Jakarta -
DatangnyaÂ
bencana memang tidak bisa diprediksi ya, Bun. ContohnyaÂ
banjir yang baru-baru ini melanda Kecamatan Dayeuhkolot, Kab Bandung.
Akibat banjir ini, banyak rumah terendam dan warga yang dievakuasi. Salah satunya seorang ibu hamil bernama Suryani.
Suryani yang hamil 8 bulan harus digendong sang suami, Miftah, melewati banjir setinggi bahu orang dewasa. Suryani dan suami dibantu Babinsa Desa Dayeuhkolot rencananya akan mengungsi ke rumah saudaranya.
"Istri lagi hamil delapan bulan. Tadinya mau mengungsi, tapi karena hujan deras dan kemarin saya bekerja jadi belum sempat," ujar Miftah, dikutip dari
detikcom.
 Suryani bersama Babinsa Desa Dayeuhkolot/ Foto: Wisma Putra |
Keadaan yang menimpa ibu hamil seperti Suryani bukan tak mungkin juga dialami ibu hamil lainnya saat terjadi bencana. Dalam kondisi hamil, ibu bisa jadi tidak tahu harus berbuat apa untuk melindungi diri dan janin ditambah diri ini yang merasa panik luar biasa.
Menurut Asim Shah, profesor dan wakil ketua eksekutif departemen psikiatri di Baylor College of Medicine, ibu hamil pada dasarnya sudah mengalami stres kehamilan. Nah, stres bisa diperparah jika ibu berada di tengah bencana.
"Kita sudah tahu jikaÂ
stres selama hamil bisa menyebabkan depresi yang buruk untuk janin. Bila ada bencana, bisa memperberat depresi dan ketakutan," kata Shah, dilansir
The Atlantic.
Butuh waktu lama untuk sembuh dari trauma pascabencana. Jika bencana membuat ibu hamil m kehilangan kerabat atau harta berharga, jangka waktu sembuh dari trauma akan lama.
"Mereka akan merasa trauma selama beberapa bulan atau tahun. Banyak orang berpikir ibu hamil yang depresi dan takut itu wajar, tapi seharusnya ibu hamil mendapatkan terapi dan pengobatan pascabencana," ujar Shah.
Melansir dari
Centers for Disease Control and Prevention berikut 7 hal yang bisa dilakukan Ibu hamil saat bencana datang.
1. Jika sudah ada tanda melahirkan, segera telepon nomor darurat atau pergi ke rumah sakit jika keadaan aman
2. Jika harus dievakuasi dari rumah, siapkan kebutuhan yang penting untuk kehamilan dan proses persalinan jika memang Hari Perkiraan Lahir (HPL) sudah dekat.
3. Jika tinggal di pengungsian, cepat beri tahu pekerja atau relawan di sana tentang kondisi Bunda termasuk keluhan yang dirasa.
4. Jika memiliki vitamin dan obat-obatan yang diberikan oleh dokter saat bencana, segera minum sesuai ketentuan.
5. Sebagai bentuk perlindungan, sering cuci tangan dan hindari orang-orang yang sakit.
6. Ikuti dan patuhi petunjuk yang diberi petugas saat bencana terjadi
7. Untuk menghindari stres fisik, sering-sering minum air dan istrirahat cukup. Untuk mengurangi stres, bicaralah pada tenaga kesehatan terkait atau keluarga terdekat
Nah, untuk Bunda yang sedang hamil saat bencana terjadi, janganÂ
panik ya. Pastikan Bunda selalu didampingi oleh keluarga danÂ
suami untuk membantu dalam segala hal.
[Gambas:Video 20detik]
(ank/rdn)