cerita-bunda
Suami Selingkuh hingga Nikah Siri, Alhamdulillah Kini Bertaubat Kembali Padaku
Rabu, 11 Jan 2023 17:00 WIB
#HaiBunda aku dan suami sudah menikah hampir 8 tahun. Selama ini, pernikahanku termasuk bahagia. Tidak ada hal yang menunjukkan tanda-tanda suami selingkuh.
Aku memang termasuk istri yang sangat cemburuan. Suami tipe orang yang mudah dekat dengan perempuan. Sudah berkali-kali aku ingatkan agar suami jaga jarak dengan teman-teman perempuan.
Aku takut mengganggu keharmonisan rumah tangga dan ia hanya bilang "Iya". Hingga pada tahun 2017, suami mengaku berjumpa dengan teman SMP. Aku nggak tahu di mana lokasinya, mereka pergi berdua, tapi suami mengakhiri hubungan mereka.
Ternyata, perempuan itu menghubungi suamiku lagi. Entah kenapa, suami mau saja dengannya hingga mereka melakukan zina berkali-kali. Perempuan itu sampai minta dinikahi. Ia adalah seorang tenaga pengajar honorer.
Kabarnya, perempuan itu sudah pisah dari suaminya, suka gonta-ganti pasangan, dan katanya pakai susuk. Menurut pengakuan suami, tidak ingat kapan mereka nikah siri. Perempuan itu pun mengancam akan memberi tahu aku soal perselingkuhan mereka.
Selama suami belum mengaku selingkuh, aku sering mimpi seperti diberi petunjuk. Aku mimpi suami menikah dengan perempuan lain dan punya anak usia 3 bulan. Aku sampai mimpi dikejar ular sangat besar, Bunda.
Aku pernah cerita ke suami soal mimpi itu, dia menjawab "Saya nggak selingkuh, itu cuma mimpi, doakan semua baik-baik saja".
Aku putuskan pergi
Siang hari di Minggu terakhir bulan Desember, kami berlibur ke kota P. Handphone suami di-charge, lalu ada video call masuk tanpa nama. Aku angkat dan betapa kaget saat melihat seorang wanita bersama anak kecil perempuan di layar.
Si penelepon juga kaget dan langsung mematikan panggilan. Spontan, aku tanya ke suami dengan perasaan campur aduk. Suami cuma jawab, "Nggak tahu siapa". Aku telepon balik berkali-kali, diangkat tapi diam saja.
Aku masukkan nomor itu ke aplikasi pelacak nomor handphone, mau tahu namanya siapa. Lalu muncul nama perempuan itu berinisial N. Suami tidak mengaku, hanya memeluk dan menciumi aku sambil menenangkan tidak ada apa-apa.
Sore hari, kami pulang dan aku diam saja sepanjang jalan. Sampai di rumah, aku tanya terus soal perempuan tadi. Aku cari tahu akun Facebook miliknya ternyata sudah diblok. Keesokan hari, suami pergi kerja dan seperti biasa, aku tanya pulang jam berapa. Dia balas "Jam 8 malam".
Entah kenapa, hati aku nggak tenang, gelisah sampai sore. Aku WhatsApp nggak ada balasan, telepon nggak diangkat. Aku cek ke kantor, suami nggak ada. Setelah maghrib, aku WA lagi di mana, ternyata nggak aktif.
Mungkin sudah ribuan kali aku telepon tidak diangkat. Hingga akhirnya jam 10 malam, dia balas SMS dan minta maaf. "Abang banyak salah ke Adik, maafkan Abang belum bisa membahagiakan kamu dan anak-anak."
Aku langsung telepon tapi nggak diangkat juga. Aku hanya bisa menangis dan memeluk anak-anak. Hingga esok pagi, aku memutuskan pergi dari rumah. Aku kirim SMS sambil terus menangis.
"Aku pergi. Kalau memang kami sudah tidak ada artinya lagi untuk kamu, buat apa kami di sini. Aku minta maaf, belum bisa jadi istri yang baik untuk kamu. Hingga Sabtu ini kamu tidak datang menemui kami, jangan harap untuk tahu kabar kami bagaimana."
Suami pun langsung menelepon. Dia menangis, "Kamu mau ke mana, Dik? Kalau kamu mau pergi, pergi ke kota ini nanti Abang menyusul sebelum hari yang Adik tentukan".
Allahu Akbar, aku menangis tidak karuan. Rasanya ingin berlari ketemu dia tapi tak tahu di mana. Aku jawab, "Iya, aku tunggu Abang".
Aku bersama anak-anak berangkat ke kota A dan dia menyusul kami. Di sana, dia mengakui semua perbuatannya dan memilih kami. Saat itu, dia sempat bilang nggak apa-apa kalau aku mau menceraikannya. Tapi, aku kasih pilihan, mau bertaubat dan tetap bersama kami, atau pilih perempuan itu.
Suami pun menceraikan perempuan itu, langsung talak 3. Alhamdulillah, suami sudah bertaubat. Aku pun nggak akan menuntut perempuan itu ke ranah hukum karena aku masih punya hati.
Seharusnya dengan profesi kamu itu mencerminkan kepribadian kamu juga. Semoga Allah SWT memberi kamu hidayah, jangan mengganggu rumah tangga orang lain lagi. Cari lah pendamping hidup yang belum beristri. Semoga Allah mengampuni kamu...
-Bunda A, domisili dirahasiakan-
Mau berbagi cerita juga, Bun? Yuk cerita ke Bubun, kirimkan lewat email [email protected] Cerita terbaik akan mendapat hadiah menarik dari HaiBunda.
Simak cerita Natalie Margareth ibunda Gabriel Prince hadapi perceraian hingga alami gangguan psikis, dalam video berikut: