Jakarta -
Kadang, dengan alasan sekalian capek, beberapa pasangan enggak masalah jika punya anak dengan jaran usia dekat. Padahal, Bunda wajib mempertimbangkan jarak
kehamilan dengan kelahiran sebelumnya lho.
Perawat dan pendamping persalinan Debra Sullivan, Ph.D, mengatakan, menyusui dan hormon terkait menyusui bisa memperlambat ovulasi. Tapi, kalau ibu enggak menyusui, minimal 6 minggu setelah melahirkan ibu bisa berovulasi.
"Beberapa wanita bisa berovulasi tanpa haid lebih dulu. Itu sebabnya kadang ada wanita yang hamil lagi setelah melahirkan meski dia belum haid setelah melahirkan," papar Sullivan dilansir
Health Line.
Idealnya, ibu hamil lagi minimal 12 bulan setelah melahirkan, demikian disampaikan U.S. Department of Health and Human Services. Penelitian menemukan risiko lahir prematur atau berat badan bayi lahir rendah bertambah jika jarak kehamilan saat ini dengan kelahiran sebelumnya di bawah 6 bulan.
Jarak kehamilan dengan kelahiran sebelumnya yang terlalu pendek (di bawah 18 bulan) dan terlalu panjang (lebih dari 5 tahun) dikaitkan dengan dampak negatif pada ibu dan bayi. Misalnya lahir prematur dan berat badan bayi lahir rendah.
Setelah melahirkan, seorang ibu yang menyusui bisa berbulan-bulan tidak menstruasi. Meski menyusui bisa menjadi KB alami, tapi tak menutup kemungkinan bisa kebobolan alias hamil lagi. Sebenarnya, seberapa cepat seorang ibu bisa hamil setelah melahirkan?
Dikutip dari
What to Expect, American Congress of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) dan March of Dimes merekomendasikan agar pasangan suami istri menunggu setidaknya satu tahun penuh untuk punya anak lagi, setelah
kelahiran anak sebelumnya. Meskipun, jarak idealnya adalah 18 bulan.
ilustrasi hamil/ Foto: iStock |
Disebutkan juga, jarak kehamilan dengan kelahiran sebelumnya di bawah 18 bulan meningkatkan risiko anak kena asma, mengalami keterlambatan perkembangan, masalah penglihatan serta pendengaran di kemudian hari.
Para ahli tidak yakin alasan jarak kehamilan yang lebih pendek dengan komplikasi. Diduga karena ada sisa peradangan di dalam rahim dari kehamilan sebelumnya. Kemudian, tubuh tidak punya cukup waktu untuk mengisi kembali vitamin dan nutrisi yang diperlukan bagi kehamilan berikutnya.
Sementara itu, menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), Bunda dan Ayah perlu menunggu 24 bulan atau 2 tahun untuk menambah momongan setelah si kecil lahir. Tapi, bagi Bunda yang mengalami
keguguran, pendarahan atau operasi, bicarakan dengan dokter dan bidan dulu ya untuk merencanakan kehamilan selanjutnya.
Simak juga cerita Nadia Mulya saat hamil dan melahirkan keempat buah hatinya, di video ini, Bun.
(rdn/rdn)