar dari masalah ini ya, Bun.

(Cerita Bunda S, Jawa Barat)

Mau berbagi cerita, Bunda? Share yuk ke kami dengan mengirimkan Cerita Bunda [email protected] ceritanya terpilih untuk ditayangkan, akan mendapat hadiah menarik dari kami.

Simak juga video berikut mengenai tanaman hias yang bisa menghasilkan udara segar di rumah. 

(ziz/ziz)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda