Jakarta -
Bunda yang sudah pernah hamil, pasti tahu betul rasanya
kontraksi. Nah, bagi Bunda yang hamil pertama kali, jangan membayangkan yang seram-seram dulu. Dikutip dari
Parents, kontraksi adalah kondisi saat tubuh Bunda mulai bersiap untuk melahirkan anak.
Saat kontraksi, Bunda mungkin mulai merasakan perut yang kencang dan keras. Kalau kata Paul du Treil, M.D, Direktur Kesehatan Ibu dan Anak di Touro Infimary New Orleans, AS, kontraksi itu kala rahim sedang berolahraga untuk 'grand final'.
"Kontraksi adalah cara tubuh Anda membantu mendorong bayi keluar dari rahim," kata du Treil.
Namun, ternyata kontraksi saat hamil itu ada dua kategori yakni palsu dan asli. Kontraksi palsu atau kontraksi Braxton-Hicks biasanya muncul dan hilang secara berkala. Selain itu kontraksi palsu tidak akan melebarkan leher rahim dan membuat ibu melahirkan.
Dilansir
Medical News Today, orang sering mengira kontraksi Braxton-Hicks sebagai kontraksi persalinan yang asli, terutama ketikaÂ
kontraksi terjadi pada tahap akhir kehamilan. Berikut adalah beberapa perbedaan utama antara keduanya:
1. Konsistensi: Kontraksi asli berlangsung sekitar 30-70 detik dan terjadi secara berkala. Kontraksi Braxton-Hicks tidak mengikuti pola yang konsisten.
2. Frekuensi yang meningkat: Kontraksi asli menjadi lebih sering terjadi saat persalinan semakin dekat. Kontraksi Braxton-Hicks tidak meningkat dalam frekuensi.
3. Intensitas ketidaknyamanan: Secara umum, kontraksi asli lebih menyakitkan daripada kontraksi Braxton-Hicks. Meskipun tidak nyaman, kontraksi Braxton-Hicks biasanya tidak menimbulkan rasa sakit.
4. Lokasi ketidaknyamanan: Seorang wanita cenderung merasakan kontraksi asli di seluruh perut dan punggung bawah, dan rasa sakit dapat menyebar ke kaki. Kontraksi Braxton-Hicks biasanya hanya menimbulkan rasa tidak nyaman di bagian depan perut.
5. Efek pergerakan: Mengubah posisi atau bergerak dengan cara lain bisa menghentikan kontraksi Braxton-Hicks. Sedangkan gerakan atau mengubah posisi tubuh tidak memengaruhi kontraksi nyata.
Kurang lebih sperti itu Bun, perbedaannya. Nah, bagi Bunda yang pernah melahirkan pasti tahu benar rasanya kontraksi. Nyeri sih memang. Tapi jangan takut dan menjadikan hal ini trauma.
Kita adalah apa yang kita pikirkan, Bun. Jadi kalau kita pikir kita akan merasakan sakit, kemungkinan besar memang itulah yang akan dirasakan. Sebaliknya jika kita menyikapinya lebih positif, tentu akan bisa menghadapi gelombang cinta alias kontraksi dengan lebih baik.
Misalnya saja nih, Bun, kita bisa lho melakukan endorphin massage saat
kontraksi persalinan datang. Kata Lanny Kuswandi, pengembang hypnobirthing di Indonesia dari Pro V Clinic Holistic Health Care, ini seperti saat suami memberikan foreplay.
"Jadi sentuh seluruh badan, quantum touch. Sentuh dan usap bagian kanan tubuh, bagian kiri, perut, dada, puting payudara, bisa juga sampai klitoris," tutur Lanny.
Seperti saat foreplay dilakukan, sentuhan semacam ini bisa merangsang tubuh menghasilkan endorfin alami, sehingga bisa membantu kita untuk lebih tahan terhadap sakit dan nyeri.
Simak juga perawatan pas melahirkan melalui video berikut, Bun.
[Gambas:Video Haibunda]
(aci/som)