HaiBunda

KEHAMILAN

2 Hal Penting yang Harus Dimiliki Ibu dengan Kehamilan Berisiko

Yuni Ayu Amida   |   HaiBunda

Rabu, 18 Sep 2019 17:00 WIB
Pentingnya Asupan Nutrisi & Dukungan Keluarga bagi Ibu Hamil Berisiko/ Foto: iStock
Jakarta - Kesehatan dan gizi ibu hamil pasti akan memengaruhi tumbuh kembang janin. Apalagi saat kehamilan dianggap berisiko tinggi, sehingga perlu penanganan dan perhatian lebih.

Dr.dr.Ali Sungkar, Sp.OG(K), Spesialis Kandungan dan Kebidanan menuturkan, kehamilan berisiko tinggi bisa membahayakan kesehatan ibu dan anak. Apalagi jika tidak ditangani dengan baik.

"Kehamilan risiko tinggi yang tidak ditangani dengan baik memengaruhi anak dalam kandungan, seperti perkembangan janin tidak sempurna, berat janin kurang, kelahiran prematur, maupun berat badan lahir rendah," ujar Ali Sungkar, dalam talk show 'Bicara Gizi: Kehamilan Berisiko Tinggi', di Jakarta, Selasa (17/9/2019).


Ali menerangkan, ibu yang berpotensi memiliki kehamilan berisiko tinggi, adalah mereka yang punya penyakit penyerta seperti asthma, diabetes, kelainan jantung, termasuk juga hamil dengan penyakit penyulit seperti preeklampsia, eklampsia, atau infeksi. Punya riwayat operasi terdahulu, serta hamil di usia rentan.

Kata Ali, salah satu cara penting penanganan kehamilan risiko tinggi yakni dengan memenuhi kebutuhan nutrisi makro dan mikro yang bervariasi di tiap tahapan. Mulai dari prakehamilan, trimester 1, 2, 3, serta masa menyusui.

Foto: iStock

"Ibu perlu memastikan makanan mereka mengandung zat-zat gizi penting seperti protein, karbohidrat, lemak, kalsium, zat besi, vitamin A, vitamin D, vitamin B12, asam folat, dan iodine," jelasnya.

Selain mencegah risiko komplikasi pada proses kelahiran, asupan nutrisi yang baik saat masa kehamilan juga sangat bermanfaat untuk si kecil dalam jangka panjang, Bun. Karena bisa menurunkan risiko penyakit kronis di masa dewasa kelak seperti hipertensi, diabetes, jantung, dan lainnya.

Tak hanya pemenuhan nutrisi, dalam kesempatan yang sama, ditambahkan Putu Andani, M.Psi., Psikolog dari Tiga Generasi, ibu dengan kehamilan risiko tinggi perlu mendapatkan dukungan secara mental dari orang-orang di sekitarnya. Dalam kondisi hamil normal saja, ibu sudah dihadapkan dengan berbagai tantangan dan perubahan psikologis seperti stres yang lebih tinggi.

Kehamilan berisiko tinggi tentunya membuat tingkat stres jadi berlipat ganda juga, Bun. Yang pada akhirnya bisa memberikan dampak negatif pada diri ibu dan janin.

"Untuk mencegahnya, dibutuhkan cara penanggulangan stres yang tepat yakni support system, mulai dari diri ibu sendiri, suami, serta keluarga dan teman dekat," jelas Putu.

Simak pula cara benar membedong bayi, dalam video berikut ini, Bun.

(yun/muf)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Jessica Jane dan Erwin Phang Akhirnya Bulan Madu ke Jepang, Intip Potret Keseruannya

Mom's Life Amira Salsabila

Isabel Putri Ayu Azhari Berhasil Jadi Wakil 2 None Jakarta 2025, Intip Potretnya

Mom's Life Annisa Karnesyia

Fakta soal Konsumsi Obat Tylenol saat Hamil yang Disebut Bisa Memicu Autisme

Kehamilan Annisa Karnesyia

Bikin Nyesel, Ini Bahaya Oversharing dan Penyebabnya

Mom's Life Amira Salsabila

Apakah Perut Ibu Hamil Bisa Berlipat?

Kehamilan Melly Febrida

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Jessica Jane dan Erwin Phang Akhirnya Bulan Madu ke Jepang, Intip Potret Keseruannya

Fakta soal Konsumsi Obat Tylenol saat Hamil yang Disebut Bisa Memicu Autisme

Bikin Nyesel, Ini Bahaya Oversharing dan Penyebabnya

Jadwal Makan Ideal Bayi Usia 6-12 Bulan, Bunda Perlu Tahu

11 Drama Korea Era Dinasti Joseon Terbaru 2025, Seru Semua

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK