Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Studi: Migrain Tingkatkan Risiko Komplikasi pada Ibu Hamil & Bayi

Maya Sofia   |   HaiBunda

Senin, 01 Jul 2019 13:30 WIB

Sebaiknya periksakan ke dokter ketika mengalami sakit kepala migrain yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Ilustrasi ibu hamil mengalami migrain/ Foto: Istock
Jakarta - Bunda, jangan sepelekan sakit kepala migrain saat hamil. Menurut penelitian terbaru di Denmark, ibu hamil dengan sakit kepala migrain lebih mungkin mengalami komplikasi dan bayi mereka juga berisiko tinggi komplikasi setelah kelahiran dini.

Mengutip Reuters, studi menggunakan data Danish National Patient Registry and Danish Medical Birth Registry. Dengan menggunakan data ini, para peneliti mengevaluasi kehamilan yang terjadi dari 2005 hingga 2012.

Mereka membandingkan 22.841 perempuan hamil yang mengalami migrain dengan 228.324 perempuan hamil yang tidak menderita migrain.

Hasilnya, hampir delapan persen perempuan dengan migrain mengalami kelainan hipertensi terkait kehamilan, serta 11,3 persen mengalami keguguran.

Sementara pada perempuan hamil tanpa migrain, angkanya lebih kecil. Hanya lima persen dari mereka yang mengalami kelainan hipertensi terkait kehamilan dan 10,3 persen keguguran.

Studi juga menunjukkan bahwa 25,4 persen kehamilan dengan migrain menjalani persalinan secara caesar, dibandingkan 22,3 persen kehamilan tanpa migrain.

Setelah memperhitungkan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi hasil, perempuan hamil dengan migrain memiliki risiko 50 persen lebih tinggi mengalami hipertensi terkait kehamilan dan berisiko 10 persen lebih tinggi keguguran.

Sementara bayi mereka memiliki risiko 14 persen lebih tinggi dalam hal berat lahir rendah dan 20 persen berisiko lebih tinggi untuk kelahiran caesar.

Studi: Migrain Terkait dengan Komplikasi pada Ibu Hamil dan BayiIlustrasi ibu hamil mengalami migrain. (Foto: Istock)
Salah seorang peneliti dari Aarhus University, Nils Skajaa mengatakan, penelitian sebelumnya dengan skala lebih kecil telah memperlihatkan hasil yang sama, yakni keterkaitan migrain dengan hipertensi saat hamil dan berat lahir rendah. Namun temuan mengenai risiko neonatal dan neurologis lainnya merupakan hal baru.

Sementara itu, dokter kandungan dari UCLA Health di Los Angeles, dr.Tina Nguyen yang tidak terlibat dalam penelitian ini menambahkan, studi dengan skala lebih besar di Denmark sebetulnya memperkuat apa yang sudah diketahui sebelumnya tentang dampak migrain pada wanita hamil.

Perlu Bunda ketahui, migrain umum dialami perempuan yang lebih muda. Dalam jurnal Headache dijelaskan, sebanyak 25 persen perempuan di usia reproduksi mengalami sakit ini. American Academy of Family Physicians menyarankan agar perempuan hamil yang mengalami sakit kepala baru atau sakit kepala jenis baru untuk segera memeriksakan diri ke dokter.

Bunda yang masih penasaran apakah saat hamil boleh menyantap sushi atau tidak, bisa simak penjelasan dokter dalam video berikut ini ya:

[Gambas:Video Haibunda]



(som/muf)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda