
kehamilan
Dukungan Suami Seperti Ini Penting untuk Sukseskan Program Hamil
HaiBunda
Sabtu, 24 Mar 2018 19:39 WIB

Jakarta -
Masa Trying to Conceive (TTC) atau program hamil, bisa jadi masa yang cukup sulit untuk istri. Nah, dukungan suami yang seperti ini bisa membantu supaya program hamil sukses, Bun.
Apalagi di pihak istri biasanya terjadi yang namanya perubahan mood karena akan banyak banget 'hawa-hawa panas' dari pertanyaan-pertanyaan dari orang lain seperti, 'Kapan punya anak?', 'Udah ikut program apa aja?', 'Kok belum hamil-hamil sih istrinya?', dan kalimat-kalimat lainnya yang bikin mood istri drop atau malah naik turun.
Psikolog klinis dewasa, Pustika Rucita, memberikan saran dalam menghadapi perubahan mood pasangan. Salah satunya dengan lihat dan observasi perubahan mood istri kemudian kenali pula karakter pasangan.
"Kalau udah lama menikah harusnya sih bisa mengenali karakter pasangan, apa yang biasa dilakukan. Coba lebih kenali hal yang disukai pasangan sehingga membuat istri lebih rileks, misal suka nonton, nah suka nonton apa dan sebagainya," papar psikolog yang akrab disapa Cita ini.
Cita yang ditemui dalam Pregnity Smart Sharing 'Getting Ready for Pregnancy', Prepare Your Body, Boost Your Fertility di Green House Co Work, Multivision Tower Jakarta Selatan baru-baru ini menyarankan, coba deh suami mulai belajar jadi pendengar yang baik tanpa gadget, tanpa televisi, tanpa majalah atau game yang bisa mengintervensi obrolan.
"Sediakan mata, telinga dan pikiran untuk istri dan tunjukkan pula secara verbal misal, 'Ehm gitu..iya aku ngerti'. Istri itu kadang sadar lho kalau suami pikirannya ke mana-mana," tutur Cita.
Jangan lupa tunjukkan juga gestur non verbal seperti mencium, memeluk serta tidak menghakimi. Lalu, coba untuk active listening dan menormalisasi keadaan. Soalnya, ketika suami nggak merespons dengan tepat apa yang dialami istri bukan nggak mungkin istri makin 'panas' karena dengar kalimat yang nggak mengenakkan. Alhasil, suami pun ikut-ikutan 'panas'
"Coba tunjukkan dukungan dan kasih sayang mulai dari hal-hal basic seperti konsultasi ke dokter, tanya istri apa aja yang dibutuhkan dalam masa persiapan kehamilan, ingetin istri soal makan minum atau membantu mengerjakan tanggung jawab rumah tangga bersama-sama," papar psikolog dari Tiga Generasi ini.
Saling mendukung dan menemani adalah hal dasar yang suami bisa lakukan untuk istri, Bun. Misal nih, ketika kontrol ke dokter akan lebih baik jika pergi bersama-sama, apalagi program kehamilan sejatinya adalah program bersama.
"Kalau ke dokter sendiri kadang suka ada missing part atau informasi yang hilang yang nggak didapat salah satu pihak karena kadang kan ketika konsul ada hasil yang suami perlu tahu," tutur Cita.
(rdn)
Apalagi di pihak istri biasanya terjadi yang namanya perubahan mood karena akan banyak banget 'hawa-hawa panas' dari pertanyaan-pertanyaan dari orang lain seperti, 'Kapan punya anak?', 'Udah ikut program apa aja?', 'Kok belum hamil-hamil sih istrinya?', dan kalimat-kalimat lainnya yang bikin mood istri drop atau malah naik turun.
Psikolog klinis dewasa, Pustika Rucita, memberikan saran dalam menghadapi perubahan mood pasangan. Salah satunya dengan lihat dan observasi perubahan mood istri kemudian kenali pula karakter pasangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau udah lama menikah harusnya sih bisa mengenali karakter pasangan, apa yang biasa dilakukan. Coba lebih kenali hal yang disukai pasangan sehingga membuat istri lebih rileks, misal suka nonton, nah suka nonton apa dan sebagainya," papar psikolog yang akrab disapa Cita ini.
Cita yang ditemui dalam Pregnity Smart Sharing 'Getting Ready for Pregnancy', Prepare Your Body, Boost Your Fertility di Green House Co Work, Multivision Tower Jakarta Selatan baru-baru ini menyarankan, coba deh suami mulai belajar jadi pendengar yang baik tanpa gadget, tanpa televisi, tanpa majalah atau game yang bisa mengintervensi obrolan.
"Sediakan mata, telinga dan pikiran untuk istri dan tunjukkan pula secara verbal misal, 'Ehm gitu..iya aku ngerti'. Istri itu kadang sadar lho kalau suami pikirannya ke mana-mana," tutur Cita.
Jangan lupa tunjukkan juga gestur non verbal seperti mencium, memeluk serta tidak menghakimi. Lalu, coba untuk active listening dan menormalisasi keadaan. Soalnya, ketika suami nggak merespons dengan tepat apa yang dialami istri bukan nggak mungkin istri makin 'panas' karena dengar kalimat yang nggak mengenakkan. Alhasil, suami pun ikut-ikutan 'panas'
"Coba tunjukkan dukungan dan kasih sayang mulai dari hal-hal basic seperti konsultasi ke dokter, tanya istri apa aja yang dibutuhkan dalam masa persiapan kehamilan, ingetin istri soal makan minum atau membantu mengerjakan tanggung jawab rumah tangga bersama-sama," papar psikolog dari Tiga Generasi ini.
Saling mendukung dan menemani adalah hal dasar yang suami bisa lakukan untuk istri, Bun. Misal nih, ketika kontrol ke dokter akan lebih baik jika pergi bersama-sama, apalagi program kehamilan sejatinya adalah program bersama.
"Kalau ke dokter sendiri kadang suka ada missing part atau informasi yang hilang yang nggak didapat salah satu pihak karena kadang kan ketika konsul ada hasil yang suami perlu tahu," tutur Cita.
Baca juga: Penyebab ASI Keluar Saat Masih Hamil |
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
10 Pemicu Perdebatan Bunda & Ayah saat Memulai Promil, Ketahui Cara Menyelesaikannya

Kehamilan
5 Bentuk Dukungan untuk Bunda yang Keguguran agar Tak Menyalahkan Diri Sendiri

Kehamilan
Bunda Tak Kunjung Hamil? Jangan Buru-buru Berasumsi Infertilitas

Kehamilan
Pengaruh Posisi Bercinta pada Terjadinya Kehamilan

Kehamilan
Ssst! Intip Trik Jitu Cepat Hamil dari Dokter


5 Foto