HaiBunda

KEHAMILAN

Ibu Hamil Sering Terpapar Polusi, Apa Dampaknya bagi Bayi?

Melly Febrida   |   HaiBunda

Minggu, 23 Jun 2019 16:30 WIB
Ilustrasi ibu hamil terpapar polusi/ Foto: iStock
Jakarta - Seperti kita tahu, polusi udara bisa berdampak buruk bagi kesehatan. Nah, bagaimana jika yang terpapar adalah ibu hamil? Apa dampaknya bagi si janin?

Sebuah penelitian mengungkapkan, lebih dari separuh bayi yang belum lahir terpapar polusi udara beracun. Lalu, jumlah polusi udara di dalam mobil hampir dua kali lipat ketimbang di luar mobil, Bun.




Dari penelitian itu ditemukan, 57 persen ibu sering bepergian menggunakan mobil atau taksi ketika mereka hamil tua. Ini berarti 2,6 juta bayi yang belum lahir mungkin terpapar polusi udara tambahan selama enam tahun terakhir.

Penelitian Opinium ini dirilis untuk memperingati Hari Udara Bersih, yang diselenggarakan oleh badan amal lingkungan Global Action Plan dan menemukan setidaknya 325 peristiwa yang terjadi di Inggris.

Chris Large, mitra senior di Global Action Plan mengatakan, tak sedikit masyarakat yang menganggap pilihan satu-satunya ibu hamil untuk bepergian adalah dengan menggunakan mobil. Padahal, diibaratkan Large, di dalam mobil pun terjadi polusi udara.

"Namun, kadang ini menimbulkan pertanyaan. Haruskah ibu hamil menghindari naik mobil saat bepergian?" kata Large, mengutip Sky News.

Global Action Plan mengatakan dalam penelitian itu terdapat peningkatan kadar nitrogen dioksida yang bisa meningkatkan risiko keguguran sebesar 16 persen. Ini artinya mungkin lebih baik wanita hamil bekerja dari rumah.

Sementara itu, penelitian lain menemukan satu dari lima kasus asma pada anak-anak dapat dikaitkan dengan polusi lalu lintas. Disebutkan, polusi udara berdampak buruk pada kehidupan setiap orang, terutama anak-anak, dan embrio. Dampak kesehatan ini mencakup peningkatan risiko pneumonia dan asma, dan pertumbuhan fungsi paru-paru yang lebih rendah.

Ilustrasi ibu hamil/ Foto: shutterstock
"Ini hanya menggambarkan betapa pentingnya kita semua mengambil tindakan untuk mengurangi polusi udara, dan perlunya standar dan kebijakan yang lebih ketat untuk mengatasi masalah ini," kata Profesor Jonathan Grigg, profesor kedokteran pernapasan dan lingkungan anak di Queen Mary University of London.

Sebelumnya juga ada penelitian yang menemukan ada partikel karbon di plasenta bayinya akibat polusi udara.


Penemuan partikel-partikel karbon di plasenta tersebut penting bagi kehamilan, karena bisa membantu menjelaskan bahwa ibu hamil yang tinggal di daerah yang tercemar lebih rentan melahirkan prematur dan memiliki bayi dengan berat lahir rendah.

"Kami sementara ini hanya tahu bahwa pencemaran air memengaruhi perkembangan janin dan dapat terus memengaruhi bayi setelah lahir dan sepanjang hidup mereka. Kami tertarik untuk melihat apakah efek ini bisa disebabkan oleh partikel dari paru-paru bergerak ke plasenta," kata dr.Lisa Miyashita, yang memimpin penelitian.

(rdn/rdn)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Noah Putra BCL Ikut Winter Camp Oxford University di Inggris, Ini Potretnya

Mom's Life Amira Salsabila

Perayaan Ultah Steffi Zamora Jelang Persalinan, Dapat Ucapan Romantis dari Nino Fernandez

Kehamilan Annisa Karnesyia

7 Rekomendasi Shampo Anti Jamur yang Aman untuk Kepala Si Kecil

Parenting Ajeng Pratiwi & Muhammad Prima Fadhilah

Ungkapan Mengejutkan Putri Diana Sebelum Pangeran Harry Lahir

Kehamilan Annisa Karnesyia

Tren Silver Nipple Cups untuk Bantu Busui, Benarkah Efektif Atasi Puting Lecet?

Menyusui Dwi Indah Nurcahyani

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Tak Perlu Takut Jadi Bunda, Yuk Siapkan Diri Bareng Expert di Bundaversity 2025

Perayaan Ultah Steffi Zamora Jelang Persalinan, Dapat Ucapan Romantis dari Nino Fernandez

7 Rekomendasi Shampo Anti Jamur yang Aman untuk Kepala Si Kecil

Anak Wisuda, Intip Potret Dewa Budjana dan Istri yang Hadir Mendampingi

Ketahui Penyebab Pusar Bayi Menonjol, Kapan Tanda Harus ke Dokter?

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK