Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Cerita Perubahan Persiapan Persalinan Sarwendah

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Sabtu, 11 May 2019 11:00 WIB

Kondisi kehamilan memaksa Sarwendah mengubah rencana persiapan persalinannya.
Sarwendah Tan dan Ruben Onsu/ Foto: Instagram @sarwendah29
Jakarta - Menjelang kelahiran anak keduanya, Sarwendah berangkat lebih awal ke Singapura. Keberangkatan istri presenter Ruben Onsu ini karena berbagai pertimbangan terkait kondisinya.

Kehamilan yang lumayan besar jadi salah satu alasan wanita 29 tahun ini mempercepat jadwal keberangkatannya. Ke Singapura. Selain itu, dokter kandungan juga menjadwalkan Sarwendah untuk lebih sering check up.

"Sebenarnya dua minggu sebelum itu, cuma kata dokternya harus check up seminggu sekali karena hamilnya lumayan sudah besar. Jadi lebih aman flight dari sekarang, takutnya nanti enggak boleh flight lagi, akhirnya ubah flight mendadak," kata Sarwendah, dikutip dari InsertLive.

Sayangnya, keberangkatan Sarwendah tidak didampingi sang suami, Bun. Rencananya, Ruben baru akan menyusul awal Juni nanti.

"Masih lama 4 Juni (berangkatnya), terakhir kan masih ada malam takbiran, dia masih ada syuting live, jadi terakhir syuting baru berangkat," papar Sarwendah.


Sarwendah dan Ruben OnsuSarwendah dan Ruben Onsu/ Foto: Instagram @sarwendah29

Tidak mudah memang harus meninggalkan istri mempersiapkan proses persalinan sendiri. Tapi, pada kondisi tertentu, kehadiran suami tidak begitu diperlukan selama persalinan lho.

Menurut ahli kandungan dari Prancis, Dr.Michael Ordent, penting atau tidaknya suami ikut proses persalinan tergantung kondisi suami itu sendiri. Jika kehadiran suami membantu istri, maka dia boleh mendampingi istri.

"Jika memang bisa membantu menenangkan istrinya dan membuat istri merasa nyaman, tak masalah ia ikut masuk ruang bersalin," ujar Ordent, dilansir Maternity.


Namun, menurut penelitian yang dilakukan Pavel Goldstein, peneliti ilmu saraf di Colorado University, semakin suami berempati kepada istri selama proses persalinan, nyeri yang dirasakan istri semakin berkurang. Hal ini karena sinkronisasi, sentuhan, empati, dan pereda rasa nyeri saling berhubungan.

"Menyentuh bisa jadi alat pemulih dengan mengekspresikan empati kepada orang yang kita cintai. Dengan kata lain, sentuhan adalah alat mentransfer empati, salah satu cara komunikasi," jelas Goldstein, mengutip Daily Mail.

[Gambas:Video 20detik]

(ank/rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda