Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Tips Diet Jika Bunda Kegemukan Saat Hamil

Radian Nyi Sukmasari   |   HaiBunda

Senin, 29 Apr 2019 17:00 WIB

Diet juga bisa dilakukan ketika ibu hamil disebut kegemukan. Bagaimana sih panduannya?
Ilustrasi diet ibu kegemukan saat hamil/ Foto: iStock
Jakarta - Kenaikan bobot saat hamil memang lumrah dialami, Bun. Tapi, jika Bunda kegemukan saat hamil, bisa saja diterapkan diet. Ya, diet di sini merujuk pada pengaturan pola makan Bunda.

Dokter spesialis gizi klinis dari Mayapada Hospital Jakarta Selatan, dr.Arti Indira, M.Gizi, Sp.GK., mengatakan, selama kehamilan memang ada rekomendasi kenaikan berat badan, berdasarkan IMT atau Indeks Massa Tubuh sebelum hamil, dari Institute of Medicine.

Bagi ibu hamil dengan IMT normal yaitu antara 18,5 - 25, kenaikan bobotnya 11 - 13 kg. Untuk ibu dengan IMT di bawah 18,5, kenaikan bobotnya harus 15 - 18 kg karena dia harus menumpuk cadangan lemak di tubuh untuk produksi ASI dan kebutuhan janin.


"Kalau dia obesitas, IMT di atas 25, kenaikan bobotnya antara 9 - 11 kg, bahkan ada yang maksimal 7 kg. Nah, orang obesitas ini memang harus dipantau dari awal hamil karena dia enggak boleh mengalami kenaikan bobot yang terlalu banyak," kata Arti.

[Gambas:Instagram]


Seperti kita tahu, Bun. Obesitas bisa membuat risiko komplikasi kehamilan seperti diabetes gestational, preeklampsia, termasuk persalinan prematur lebih tinggi.

"Jadi kalau ada bumil obes, aku lihat makanan sehari-harinya. Memang makanannya yang bisa menaikkan bobot semua. Terlebih pendapat di masyarakat, ibu hamil itu eating for two, makan dobel, harusnya eating for you," kata Arti.

Untuk itu, kita pantau makanannya, dikurangi yang mengandung lemak dan gulanya tinggi. Jadi, biasanya kita kembalikan lagi ke pola makan gizi seimbang," sambungnya.


Namun, ibu tiga anak ini mengingatkan, ibu hamil yang kegemukan juga enggak memotong asupan kalori secara ekstrem. Sebab, nantinya nutrisi untuk ibu guna persiapan persalinan kurang dan nutrisi untuk janin tidak mencukupi. Jika hendak mengurangi makanan berkalori tinggi, tak masalah. Tapi, jika ragu-ragu, baiknya konsul ke dokter ya. Arti juga berpesan tak perlu Bunda menerapkan diet yang macam-macam, cukup terapkan pola makan gizi seimbang dan olahraga.

Apalagi bagi Bunda yang sudah didiagnosis mengalami diabetes gestational. Perlu sekali konsultasi ke dokter untuk ditentukan jenis makanan apa yang dianjurkan dikonsumsi lalu tak lupa dipantau terus gula darahnya.

"Kita kan juga enggak mau ibu hamil dengan diabetes pingsan karena hipoglikemia. Soal craving, itu pasti ada. Enggak apa-apa pengen makan apa dituruti asal kenaikan bobot bumil sesuai range dan saat kontrol bobot janinnya juga baik," papar Arti.

[Gambas:Video 20detik]

(rdn/muf)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda