sign up SIGN UP search

haibunda-squad

Serba-serbi Masalah Anak di Sekolah dan Cara Mengatasinya, Bullying hingga Pelecehan

Annisa A   |   Haibunda Sabtu, 30 Jul 2022 16:10 WIB
AGAR ANAK TERHINDAR DARI PELECEHAN SEKSUAL
Ilustrasi perlukah anak ditunggu di sekolah? caption

Maraknya kasus pelecehan seksual terhadap anak bisa bikin Bunda khawatir. Pasalnya, kejadian ini dapat terjadi di mana saja termasuk di lingkungan sekolah.

Agar anak terhindar dari masalah tersebut, Bunda perlu menanamkan pengetahuan dasar mengenai seks. Bunda Muthia mengatakan, pendidikan seks dapat dimulai sedini mungkin, bahkan sejak anak masih bayi.

"Walaupun saat bayi anak belum bisa bicara, tapi dia bisa mendengar dan melihat. Orang tua bisa memandikan anak dengan meminta izin kepadanya setiap kali ingin menyentuh bagian tubuh anak," kata Muthia.


"Lalu ketika anak sudah usia balita, bisa mulai pengenalan anatomi tubuh. Biasanya jarang dilakukan dengan nama yang sebenarnya, jadi biasakan kita jelaskan penis dan vulva. Sebut nama asli organ tubuh tanpa ada ekspresi yang berbeda dan tidak canggung," paparnya.

Banner Tips Besarkan Anak Autisme

Selain masalah bullying dan pelecehan seksual, beberapa anak mengalami masalah paling mendasar, seperti sosialisasi. Tak semua anak mampu bergaul dengan mudah. Beberapa di antaranya membutuhkan upaya lebih untuk menjalin pertemanan.

Meski begitu, anak dapat bergaul dengan baik jika dibiasakan sejak awal. Saat pertama kali masuk sekolah, ajak mereka untuk melakukan pendekatan ke teman sebaya. Namun, Bunda harus selalu memvalidasi perasaan mereka, ya. Apabila mereka tidak nyaman, Bunda bisa mengajaknya untuk melihat dari jauh hingga akhirnya bisa membawa Si Kecil ke dekat teman-teman.

Masalah lain yang bisa muncul di sekolah adalah anak kita dikucilkan. Hal ini, menurut Muthia, memerlukan penanganan khusus dari ahli seperti psikolog atau psikiater.

"Perlu dilihat apakah perilaku dikucilkan mempengaruhi hal lain, seperti penurunan performa akademis, atau membuat dia jadi tidak ceria dan tidak bisa beraktivitas, itu mungkin butuh bantuan dari psikolog atau psikiater. Bagaimana saran mereka apakah perlu terapi, dan penanganan lainnya," ujar Muthia.

(anm)
HALAMAN :
ARTIKEL SELANJUTNYA
Share yuk, Bun!
BERSAMA DOKTER & AHLI
Bundapedia
Ensiklopedia A-Z istilah kesehatan terkait Bunda dan Si Kecil
Rekomendasi
Bunda sedang hamil, program hamil, atau memiliki anak? Cerita ke Bubun di Aplikasi HaiBunda, yuk!
ARTIKEL TERBARU
  • Video
detiknetwork

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Ayo sharing bersama HaiBunda Squad dan ikuti Live Chat langsung bersama pakar, Bun! Gabung sekarang di Aplikasi HaiBunda!