Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Penanganan Infertilitas pada Wanita

Radian Nyi Sukmasari   |   HaiBunda

Sabtu, 29 Jun 2019 18:04 WIB

Ketika seorang wanita didiagnosis infertil, penanganan seperti apa yang diperlukan.
Ilustrasi penanganan infertilitas wanita/ Foto: iStock
Jakarta - Infertilitas atau ketidaksuburan yang dialami pria atau wanita bisa bikin pasangan suami istri (pasutri) susah punya momongan. Jika seorang wanita infertil, bagaimana penangannya?

Kata dr.M Luky Satria Syahbana, Sp.OG-KFER, dari Mayapada Hospital Jakarta Selatan, penanganan infertilitas tergantung penyebabnya. Misalkan penyebabnya Polycystic Ovary Syndrome (PCO) itu artinya si wanita tidak ovulasi. Sehingga, kata Luky, penanganannya diberi obat untuk ovulasi.


"Kalau ada polip, mioma harus diambil. Begitu juga bisa si wanita mengalami endometriosis, yang sering bikin nyeri haid, itu penanganannya agak ribet ya," kata Luky, saat berbincang dengan HaiBunda.

Diungkapkan Luky, endometriosis sendiri banyak tipenya, Bun. Nah, yang paling diketahui adalah kista seperti kista cokelat. Padahal, endometriosis banyak jenisnya. Ada yang di rahim, di usus, atau menempel di saluran kencing.

"Bicara yang umum, kista endometrisosis. Dia kalau dibiarin akan mengganggu sel telur. Kalau dioperasi, diangkat kista endometriosis dia juga akan mengangkat folikel sel telur yang sehat," tutur Luky.

Seperti diketahui, di dalam ovarium banyak sel telur. Nah, Luky malanjutkan, saat proses pengambilan kista, sel telur yang sehat ikut terambil. Akibatnya, cadangan sel telur berkurang.

"Tapi, kalau enggak dioperasi, kualitas sel telur jelek, kalau dioperasi cadangannya turun. Makanya kalau masalahnya kista endometriosis, pertimbangannya banyak. Soalnya habis dioperasi pun bisa tumbuh lagi kistanya. Jadi mesti mikir-mikir dulu operasi tujuannya apa," papar Luky.

Ilustrasi penanganan infertilitas wanitaIlustrasi penanganan infertilitas wanita/ Foto: Istock
Bila habis operasi pasangan ingin segera punya momongan, maka dianjurkan langsung menjalani program hamil. Tapi jika tidak, habis operasi biasanya si wanita konsumsi obat untuk mencegah kambuhnya kista.

"Tapi kalau mau hamil, obatnya distop. Saat sedang hamil, kista endometriosis bisa hilang. Tapi, habis lahiran ada risiko tumbuh lagi," tegas Luky.

Senada dengan Luky, dr.Rinto Riantori, Sp.OG, dari rumah sakit yang sama, menuturkan kalau penanganan infertilitas pada wanita tergantung penyebabnya, Misalkan ada gangguan di tuba falopi, bisa dilakukan hidrotubasi.


Hidrotubasi adalah memasukkan obat secara injeksi ke tuba falopi dan rahim melalui leher rahim. Tujuannya, mengatasi kebuntuan di saluran tuba.

"Apabila terdapat endometriosis, bisa diberikan obat-obatan bahkan sampai tindakan operasi," ujar Rinto.

Bunda perlu tahu juga nih, perbedaan hamil anggur dan hamil di luar kandungan. Simak penjelasannya di video berikut ya.

[Gambas:Video Haibunda]

(rdn/muf)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda