HaiBunda

KEHAMILAN

Bunda, Ketahui Ciri Hamil dengan Risiko Preeklamsia

Maya Sofia Puspitasari   |   HaiBunda

Kamis, 04 Apr 2019 14:35 WIB
Ibu hamil/ Foto: iStock
Jakarta -

Preeklamsia kini menjadi momok bagi ibu hamil. Preeklamsia diketahui merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas ibu dan bayi di dunia khususnya negara-negara berkembang.

Sementara itu, di Indonesia preeklamsia berat dan eklampsia merupakan penyebab kematian ibu dengan prevalensi sekitar 1,5 - 25 persen dan kematian bayi dengan prevalensi 45 - 50 persen.


Melihat angka tersebut, Bunda patut waspada ya. Seperti dikutip dari buku Ensiklopedia Kehamilan & Kelahiran, ada beberapa gejala preeklamsia pada ibu hamil.

Gejala tersebut antara lain peningkatan tekanan darah lalu pembengkakan pergelangan pada jari, kaki, wajah dan tangan. Gejala lainnya, tes urine antenatal mungkin akan menunjukkan kebocoran protein ke urine dari ginjal yang tidak bisa berfungsi secara efektif seperti sebelumnya.

Bunda, hingga saat ini tidak diketahui penyebab pasti preeklamsia. Namun tampaknya hal ini menurun di keluarga. Misalnya, anak perempuan dari ibu yang pernah mengalami preeklamsia lebih berisiko mengalaminya.

Preeklamsia/ Foto: iStock

Meski tidak ada tes screening yang bisa memprediksi seorang ibu hamil mengalami preeklamsia, Bunda bisa melakukan tes dasar pada paruh pertama kehamilan. Selain pemeriksaan tekanan darah, urine, dan berat badan, Bunda akan ditawari tes untuk fungsi ginjal dan hati, USG untuk memantau pertumbuhan bayi, serta pemindaian Doppler untuk mengukur efisiensi aliran darah ke plasenta.

Menurut dokter spesialis kebidanan dan kandungan Divisi Fetomaternal RSU Dr Soetomo Surabaya dan RS Pendidikan Universitas Airlangga, dr Khanisyah Erza Gumilar, SpOG, Preeklamsia adalah hipertensi pada kehamilan dengan tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg. Biasanya, kondisi ini terjadi saat usia kehamilan lebih dari 20 minggu.



"Disertai dengan salah satu dari gejala seperti proteinuria (peningkatan protein pada urine), trombositopenia (trombosit < 100 ribu), serum kreatinin tinggi (> 1,1), peningkatan SGOT/SGPT, edema paru, dan ada keluhan penglihatan dan serebral," tutur Erza dikutip dari detikcom.

[Gambas:Video 20detik]



(som/rdn)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Harapan Almarhumah Mpok Alpa untuk Masa Depan Anak Kembarnya Semasa Hidup

Mom's Life Amira Salsabila

Mengenal Penyakit Kanker, Penyebab Mpok Alpa Meninggal Dunia

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Mpok Alpa Meninggal Dunia, Tinggalkan 4 Anak Termasuk Sepasang Kembar

Mom's Life Annisa Karnesyia

Kisah Bunda yang Berkali-kali 'Dipaksa' Melahirkan Operasi Caesar hingga Akhirnya Bisa Pervaginam

Kehamilan Annisa Aulia Rahim

30 Ide Kostum Karnaval 17 Agustus yang Lucu, Unik & Kreatif untuk Anak, Bunda & Ayah

Parenting ZAHARA ARRAHMA

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Mengenal Penyakit Kanker, Penyebab Mpok Alpa Meninggal Dunia

Bukan Gentle Parenting, Ini Pola Asuh Terbaik untuk Prestasi Anak Menurut Studi

Komedian Mpok Alpa Meninggal Dunia, Tinggalkan 4 Anak Termasuk Bayi Kembar

Kisah Bunda yang Berkali-kali 'Dipaksa' Melahirkan Operasi Caesar hingga Akhirnya Bisa Pervaginam

30 Ide Kostum Karnaval 17 Agustus yang Lucu, Unik & Kreatif untuk Anak, Bunda & Ayah

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK