Jakarta -
Bayi 14 bulan di Polewali Mandar, Sulawesi Barat terpaksa mengonsumsi kopi sebagai pengganti susu sehari-hari. Penyebabnya, orang tua si bayi tak mampu
beli susu.
Menurut pengakuan sang ibu, bayi tersebut pernah diberi susu, sejak lahir sampai usia 5 bulan. Namun, sejak usia 6 bulan, sang bayi mulai diberi opi. Bayi malang tersebut bisa mengonsumsi kopi lebih dari satu kali sehari. Bila tidak diberi, dia akan menangis layaknya anak minta diberi susu.
"Biasa empat kali (sehari), kalau tidak diberi menangis," kata sang ibu, dikutip dari
20detik.
Faktor ekonomi menjadi pemicu ibu bayi menghentikan pemberian susu. Sehari-hari orang tua bayi tersebut bekerja sebagai pengupas kelapa yang berpenghasilan Rp12 ribu sampai Rp20 ribu per hari.
"Tidak ada uang," ujar si ibu saat ditanya alasan berhenti memberi susu ke anaknya.
Pemberian kopi pada bayi dalam jangka waktu berulang tidak baik untuk kesehatan, Bun. Dalam sebuah studi, kandungan kafein dalam kopi bisa berdampak buruk pada kesehatan anak saat tumbuh dewasa, termasuk berpotensi mengganggu
perkembangan anak.
"Jelas sekali bayi berisiko mengalami gangguan kesehatan karena konsumsi kafein. Sebab, masa tubuh bayi masih rendah dan belum bisa memproses kafein dalam tubuh," ungkap perawat senior Chaunie Brusie, RN, mengutip
Very Well Family.
 Bayi minum kopi/ Foto: Bayi di Polman diberi kopi karena Ortu tak mampu beli susu (Abdy-detik) |
Studi lain menemukan bayi berusia 2 tahun yang minum kopi atau teh di antara jam makan, bisa tiga kali berisiko mengalami obesitas saat memasuki usia sekolah. Bila kopi mengandung kafein dengan dosis tinggi, bisa menyebabkan gagal jantung dan kejang yang berdampak pada kematian.
Sampai sekarang ilmuwan belum tahu pasti efek kopi pada bayi. Namun, segelas kopi yang berkafein bisa menyebabkan anak aktif. Sedangkan menurut dokter spesialis anak, dr.Meta Hanindita, SpA, bayi mengonsumsi kopi bisa menyebabkan kekurangan nutrisi. Sebab dapat menghambat penyerapan zat besi.
"Kopi juga menghambat penyerapanÂ
zat besi dan bisa menyebabkan gagal tumbuh bahkan
gizi buruk," jelas Meta, dilansir
detikcom.
Memberikan susu pada anak tentu lebih banyak manfaatnya, Bun. Simak penjelasannya di video berikut:
[Gambas:Video Haibunda]
(ank/rdn)