Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Kenali 9 Faktor Risiko Infertilitas pada Pria dan Wanita

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Selasa, 09 Apr 2019 10:11 WIB

Infertilitas masih menjadi isu yang sangat sensitif untuk dibicarakan. Simak, 9 faktor risiko infertilitas pada wanita dan pria.
Kenali 9 Faktor Risiko Infertilitas pada Pria dan Wanita/ Foto: Thinkstock
Jakarta - Bicara tentang infertilitas atau tidak subur itu bukan selalu tentang istri ya, Bun. Kesehatan reproduksi suami juga harus ikut diperiksakan ke dokter. Baik wanita atau pria, keduanya sama-sama memiliki faktor risiko infertilitas. Apalagi jika keduanya sedang atau pernah mengalami kondisi tertentu, Bun.

Menurut dr.Reino Rambey Sp.OG dari RSIA Tambak Jakarta Pusat, berbagai penyebab masalah infertilitas harus segera dicari supaya ditemukan solusinya. Akan tetapi, pasangan pun harus ikhtiar melakukan yang terbaik supaya enggak memiliki faktor risiko.

Berikut sembilan faktor risiko infertilitas pada wanita dan pria menurut Reino.

1. Umur
Infertilitas bisa disebabkan oleh faktor umur. Pada wanita, jika sudah memasuki usia 35 tahun berarti ada kemungkinan infertil. Sedangkan pria, memang belum sejelas wanita, disebutkan Reino, beberapa penelitian menunjukkan penuruan kesuburan pada pria di atas 40 tahun. Kemungkinan akan ada gangguan genetik pada anak-anak.

2. Gaya hidup
Merokok dan mengonsumsi alkohol, seringkali menjadi gaya hidup pasangan suami-istri. Jika ingin mewujudkan program hamil, Reino menyarankan untuk tak mengonsumsi alkohol dan merokok.

"Merokok itu bisa membuat sel tidak sehat, akibatnya bisa berujung pada infertilitas," kata Reino di acara Folkaland, di bilangan Jeruk Purut, Jakarta Selatan, baru-baru ini.

Kenali 9 Faktor Risiko Infertilitas pada Pria dan WanitaFoto: thinkstock
3. Kegemukan
Kegemukan menjadi faktor risiko karena biasanya akan terjadi komplikasi lainnya yang bisa memengaruhi kesuburan. Misalnya hipertensi dan diabetes, Bun. Penyakit tersebut sangat memengaruhi kondisi suami atau istri.

4. Berat badan rendah
Berat badan rendah atau terlalu kurus juga tak baik, Bun. Berat badan rendah identik dengan kurang gizi. Jika tubuh kekurangan gizi alhasil akan memengaruhi sistem kerja hormon dan sistem reproduksi. Reino menyarankan untuk selalu memerhatikan Body Mass Index (BMI).

5. Stres yang tak bisa diatasi
Reino melarang pasangan suami istri untuk enggak stres karena turut memengaruhi sistem reproduksi. Jika ada stres, lebih baik segera menghubungi psikolog yang bisa membantu cari solusinya.


6. Olahraga berlebihan
Olahraga secara berlebihan juga tak disarankan. Maksudnya berlebihan adalah Bunda dan suami melakukan olahraga yang membuat badan amat lelah. Jika mau memulai program hamil, disarankan untuk olahraga yang moderat saja, Bun.

7. Kurang olahraga
Kurang olahraga atau malas bergerak juga membuat faktor kesuburan pasutri berkurang. Akan ada masalah lainnya yang muncul seperti obesitas yang berujung pada komplikasi.

8. Riwayat gangguan reproduksi (wanita)
Faktor risiko khusus untuk wanita, yakni sebelumnya sudah memiliki riwayat gangguan reproduksi. Misalnya tuba terblokade, nyeri haid luar biasa, miom, dan lainnya. Sebelum memulai program hamil, disarankan untuk periksa ke dokter.

9. Penyakit gondongan (pria)
Mengutip dari detikcom, gondongan sering dianggap remeh. Padahal penyakit ini akan bertambah parah jika menyerang orang dewasa. Laki-laki dewasa bisa berisiko mandul jika terkena gondongan karena produksi sperma bisa terhenti.
Infeksi yang terjadi akibat gondongan dapat menimbulkan komplikasi pada berbagai organ. Gondongan adalah penyakit akut yang sangat menular dan disebabkan oleh infeksi virus Paramiksovirus RNA.

[Gambas:Video 20detik]

(aci/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda