Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Perjuangan Bunda Tanpa Rahim, Dapatkan Anak Setelah Divonis Sindrom MRKH

Annisa A   |   HaiBunda

Kamis, 02 Sep 2021 15:57 WIB

Dita wanita tanpa rahim yang memiliki sindrom MRKH
Dita Anggraeni Bunda yang divonis tanpa rahim/ Foto: 20detik

Kehadiran momongan selalu dinantikan dalam pernikahan. Namun sayangnya, tak semua wanita berkesempatan untuk mengandung. Ada juga yang terlahir tanpa rahim, seperti kisah Bunda bernama Dita Anggraeni.

Sebagai perempuan, Dita Anggraeni tidak dikaruniai rahim yang merupakan salah satu organ tubuh paling penting dalam hal reproduksi.

Kondisi tersebut dikenal sebagai sindrom Mayer Rokitansky Kuster Hauser (MRKH), di mana organ reproduksi perempuan tidak berkembang sebagaimana mestinya.

Sindrom tersebut membuat Dita Anggraeni tak memiliki rahim. Meskipun memiliki indung telur yang lengkap, Dita tidak mengalami menstruasi hingga divonis tak bisa hamil dan mendapatkan keturunan.

Nama Bayi JawaNama Bayi Jawa/ Foto: Mia Kurnia Sari

Dita Anggraeni baru mengetahui hal tersebut 10 tahun lalu ketika remaja. Kala itu ia sudah berusia 17 tahun dan tak kunjung mengalami menstruasi, Bunda.

"Saat itu merasa kok saya berbeda karena yang lain sudah menstruasi. Sempat periksa ke bidan tapi cuma dikasih sejenis pil KB untuk hormon. Diminum sampai pilnya habis tetap masih belum datang bulan juga," tutur Dita kepada HaiBunda, Selasa (31/8/21)

Obat bidan yang diminumnya tak kunjung membuat Dita mengalami menstruasi. Ia pun ragu untuk memeriksakan diri ke rumah sakit karena takut memakan biaya yang banyak.

Di usia 19 tahun, Dita akhirnya sudah memiliki pekerjaan dan mendapatkan uang. Ia akhirnya mengunjungi dokter kandungan karena didorong dengan rencana untuk menikah.

"Saya dirujuk ke RSCM untuk melakukan banyak pemeriksaan USG, cek kromosom, dan akhirnya keluar diagnosanya. Dulu ditulisnya agenesis uteri, yang sekarang dikenal dengan MRKH syndrome," ungkapnya.

Ketika mendengar vonis dokter, Dita Anggraeni tak mampu mencerna informasi tersebut. Ia seperti dihantam pukulan kasat mata. Lubuk hatinya menolak percaya dengan penjelasan dokter.

"Ini beneran dok? Saya cuma bisa ngomong seperti itu. Speechless," ucapnya.

"Dokter menjelaskan bahwa rahim saya kecil, bahkan hampir tidak ada. Kaget banget, lemas," imbuh Dita.

Dita Anggraeni sangat terpukul. Apalagi saat itu ia ditemani oleh pria yang akan menjadi suaminya. Pusing, hanya itu yang Dita rasakan. Baca di halaman berikutnya, Bunda.

Simak juga video 9 tanda hamil 2 bulan di bawah ini.

[Gambas:Video Haibunda]


REAKSI ORANG TUA DAN CALON MERTUA

sosok wanita dengan sindrom MRKH divonis tidak memiliki rahim

Dita Anggraeni / Foto: 20detik

Kondisi MRKH yang dialami Dita Anggraeni tak hanya membuatnya sedih. Hati sang Bunda begitu hancur mengetahui fakta putrinya tidak bisa memiliki keturunan.

"Beliau kaget banget. Beliau saya ajak di pemeriksaan berikutnya. Di situ Ibu sampai bilang 'Bisa nggak kalau rahim saya buat Dita?' Saya hancur sekali melihatnya," ungkap Dita.

Tak hanya itu, MRKH membuat hubungan Dita dan kekasihnya, Fahmi Ibrahim merenggang. Pria yang akan menjadi suaminya itu ikut terpukul dengan kondisi calon istri. Mereka pun sempat berpisah selama 8 bulan.

Di tengah kondisi tersebut, Dita Anggraeni hanya bisa pasrah. Ia sempat bertanya mengenai terapi yang dapat membantu memulihkan rahim. Namun hasilnya nihil, Bunda.

"Sempat tanya apakah ada terapi hormon biar rahim berkembang, tetapi menurut dokter tidak ada. Hanya bisa dengan cara transplantasi rahim, tetapi di Indonesia belum ada," ujarnya.

Dita Anggraeni menjalani kehidupan sebagai wanita yang tidak memiliki rahim. Butuh waktu cukup lama untuk berdamai dengan dirinya sendiri. Namun lambat laun, ia mulai dapat menerima kondisi tersebut.

Tak disangka, ia kembali dipertemukan dengan mantan kekasihnya ketika menjadi relawan di sebuah kegiatan sosial. Mereka pun menyambung kembali tali silaturahmi yang telah putus.

Fahmi akhirnya juga menerima kondisi tubuh Dita. Ia mau menikahinya dengan syarat, sang Bunda merestui mereka.

Tak disangka, keikhlasan mereka membuahkan hasil. Ibunda Fahmi luluh melihat perjuangan Dita. Ia pun merestui anaknya untuk menikahi hijaber tersebut.

"Kami sempat datang ke tempat ibunya. Kalau memang ibunya ikhlas menerima saya, kita lanjut. Akhirnya kami menikah di bulan November 2012," kenang Dita.

Meski sudah menikah, rumah tangga Dita dan Fahmi masih sepi tanpa kehadiran buah hati. Simak di halaman berikutnya, Bunda.

BAHAGIA JADI BUNDA TANPA RAHIM

dita anggraeni sosok wanita tanpa rahim karena sindrom mrkh

Dita Anggraeni / Foto: 20detik

Lima tahun berselang, Dita Anggraeni akhirnya dipertemukan dengan seorang Bunda yang kesulitan untuk membesarkan anak.

"Secara ekonomi agak kurang. Dia sudah dua anak juga yang masih sekolah di kampung. Jadi daripada anaknya tidak terurus, dipercayakan kepada saya dan suami," ujar Dita.

Dita Anggraeni mendampingi wanita itu sejak hamil hingga melahirkan. Dita dan Fahmi resmi menjadi orang tua setelah mengadopsi bayi mungil bernama Starla Qiana Senja.

Qiana tumbuh besar menjadi anak perempuan cantik. Usianya kini sudah 4 tahun, Bunda. Kehadiran Qiana menjadi anugerah bagi Dita dan Fahmi. Mereka tak menyangka bisa dipercaya menjadi orang tua bagi Qiana.

Nama Qiana yang berarti 'Berkah dari Tuhan' menyimpan makna dan doa bagi Dita. Ia merasa bersyukur atas berkah Allah SWT, Bunda.

"Benar-benar berkah dari Allah. Enggak berhenti rasa syukurnya. Qiana memang bukan lahir dari rahim saya tapi dari hati saya," ungkap anak pertama dari tiga bersaudara itu.

Hingga saat ini, Dita dan Fahmi masih menjalin hubungan yang baik dengan orang tua kandung Qiana. Ia berjanji untuk memberi tahu asal-usul sang putri ketika Qiana sudah besar.

Setelah Qiana berusia dua tahun, mereka kembali mendapat kesempatan untuk mengadopsi anak dari pasangan suami istri. Namun rencana itu gagal karena orang tua si bayi berubah pikiran.

"Akhirnya berubah pikiran untuk tidak jadi memberikan anaknya. Jadi sekarang kami fokus untuk mengasuh Qiana saja dengan baik. Sudah komitmen sama suami bahwa anak itu titipan Tuhan, mau biologis ataupun adopsi," tuturnya.


(anm)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda