Jakarta -
Kehamilan bisa jadi hal yang ditunggu-tunggu wanita setelah menikah. Namun, ketika ibu hamil didiagnosis
kanker payudara, gimana penanganannya?
"Itu topik yang amat khusus. Ini merupakan suatu kondisi yang enggak bisa disamakan dengan pasien yang enggak hamil," tutur dr.Bayu Brahma, Sp.B(K)Onk dari
Mayapada Hospital Jakarta Selatan.
Hal utama, harus dilihat usia janin. Kata Bayu, saat usia
janin masih trimester satu tentu penanganannya berbeda dengan janin di usia trimester dua atau tiga. Prinsipnya, tegas Bayu, ibu hamil bisa mendapat penanganan standar kanker payudara.
"Kemoterapi, operasi, kalau perlu radiasi. Menang yang sulit ketika usia janin di trimester pertama ya," ujar Bayu saat berbincang dengan
HaiBunda.
"Contoh kita mau lakukan operasi. Di semester akhir, oke dilakukan operasi. Ada dua pilihan, Breast Conserving Therapy (BCT) dan mastektomi," tambah Bayu.
Bayu menambahkan, BCT harus sepaket dengan radiasi. Di semester kehamilan akhir, setelah bayi lahir ibu bisa melakukan radiasi. Tapi di trimester awal, setelah BCT, ibu hamil baiknya tunda radiasi. Jadi, ada jeda waktu menunggu, Bun.
Lalu, apakah operasinya harus mastektomi atau payudara diangkat total? Kemudian, obat yang di diberikan bisa jadi amat terbatas karena jenisnya diambil yang punya efek aman bagi janin.
Ilustrasi ibu hamil kena kanker payudara/ Foto: iStock |
"Teorinya, kanker payudara pada
kehamilan adalah suatu kondisi yang khusus dibicarakan. Penanganannya enggak mudah, dan beda sama wanita yang tidak hamil," kara Bayu.
Ketahui tips memberi tahu orang terdekat ketika seseorang didiagnosis kanker payudara dalam video berikut.
(rdn/rdn)