kehamilan
Makan Sirih Pinang Saat Hamil Seperti Sarwendah, Bahaya Tidak?
Senin, 25 Mar 2019 14:01 WIB
Jakarta -
Memasuki usia kandungan tujuh bulan, Sarwendah dan suami, Ruben Onsu mengaku belum mengecek jenis kelamin calon anak keduanya. Mereka menginginkan kejutan di hari kelahiran nanti.
"Sampai sekarang saya sama Wenda enggak USG 4D, karena mau surprise. Saya selalu bisikin dan bicara di perut Wenda, 'Apapun yang penting kamu sehat sehat dan tumbuh kembang baik," kata Ruben, dalam acara tujuh bulanan di Hotel Dharmawangsa, dikutip dari InsertLive.
Saat acara tujuh bulanan tersebut, ibu Thalia Putri Onsu ini makan sirih pinang yang merupakan bagian dari prosesi. Sirih pinang dipilih Sarwendah karena diyakini sebagai simbol kelancaran kehamilan hingga persalinan nanti.
"Makan sirih pinang sebagai tanda biar dilancarkan semuanya," ujar Sarwendah.
Mengkonsumsi sirih pinang selama kehamilan seperti Sarwendah memiliki dampak baik dan buruk lho, Bun. Dilansir Firstcry Parenting, kebanyakan ibu hamil mengonsumi sirih pinang sebagai penambah nafsu makan dan mencegah mual.
Penggunaan sirih pinang juga dipercaya dapat melancarkan ASI dan kandungan antioksidannya dapat mengobati dehidrasi, serta konstipasi pada ibu hamil. Peneliti dari Aberystwyth University, A.R. Griew, mengatakan, konsumsi sirih pinang selama kehamilan tidak memberikan dampak signifikan yang buruk terhadap kondisi ibu dan bayi saat lahir.
"Dari hasil penelitian, ibu yang konsumsi sirih pinang akan cenderung memiliki berat badan rendah, namun bayi tetap lahir dalam keadaan sehat," kata Griew, dalam Jurnal Effect of Betel Chewing on Pregnancy Outcome.
Tapi ternyata, menurut laporan dari World Health Organization (WHO), mengonsumsi sirih pinang justru dapat menyebabkan kanker yang tidak hanya berdampak pada ibu, tapi juga bayi saat lahir. Bahan yang terkandung dalam daun sirih dan buah pinang juga dapat meningkatkan risiko keguguran dan kelainan pada janin.
Mengutip detikcom, selain menyebabkan kanker, sirih pinang juga dapat membentuk jaringan ikat atau fibrosa secara berlebih pada submukosa. Ini adalah salah satu gejala awal kanker.
Sedangkan dilansir BBC, mengonsumsi pinang dengan cara mengunyah terlalu sering dapat berisiko tinggi menyebabkan kanker rongga mulut. Di Taiwan, negara yang punya tradisi menyirih pinang, tercatat tingginya angka kematian akibat kanker rongga mulut.
(ank/muf)
"Sampai sekarang saya sama Wenda enggak USG 4D, karena mau surprise. Saya selalu bisikin dan bicara di perut Wenda, 'Apapun yang penting kamu sehat sehat dan tumbuh kembang baik," kata Ruben, dalam acara tujuh bulanan di Hotel Dharmawangsa, dikutip dari InsertLive.
Saat acara tujuh bulanan tersebut, ibu Thalia Putri Onsu ini makan sirih pinang yang merupakan bagian dari prosesi. Sirih pinang dipilih Sarwendah karena diyakini sebagai simbol kelancaran kehamilan hingga persalinan nanti.
"Makan sirih pinang sebagai tanda biar dilancarkan semuanya," ujar Sarwendah.
Mengkonsumsi sirih pinang selama kehamilan seperti Sarwendah memiliki dampak baik dan buruk lho, Bun. Dilansir Firstcry Parenting, kebanyakan ibu hamil mengonsumi sirih pinang sebagai penambah nafsu makan dan mencegah mual.
Penggunaan sirih pinang juga dipercaya dapat melancarkan ASI dan kandungan antioksidannya dapat mengobati dehidrasi, serta konstipasi pada ibu hamil. Peneliti dari Aberystwyth University, A.R. Griew, mengatakan, konsumsi sirih pinang selama kehamilan tidak memberikan dampak signifikan yang buruk terhadap kondisi ibu dan bayi saat lahir.
"Dari hasil penelitian, ibu yang konsumsi sirih pinang akan cenderung memiliki berat badan rendah, namun bayi tetap lahir dalam keadaan sehat," kata Griew, dalam Jurnal Effect of Betel Chewing on Pregnancy Outcome.
Tapi ternyata, menurut laporan dari World Health Organization (WHO), mengonsumsi sirih pinang justru dapat menyebabkan kanker yang tidak hanya berdampak pada ibu, tapi juga bayi saat lahir. Bahan yang terkandung dalam daun sirih dan buah pinang juga dapat meningkatkan risiko keguguran dan kelainan pada janin.
Mengutip detikcom, selain menyebabkan kanker, sirih pinang juga dapat membentuk jaringan ikat atau fibrosa secara berlebih pada submukosa. Ini adalah salah satu gejala awal kanker.
Sedangkan dilansir BBC, mengonsumsi pinang dengan cara mengunyah terlalu sering dapat berisiko tinggi menyebabkan kanker rongga mulut. Di Taiwan, negara yang punya tradisi menyirih pinang, tercatat tingginya angka kematian akibat kanker rongga mulut.
(ank/muf)