Perkembangan Janin di Minggu ke-1 sampai ke-4 Kehamilan

Bunda, yuk simak bagaimana perkembangan yang terjadi pada janin saat usia kehamilan memasuki 1 sampai 4 minggu.

Ilustrasi perkembangan janin/ Foto: iStock

Di usia kehamilan empat minggu pertama, kadang kala para wanita enggak sadar dirinya sedang hamil. He-he-he. Padahal, jika ditilik ke belakang, ada beberapa tanda yang muncul saat ibu hamil muda.

Disampaikan dr.Karno Suprapto, Sp.OG, dari Mayapada Hospital Jakarta Selatan, ada tiga tanda umum hamil muda yang bisa diketahui. Pertama, terlambat haid dan kedua payudara terasa sakit. Selain payudara sakit, tanda umum hamil muda lainnya adalah muka ibu yang tiba-tiba berjerawat.

"Jerawat enggak hanya muncul di wajah, melainkan beberapa area tubuh. Tanda yang ketiga, muka yang tadinya mulus tiba-tiba berjerawat. Bukan hanya di muka, tapi di dada atau bahkan di leher. Nah, itu semua pengaruh hormon progesteron," kata Karno kepada HaiBunda, beberapa waktu lalu.

Selain fisik, ibu juga bisa mengalami perubahan psikis seperti yang biasanya tenang dan tentram tiba-tiba menjadi galak dan moody. Nah, dikutip dari berbagai sumber, berikut ini perkembangan janin di minggu pertama sampai ke-empat kehamilan.

Cek halaman berikutnya ya, Bunda.

[Gambas:Video 20detik]

Minggu ke-1 dan ke-2

Foto: iStock

Minggu ke-1

Masa ini merupakan awal mula zigot terbentuk dan membelah diri menjadi dua sel dan seterusnya tanpa henti. Bentuk janin mirip seperti anggur (morula) dan ukurannya masih sebesar biji semangka.

Sel telur sudah berubah jadi blastocyst, yang mengapung ke dalam rahim dan akan membenamkan diri pada lapisan rahim. Embrio memiliki panjang 0,00 inchi dan berat 0,00 ons.

Minggu ke-2

Di minggu kedua, ukuran embrio 0,01-0,02 cm dan terdiri dari dua lapisan sel yaitu ectoderm dan endoterm, yang akan menjadi cikal bakal organ tubuh. Saat inilah, kehamilan mulai terdeteksi melalui hormon HCG dalam darah.

Ilustrasi perkembangan janin Foto: iStock

Ovarium akan mengeluarkan sel telur matang (ovum) ke tuba falopi. Di sana, sel telur akan menunggu sperma yang bisa bertahan di area sepanjang 15,24 - 20,32 cm yang terletak di antara serviks dan rahim.

Setelah tertanam, embrio mulai menghasilkan zat kimia yang berfungsi memberi sinyal pada tubuh bahwa embrio sudah hadir dan menekan sistem imunitas Bunda, sehingga embrio tidak lagi diperlakukan seperti benda asing dan dibiarkan tumbuh.

Lapisan luar sel telur akan jadi kepompong yang merupakan awal terbentuknya plasenta dan sistem pendukung tempat embrio tumbuh.

Minggu ke-3 dan ke-4

Foto: iStock

Minggu ke-3

Di minggu ketiga ini, sistem pembuluh darah, sistem saraf, jantung, dan mata si kecil mulai terbentuk. Embrio terus bergerak menuruni tuba falopi dan tumbuh menjadi seperti bola padat, yang terdiri dari sekitar 200 sel pada saat memasuki rahim, sekitar empat hari setelah pembuahan.

Embrio biasanya mengapung di sekitar rahim selama beberapa hari sampai menemukan tempat yang cocok untuk ditanamkan di lapisan dasar. Enggak cuma itu, embrio juga menerima oksigen dan nutrisi, serta membuang limbah melalui sistem sirkulasi primitif.

Materi genetik mulai terbentuk dari kromosom orang tua seperti warna rambut, bentuk mata, dan kecerdasan.

ilustrasi janin Foto: thinkstock

Minggu ke-4

Embrio akan berubah dari bentuk bundar menjadi lonjong dengan panjang 0,6 cm. Di minggu ini, jantung si kecil sudah mulai berdenyut. Bakal otak mulai berfungsi, calon tulang belakang mulai menebal, dan kaki tangan pun mulai terbentuk.

Satu bagian otak dan sistem saraf pusat sudah mulai terbentuk saat tabung saraf berkembang. Sementara itu, sistem jantung dan peredaran darah sudah mulai terbentuk. Sedangkan paru-paru serta usus berada pada tahap awal perkembangan.

Di minggu ini, embrio masuk ke lapisan rahim sebagai bagian dari proses implantasi. Proses ini kadang menyebabkan sejumlah kecil perdarahan. Sel bayi terus berkembang dan jaringan plasenta tumbuh, menghuni lapisan rahim dan membangun kontak dengan sirkulasi hormon Bunda.

Plasenta juga memproduksi estrogen, progesteron dan HCG (Human Chorionic Gonadotropin) atau yang sering disebut sebagai 'hormon kehamilan'. Ukuran embrio pada minggu keempat memiliki panjang 0,0254 cm dan berat 0,1,13 gram, serta memiliki ukuran serupa biji poppy.