Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

haibunda-squad

Yuk Bun, Ketahui Bahaya Kanker Serviks dan Cara Mencegahnya

Muhayati Faridatun   |   HaiBunda

Kamis, 17 Dec 2020 11:48 WIB

Senior male doctor wear protection face mask talking with patient in clinic office
Ilustrasi konsultasi cara mencegah kanker serviks/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Inside Creative House

Kanker serviks atau kanker leher rahim termasuk penyakit mematikan bagi wanita. Bunda perlu tahu, jumlah pasien kanker serviks di Indonesia sangat tinggi. Lalu, bagaimana cara mencegahnya?

Dikatakan dokter spesialis kebidanan dan kandungan Dr. dr.Suskhan Djusad, Sp.OG(K)., kanker serviks awalnya ditimbulkan oleh infeksi Human Papilloma Virus (HPV). Sebenarnya, perjalanan kanker serviks butuh waktu lama yakni 3 hingga 10 tahun.

"Oleh karena itu, kanker serviks tergolong penyakit yang dapat diobati, bahkan bisa dicegah," kata dokter Suskhan kepada HaiBunda, beberapa waktu lalu.

Di Indonesia, jumlah pasien kanker serviks tercatat sangat tinggi, Bunda. Setiap satu jam, satu pasien kanker serviks meninggal dunia. Ini artinya, dalam 24 jam, sebanyak 24 pasien meninggal akibat kanker serviks.

Lalu, apa sih yang membuat angka itu tinggi? Dokter Suskhan menjelaskan, penyebab kanker serviks sebenarnya hanya infeksi HPV. Virus ini banyak tipenya, yang digolongkan jadi tipe low risk dan high risk.

"Tipe yang paling banyak dijumpai adalah HPV tipe 16 dan 18 (high risk)," ujar dokter yang menjabat Kepala Departemen Obstetri dan Ginekologi RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta.

Gejala kanker serviks

Untuk mendiagnosa kanker serviks, kata dokter Suskhan, pertama kali dilihat saat pemeriksaan fisik. Yakni diperiksa porsionya (bibir serviks), bila ada pertumbuhan eksofitik maka bisa dicurigai adanya kanker serviks.

Lalu dilakukan biopsi, diperiksa patologi anatomi, di mana nanti hasilnya akan menunjukkan ada kanker serviks atau tidak. Sebelum memasuki stadium awal, kanker serviks sangat sulit dirasakan, Bunda. Tapi, bisa dilihat ada atau tidak potensi kanker saat diperiksa.

"Untuk mengetahui stadium berapa, dilakukan pemeriksaan dengan meraba mulut rahim, berapa ukuran lesi," ucap dokter Suskhan.

Kalau kondisi sudah berat, dalam arti terbentuk tumor, pengidap kanker serviks akan mengalami beberapa gejala. Antara lain keputihan yang tidak wajar, berdarah saat disentuh atau berhubungan seksual.

Pada tingkat lebih lanjut, pasien bisa merasakan nyeri panggul apabila sudah ada gangguan pada ginjal, dan ada penyebaran ke rongga panggul. Pengidap kanker serviks berat bisa mengalami anemia, badan lemas, berat badan turun, dan nafsu makan hilang.

Lantas, bagaimana cara mencegah kanker serviks? Klik BACA HALAMAN BERIKUTNYA.

Simak juga kisah Feby Febiola mengidap kanker ovarium dan jalani kemoterapi, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

Banner tanaman hias tropis



Risiko dan cara mencegah kanker serviks

Male doctor wearing face mask discussing with woman patient while sitting on the table in the office at the hospital

Ilustrasi konsultasi cara mencegah kanker serviks/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Amorn Suriyan

Risiko dan cara mencegah kanker serviks

Dijelaskan dokter Suskhan, semua perempuan yang sudah pernah berhubungan seks berisiko terkena kanker serviks. Terlebih kalau sering bergonta-ganti pasangan, Bunda. Kalau pasangan membawa virus HPV, maka perempuan itu berisiko mengidap kanker serviks.

Bagi perempuan yang punya riwayat penyakit menular seksual dan HIV, maka perlu rutin melakukan pemeriksaan PAP Smear. Penting juga nih, Bunda, ingatkan suami untuk setia alias jangan bergonta-ganti pasangan.

"Bunda yang sehat saja bisa berisiko mengalami kanker serviks, jika suami memiliki kebiasaan seks bebas di luar rumah," dokter Suskhan mengingatkan.

Selain itu, Bunda juga disarankan melakukan tiga hal berikut demi mencegah terkena kanker serviks:

1. Rutin tes PAP Smear dan IVA

Bunda perlu pemeriksaan rutin sekali tiap tahun untuk mengurangi risiko. Pemeriksaan dilakukan pada leher rahim, dengan tes PAP Smear dan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA).

2. Vaksinasi HPV

Cara mencegah kanker serviks selanjutnya yakni setiap perempuan dianjurkan melakukan vaksin HPV. Di Indonesia, vaksin HPV yang beredar adalah Cervarix, untuk mencegah infeksi HPV tipe 16 dan 18, dan Gardasil untuk mencegah infeksi HPV tipe 6, 11, 16, dan 18.

Perlu Bunda tahu, vaksin HPV dilakukan secara bertahap yakni sebanyak tiga kali dalam kurun waktu 6 bulan. Untuk besaran biaya tergantung penyedia, tapi umumnya satu kali suntik sebesar Rp1,2 juta.

3. Perilaku seks sehat

Salah satu pencegahan kanker serviks paling ampuh adalah tidak bergonta-ganti pasangan. Dengan menerapkan perilaku seks sehat, terutama para suami nih, maka Bunda bisa terhindar dari risiko kanker serviks.

Seperti slogan yang sangat familiar ini, Bunda, mencegah lebih baik daripada mengobati. Nah, kalau ingin lebih jelas lagi, atau konsultasi langsung dan gratis, yuk klik di SINI.


(muf/muf)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda