kehamilan

8 Penyebab Keguguran yang Perlu Bunda Tahu

Muhayati Faridatun   |   HaiBunda

Kamis, 07 Feb 2019 14:58 WIB

Jakarta - Keguguran atau kehilangan janin dalam rahim umumnya terjadi saat usia kehamilan belum mencapai 20 minggu. Dalam istilah medis, keguguran disebut sebagai aborsi spontan.

Dilansir Web MD, penelitian March of Dimes memaparkan, sekira 50 persen dari kehamilan berakhir dengan keguguran. Bunda perlu waspada, keguguran paling sering terjadi karena kita nggak menyadari sedang hamil.

Diungkap juga bahwa lebih dari 80 persen keguguran terjadi dalam tiga bulan pertama kehamilan. Keguguran lebih kecil kemungkinan terjadi setelah usia kehamilan 20 minggu. Kalaupun terjadi, itu disebut dengan keguguran terlambat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Gejala umum yang dialami saat keguguran yakni perdarahan kecil hingga hebat, kram parah, sakit bagian perut, demam, sakit punggung, dan merasa sangat lemah.


Menurut dr Boy Abidin, SpOG(K), sangat penting menjaga kondisi tubuh saat trimester pertama kehamilan, demi mencegah terjadinya keguguran.

"Saat hamil, terutama trimester pertama atau tiga bulan pertama, terjadi proses pembentukan awal janin. Mulai dari satu sel, dua sel, kemudian tumbuh berkembang menjadi janin," kata dr Boy, saat membawakan program dr Oz Indonesia di Trans TV.

Waspada ya, Bunda, terlebih banyak perempuan yang nggak menyadari kehamilan di trimester pertama. Dokter cantik Reisa Brotoasmoro kemudian menjelaskan bahwa sedikitnya ada delapan faktor yang menjadi pemicu keguguran, yakni:

Ilustrasi keguguran/ Ilustrasi keguguran/ Foto: iStock

1. Kelainan kromoson


Selama kehamilan, menurut dr Reisa, kalau Bunda terdeteksi mengalami kelainan kromosom, bisa jadi salah satu penyebab keguguran.

2. Usia

Berdasarkan penelitian, faktor kelainan kromosom paling banyak dialami perempuan usia di atas 40 tahun. "Akhirnya, faktor kelainan kromosom ini bisa meningkat dua kali lipat dibandingkan usia 20 tahun, saat pertama kali hamil," terang dr Reisa.

3. Riwayat keguguran

Kalau ada riwayat keguguran sebelumnya, bahkan sampai dua atau tiga kali berulang-ulang, kata dr Reisa, kemungkinan mengalami keguguran lagi itu lebih besar.

4. Sakit kronis

Keguguran bisa disebabkan karena sang bunda mengalami penyakit kronis. "Bisa juga penyakit hipertensi, diabetes melitus, atau mungkin penyakit bawaan seperti kelainan jantung," ungkap dr Reisa.


5. Masalah rahim

Rahim merupakan tempat tumbuh kembang janin. Sehingga, menurut dr Boy, keguguran bisa terjadi kalau ada masalah rahim atau leher rahim. "Kalau seorang wanita ada miom saat awal kehamilan, atau ada kelemahan pada leher rahim, bisa menyebabkan keguguran," paparnya.

6. Riwayat genetik

Faktor genetik atau riwayat cacat lahir juga bisa memicu keguguran. Biasanya, dr Boy menjelaskan, dokter akan menanyakan apakah ada riwayat tersebut pada kehamilan sebelumnya. Ini jadi satu catatan untuk kehamilan berikutnya.

7. Infeksi

"Faktor infeksi yang sifatnya akut. Pada saat hamil, memang sebaiknya kondisi sehat dari awal sampai menjelang persalinan," urai dr Boy.

8. Obat-obatan

Kalau memang saat hamil ada masalah infeksi, Bunda akan diberikan obat-obatan untuk mengatasinya. Hati-hati ya Bun, obat-obatan yang merupakan zat kimia rupanya bisa menyebabkan keguguran.

"Saat hamil, Bunda hati-hati menggunakan zat-zat kimia yang masuk, menempel, diminum, atau dioleskan ke tubuh," tegas dr Boy.

[Gambas:Video 20detik]

(muf/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT