cerita-bunda
Ku Jalani Ramadan Setelah Kehilangan Janin, Sedih Ditanya "Kok Bisa Keguguran?"
Senin, 10 Apr 2023 18:00 WIB
#HaiBunda Assalamu'alaikum, aku mau cerita soal menjalankan puasa Ramadan yang sangat sulit. Saat itu, kondisi aku belum stabil setelah kehilangan janin yang sudah berusia 6 bulan. Jadi, sulit sekali secara emosional.
Selama beberapa bulan, aku jadi lebih banyak melamun, termenung, bahkan tersenyum aja susah banget. Sampai akhirnya masuk bulan Ramadan, masih ada beberapa kerabat menjenguk aku setelah kemalangan itu.
Alhamdulillah, aku bahagia karena masih banyak yang perhatian dan peduli kondisi aku saat itu. Tapi, nggak cuma bahagia, ada juga sedih dan kecewa saat mereka datang. Ternyata, mereka datang nggak hanya bersimpati, Bunda.
Ada juga yang sekadar menanyakan, "Bagaimana janinnya bisa meninggal?"
Bahkan, ada yang menyalahkan aku meskipun menyampaikan secara tersirat. Mereka tanya, "Kok bisa?". Ada juga yang bilang, "Harusnya kami begini, begitu, bla bla bla".
Mereka bikin aku emosi, hati ini menjerit, kok sampai hati berkata seperti itu. Sedih, marah, kecewa bergejolak di jiwa. Andai saja mereka ada di posisi dan kondisi aku, tentu akan tahu rasanya kehilangan!
Dengan senyum kecil dan nada yang mendalam, aku jawab sambil menatap tajam mereka, "Semua di luar kuasa saya, sudah kehendak Allah".
Karena bulan Ramadan, aku sangat berusaha menahan dan mengontrol emosi saat bertemu orang-orang yang lidahnya 'mengiris' hati ini. Sungguh, bulan suci yang amat sulit aku jalani.
Ya Allah... Alhamdulillah aku masih diberikan kekuatan dan kesabaran dalam menghadapi manusia yang kadang sengaja menyakiti perasaan manusia lain.
-Bunda M, domisili dirahasiakan-
Bunda punya cerita berkesan juga tentang 'Menahan Emosi' saat puasa Ramadan? Yuk, kirimkan cerita Bunda ke email [email protected] Ada THR menanti, lho!
(muf/muf)