Jakarta -
Untuk menghitung usia kehamilan, Bunda bisa memanfaatkan
kalkulator kehamilan yang tersedia secara online. Caranya cukup mudah. Bunda hanya perlu memasukkan hari pertama haid terakhir dan keluarlah perkiraan usia kehamilan Bunda.
Jika kini Bunda tengah mengandung di
trimester pertama dan hendak mencoba menghitung usia kehamilan dengan kalkulator kehamilan, ada pesan dari dokter nih, Bun. Disampaikan dr.Boy Abidin, Sp.OG(K), asal penghitungan usia kehamilan di kalkulator tersebut memakai standar internasional, boleh-boleh saja dilakukan.
"Biasanya pakai hitungan hari pertama haid terakhir (HPHT). Lalu untuk memperkirakan usia kelahirannya, pakai hitungan plus tujuh minus 3 plus 1. Plus 7 dari hari pertama haid, yang dikurangi 3 itu bulannya, dan yang ditambah 1 itu tahunnya," papar Boy saat dihubungi
HaiBunda, Senin (17/6/2019).
"Jadi misal HPHT tanggal 7 Mei 2019, berarti 7 ditambah 7 sama dengan 14. Lalu bulannya, 5 dikurangi 3 jadinya 2 dan tahunnya ditambah lagi jadi 2020. Sehingga diperkirakan lahirnya tanggal 14 Maret 2020. Ini biasanya pakai usia kehamilan 40 minggu," tambah Boy yang berpraktik di RS Mitra Keluarga Kelapa Gading ini.
Dia menekankan penghitungan usia kehamilan dengan kalkulator kehamilan bisa digunakan para Bunda jika ingin lebih mudah memperkirakan waktu persalinan.
"Misalnya untuk persiapan cuti kan. Tapi sekali lagi perlu dilihat kondisi
kehamilan berdasarkan pemeriksaan dokter ya. Kalau pakai kalkulator kehamilan kan hanya perkiraan atau taksiran," kata Boy yang juga
host dr.Oz Indonesia ini.
Ilustrasi hitung usia kehamilan/ Foto: iStock |
Sementara itu, dr.Rinto Riantori SpOG dari Mayapada Hospital Jakarta Selatan berpendapat secara teori untuk menentukan usia kehamilan menggunakan rumus Naegele Hari Perkiraan Lahir (HPL) yaitu tanggal hari pertama haid terakhir ditambah 7 hari, dikurangi 3 bulan, dan ditambah 1 pada tahunnya, dengan syarat tiga siklus haid teratur, 28 - 32 hari.
"Nah, dari situ bisa ditentukan usia kehamilannya. Tapi, sekarang sudah berkembang aplikasi yang tingkat keakuratannya lebih baik. Meskipun, yang paling akurat itu dengan melakukan USG saat usia kandungan masih kecil karena tingkat kesalahannya lebih keci. Jadi, menurut saya sah-sah aja kalau mau pakai aplikasi di web atau aplikasi yang memang resmi," papar Rinto.
Namun, dia berpesan usia kehamilan tetap harus dikonfirmasi dengan USG karena tingkat kesalahannya yang paling minim. Dengan catatan, alat USG-nya terkalibrasi dan pemeriksaan dilakukan dengan benar ya, Bun.
"Dan lakukan berkala, setiap bulan. WHO menganjurkan 8 kali selama kehamilan. Satu kali di trimester 1, 2 kali di trimester 2, dan lima kali di trimester 3," pungkas Rinto.
(rdn/som)