Jakarta -
Ada banyak hal 'misterius' yang terjadi saatÂ
kehamilan. Salah satunya komunikasi antara ibu dan janinnya selama hamil. Bunda juga penasaran kan, kenapa bayi bisa merespons?
Nah, sekelompok ilmuwan mengungkap misteri tersebut dengan menggunakan hewan eksperimen yakni tikus. Penelitian ini dipublikasikan di
American Journal Obstetrics and Gynecology, berfokus pada banyak cara komunikasi antara sel ibu dan sel janin selama kehamilan.
Selama riset, grup peneliti dari University of Texas Medical Branch at Galveston dan tim dari Korea Selatan menemukan, mode komunikasi antara ibu hamil dan janin adalah kantung ketuban yang berisi cairan kimiawi, disebut eksosom.
Tim riset juga menemukan adanya komunikasi yang konstan antara ibu dan janin selama hamil. Mode komunikasi ini memainkan peran vital dalam mengontrol waktu kelahiran janin.
"Studi sebelumnya menunjukkan eksosom janin memberi sinyal ke tubuh ibu bahwa organ janin sudah
mature. Ini lah yang memicu persalinan dan proses kelahiran," kata ketua peneliti, Ramkumar Menon,
associate professor di Departemen Obstetri dan Gynekologi di University of Texas Medical Branch, dikutip dari
International Business Times.
 ilustrasi ibu hamil/ / Foto: iStock |
Lebih lanjut, peneliti menyebutkan, timnya berfokus pada tingkat dan kapabilitas sistem komunikasi tersebut. Ini akan membantu tim untuk mengembangkan cara agar membantu dan memantau janin selama kehamilan.
Untuk studi yang menggunakan tikus, peneliti menggunakan tikus yang sudah direkayasa secara genetik. Tikus tersebut memiliki protein
eksosom yang apabila diambil jaringan dan sampel darahnya, akan mengeluarkan marker berwarna hijau dan merah fluorensens. Peneliti selanjutnya melihat sampel di bawah mikroskop untuk membedakan antara eksosom ibu dan janin.
Dengan mengamati sampel secara seksama, para ilmuwan mengetahui bahwa melacak dan mengisolasi eksosom janin yang menuju ke sisi ibu dapat menjadi indikator yang berguna tentang perkembangan dan kesehatan janin, yang dapat diukur dalam sampel darah ibu.
Tim peneliti menyimpulkan bahwa 'lalu lintas' eksosom janin dan ibu mengindikasikan pensinyalan parakrin selama kehamilan. Eksosom dari sisi ibu dapat menghasilkan perubahan fungsional pada jaringan janin. Lalu lintas eksosom menunjukkan peran potensial mereka dalam kehamilan sebagai biomarker fungsi sebagai pembawa obat-obatan dan muatan lain ke sisi janin selama kehamilan.
Para ilmuwan saat ini sedang menantikan penelitian lanjutan yang dapat membantu mereka dalam mencari tahu, apakah cara komunikasi antara seorang ibu dan janinnya dapat digunakan untuk mencegah kelahiran prematur.
"Kami akan menguji kegunaan obat yang terkandung dalam eksosom berpotensi dapat melewati barrier plasenta. Hingga mencapai janin dan mencegah peradangan janin, penyebab utama kelahiran prematur yang saat ini belum ada pengobatan. Respons inflamasi janin terutama bertanggung jawab atas kelahiran prematur, yang berdampak pada 15 jutaÂ
kehamilan setiap tahun dan bertanggung jawab atas 1 juta kematian neonatal," kata Menon dikutip dari
Science Daily.
Simak juga video tentang pijat untuk ibu hamil.
[Gambas:Video Haibunda]
(aci/som)