
cerita-bunda
Ayah dan Aku Salah Apa, Kak? Sampai Enggak Diundang ke Pernikahanmu
HaiBunda
Senin, 13 Dec 2021 17:41 WIB

Aku anak bungsu dari dua bersaudara. Kakak perempuanku hanya beda setahun dariku, Bun. Kami jadi tempat curhat satu sama lain. Oh iya, aku udah menikah dan punya dua anak perempuan sedangkan kakakku belum menikah. Enggak ada masalah saat aku menikah mendahului kakakku.
Masalah muncul ketika Mama meninggal dunia. Mama meninggal bulan Juli 2021 karena penyakit jantung. Ayah dan Mama saat itu sakit, tapi mereka enggak pernah kasih tahu aku kalo mereka sakit. Mereka cuma bilang kalau demam.
Tiap aku telepon atau video call enggak pernah diangkat. Aku tanya kakakku katanya Ayah dan Mama lagi istirahat total, jadi enggak pegang HP.
Enggak kebayang dua hari setelah Kakak bilang itu, dia menghubungiku minta tolong jemput karena Mama badannya udah biru semua. Aku yang punya bayi usia dua bulan enggak bisa ikut ke RS, apalagi anak pertama enggak bisa ditinggal sama sekali, Bun. Ke mana aku pergi, selalu mau ikut. Jadilah suamiku yang ngurus dari awal Mama masuk RS sampai penguburan.
Saat itu kasus COVID-19 di tempat kami masih tinggi, RS penuh. Mama ditolak karena enggak ada ICU yang kosong. Semalaman keliling akhirnya dapat di RS daerah, Bun. Tapi ICU penuh dan mereka mau terima di IGD.
Kami bilang enggak apa-apa asalkan Mama bisa dikasih tindakan karena saturasi oksigen Mama cuma 60-an. Ayah yang masih keadaan lemah, besok paginya pulang buat istirahat. Tinggallah suamiku dan kakakku yang jaga di RS.
Mama masuk RS hari Rabu malam dan meninggal hari Jumat. Beberapa hari setelah penguburan Mama, masalah muncul, Bun. Kakakku mulai nyuekin Ayah, bicara mulai ketus ke aku dan suamiku.
Buat IG story dengan tulisan,"Ketika sakit enggak ngurusin, pas sehat paling peduli." Itu buat ngejek aku, Bun. Aku tahu karena dia pernah chat aku WA kayak itu. Tiap hari Ayah enggak diajak ngomong, ribut masalah gaji pensiunan Mama. Sering enggak pulang, Bun dan enggak bilang pergi ke mana.
Akhir November ini dia resign, Bun. Terus tau-tau awal Desember ini Ayah ngomong kalo Kakak mau nikah. Ayah dipaksa tandatangan di surat bermaterai yang cuma dibaca sekilas tentang wali nikah dan surat pengajuan nikah.
Sedih lihat Ayah, Bun. Mau nangis rasanya kalau enggak ingat anak, Bun. Aku WA Kakak buat ngajak ngomong masalah ini tapi dia jawab enggak mau ngomong sama aku. Aku tanya kenapa tapi enggak dibalas cuma dibaca aja.
Aku datang ke rumah Ayah buat ngomong sama Kakak, tapi dia belum pulang. Pas dia pulang terus lihat ada mobil aku, malah langsung pergi lagi, Bun. Akhirnya aku enggak bisa ngomong apa-apa ke kakakku.
Tanteku, adiknya ayah yang tinggal dekat rumah Ayah akhirnya mau bantuin ngomong ke Kakak. Tapi Kakak enggak mau, katanya dia udah lelah. Ayah ngomong biarlah Kakak kayak itu, ayah sudah ikhlas sudah pasrah. Tambah sedih aku dengernya, Bun.
Aku tanya apa Ayah enggak sedih kalo Kakak bukan Ayah yang nikahin? Ayah enggak sedih katanya, yang Ayah sedih cuma satu: Ketika Mama sakit, Mama meninggal, Mama dikubur, Ayah enggak ada di samping Mama.Ya Allah saat itu aku nahan nangis, Bun denger Ayah ngomong gitu.
Sekarang kakakku lagi ngurus surat izin nikah karena dia rencananya mau nikah di Jakarta. Kami keluarga enggak diundang dan enggak tahu kapan nikahnya. Kami cuma berdoa semoga kakakku diberikan hidayah, dilancarkan segala urusannya, semoga jadi pernikahan yang pertama dan terakhir kalinya. Aamiin.
(Bunda D, tidak memberikan lokasi)
Mau berbagi cerita, Bunda? Share yuk ke kami dengan mengirimkan Cerita Bunda [email protected] ceritanya terpilih untuk ditayangkan, akan mendapat hadiah menarik dari kami.
Simak juga video berikut mengenai zodiak-zodiak yang dikenal memiliki empati tinggi ke orang lain.
(ziz/ziz)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Cerita Bunda
Suami Menyesal Resign karena Ku Ajak Bisnis, Malah Bikin Keuangan Kami Terpuruk

Cerita Bunda
Aku Lelah, Keluarga Suami Membenciku & Minta Dia Rujuk Sama Mantan Istrinya

Cerita Bunda
Ayah Bangkrut Kami Sengsara di Kontrakan Sepetak, Derita Ini Berakhir Setelah Aku Menikah

Cerita Bunda
Adik Ipar Sok Ngatur, Suamiku Dilarang Berikan Gaji ke Istri

Cerita Bunda
Suamiku Diam-diam Banyak Utang, Mantannya Nagih Uang yang Dipakai Saat Pacaran

Cerita Bunda
Hanya karena Suami Miskin, Tetanggaku Dicampakkan Keluarga hingga Ajalnya Tiba
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda