7 Jenis Alat Kontrasepsi, Apa Saja Kelebihan & Kekurangannya?
Yuni Ayu Amida |
HaiBunda
Kamis, 31 Oct 2019 17:01 WIB
7 Jenis Alat Kontrasepsi, Apa Saja Kelebihan & Kekurangannya? /Foto: iStock
Ketika pasangan berencana untuk menunda kehamilan, tentunya mereka butuh alat kontrasepsi. Seperti Bunda tahu, penggunaan alat kontrasepsi merupakan salah satu cara untuk mencegah kehamilan.
Meski demikian, menurut dokter ahli kandungan dr.Irvan Adenin, Sp.OG, meskipun sudah menggunakan alat kontrasepsi, wanita kadang tetap bisa hamil. Ini terjadi jika pemakaian alat kontrasepsi tersebut tidak tepat.
"Tiap kontrasepsi pasti masih menyisakan peluang 2 - 5 persen. Seperti pil, tidak mungkin mencegah hamil hingga 100 persen. Jika ingin 100 persen tidak hamil bisa dengan sterilisasi," kata Irvan, dilansir detikcom.
Irvan menyarankan untuk menjamin efektivitas kontrasepsi, konsultasi dengan dokter atau bidan sebelum pemasangan alat. Pilihan alat kontrasepsi pun sebaiknya sesuai kebutuhan dan keinginan pasangan suami istri.
Nah, berikut ini HaiBunda rangkum dari berbagai sumber, 7 jenis alat kontrasepsi yang bisa jadi pertimbangan Bunda, berdasarkan kelebihan dan kekurangannya. Lihat di halaman selanjutnya ya.
Selain bisa mencegah kehamilan, kondom adalah satu-satunya alat kontrasepsi yang melindungi terhadap sebagian besar penyakit infeksi menular seksual (IMS). Pemakaian kondom juga cukup mudah dan praktis, serta bebas hormon dan bisa dibawa ke mana saja. Kondom terdiri dari dua jenis, yakni kondom pria dan kondom wanita.
Kondom pria dipasang langsung ke penis, sedangkan kondom wanita ditempatkan ke dalam vagina sebelum berhubungan seks. Berdasarkan penggunaan, kondom wanita tidak terlalu efektif seperti kondom pria, dan mungkin harus sedikit latihan untuk membiasakan diri.
Kelebihan: - Praktis dan mudah di bawa ke mana saja - Sebagai perlindungan terbaik untuk IMS
Kekurangan: - Bisa robek atau lepas saat berhubungan seks jika tidak dipasangan dengan benar - Hanya sekali pakai - Beberapa orang ada yang alergi terhadap kondom
2. Pil KB
Pil KB adalah alat kontrasepsi yang paling umum digunakan. Bentuknya tablet kecil, yang harus diminum setiap hari.
Pil KB ini sifatnya sementara, dan terbagi menjadi dua jenis yakni pil KB kombinasi yang mengandung progesteron dan estrogen, serta pil yang hanya mengandung progestin.
Kelebihan: - Sangat efektif bila digunakan dengan benar - Tidak mengganggu hubungan seksual - Melancarkan haid dan mengurangi sakit akibat PMS
Kekurangan: - Lupa minum pil membuat alat kontrasepsi ini jadi tidak efektif - Tidak cocok untuk wanita yang alergi terhadap estrogen - Tidak melindungi terhadap IMS
3. Suntik KB
Ada dua jenis suntik KB, yakni suntik KB untuk menunda kehamilan 1 bulan, serta suntik KB untuk menunda kehamilan 3 bulan. Sebenarnya ini hampir sama dengan pil KB, hanya saja pil KB harus minum pil setiap harinya, sedangkan suntik, hanya dilakukan 1 atau 3 bulan sekali.
Kelebihan: - Sangat efektif - Tidak mengganggu hubungan seksual
Kekurangan: - Mengganggu siklus haid - Tidak melindungi terhadap IMS - Harus rutin ke dokter untuk penjadwalan suntik
4. Intra Uterine Device (IUD)
Intra Uterine Device (IUD) atau kontrasepsi spiral merupakan alat kontrasepsi yang bisa digunakan jangka panjang. IUD berbentuk T, diletakkan dalam rahim untuk menghadang sel sperma menembus sel telur.
IUD terbuat dari bahan tembaga atau plastik yang mengandung hormon progesteron. Penggunaan IUD bisa bertahan selama 3 sampai 10 tahun, tergantung pada jenisnya.
Kelebihan: - Bisa digunakan jangka panjang atau tahan lama - Tidak mengganggu kesuburan ketika nanti dilepas
Kekurangan: - Tidak melindungi dari IMS - Butuh biaya besar untuk pemasangan di awal - Bisa bergeser bahkan lepas - Kadang membuat efek tidak nyaman bagi wanita, maupun pasangan saat berhubungan
Jenis alat kontrasepsi lain bisa lihat di halaman berikutnya ya, Bunda.
Implan bentuknya kecil seperti batang korek api. Pemasangannya di bawah kulit, di lengan atas wanita. Implan ini secara perlahan melepaskan hormon progesteron. Yang nantinya menghentikan ovarium melepaskan sel telur dan mengentalkan lendir serviks, sehingga menyulitkan sperma untuk memasuki rahim.
Untuk memasang dan melepasnya perlu prosedur anestesi. Serta perlu diganti setelah tiga tahun.
Kelebihan: - Sangat efektif - Tidak menggangu hubungan seks - Dapat bertahan tiga tahun
Kekurangan: - Harga pemasangan mahal - Tidak melindungi terhadap IMS - Terkadang menyebabkan perdarahan di awal pemakaian
6. Diafragma
Diafragma adalah silikon lunak kecil berbentuk kubah yang ditempatkan dalam vagina untuk menghentikan sperma memasuki rahim. Ini membentuk penghalang fisik antara sperma pria dan telur wanita, seperti kondom.
Diafragma harus tetap di tempat selama setidaknya enam jam setelah berhubungan seks. Setelah enam jam, tetapi tidak lebih dari 24 jam setelah berhubungan seks, perlu dikeluarkan dan dibersihkan.
Kelebihan: - Bisa digunakan lebih dari satu kali, bahkan bisa bertahan dua tahun jika dijaga dengan benar.
Kekurangan: - Jika tidak dikenakan dengan benar maka tidak akan efektif - Membutuhkan keahlian untuk menggunakannya
7. Cincin vagina
Cincin vagina adalah alat kontrasepsi yang bentuknya cincin plastik fleksibel. Cara menggunakannya cukup dengan memasukkan cincin ke dalam vagina dan membiarkannya selama 3 minggu. Setelah 3 minggu, cincin mesti dilepas, dan tunggu satu minggu setelahnya baru pakai cincin yang baru. Saat berada dalam vagina, cincin mengeluarkan estrogen dan progestin dalam dosis yang rendah.
Kelebihan: - Bisa memasukkan dan melepaskan sendiri - Melancarkan haid
Kekurangan: - Tidak melindungi dari IMS - Tidak cocok untuk wanita yang alergi terhadap hormon estrogen - Harus selalu ingat waktu untuk menggantinya
Bagaimana, Bunda mau pilih pakai alat kontrasepsi yang mana? Sebelum menentukan pilihan, baiknya konsultasi ke bidan atau dokter lebih dahulu ya.