Jakarta -
Cara mencegah kehamilan bisa dengan alat kontrasepsi atau secara alami. Kalau Bunda ingin mengatur jarak kehamilan tanpa menggunakan alat kontrasepsi, coba tips berikut ini ya.
Dijelaskan dr.Reisa Broto Asmoro dalam program
dr.Oz Indonesia di
Trans TV, cara mencegah kehamilan tanpa alat kontrasepsi atau KB alami merupakan jenis KB non-hormonal. Salah satunya dengan sistem kalender.
"Biasanya terkait dengan pengaturan tanggal. Cara alami ini memang banyak diandalkan, tapi ada kelemahannya misal harus membatasi berhubungan seksual," jelas Reisa.
Kebanyakan Bunda ingin mencegah kehamilan dengan tujuan mengatur jarak kelahiran anak. Atau istilahnya enggak mau 'kebobolan'. Kayak Bubun nih, waktu anak pertama berusia satu tahun, Bubun hamil anak kedua.
He-he-he.
Department of Health and Human Services Amerika Serikat (AS) memaparkan, idealnya ibu hamil lagi minimal 12 bulan setelah melahirkan. Penelitian juga menemukan, risiko lahir prematur atau berat badan bayi lahir rendah bertambah jika jarak kehamilan saat ini dengan kelahiran sebelumnya di bawah 6 bulan.
Jarak kehamilan dengan kelahiran sebelumnya yang terlalu pendek (di bawah 18 bulan), atau terlalu panjang (lebih dari 5 tahun), dikaitkan dengan dampak negatif pada ibu dan bayi. Misalnya kelahiran prematur dan berat badan bayi lahir rendah.
Jarak kelahiran anak memang perlu dijaga. Setelah anak pertama lahir, Bunda tentu ingin fokus merawat si kecil dengan sepenuh hati. Apalagi jika ingin memberikan ASI eksklusif dan tidak ada bantuan baby sitter.
Dalam buku
Dahsyatnya Hamil Sehat & Normal, dr.Fredrico Patria, Sp.OG, menganjurkan agar Bunda tidak terlalu cepat hamil lagi setelah melahirkan anak pertama.
"Minimal 2 tahun, agar ibu punya waktu merawat kesehatan diri sendiri, anak, dan keluarga," begitu saran Fredrico.
Kalau ingin mencegah kehamilan dan tak mau pakai alat kontrasepsi, Bunda bisa mencoba metode KB natural. Jenis ini disebut juga dengan KB tradisional, yakni tidak menggunakan alat kontrasepsi atau obat apapun.
 Ilustrasi hitung masa subur/ Foto: iStock |
Dikutip dari
Medical News Today, berikut cara atau metode KB natural:
1. PantanganMetode ini berarti Bunda dan Ayah pantang berhubungan seksual, terlebih dalam masa subur. Cara mengetahui masa subur bisa dengan kalkulator masa subur, mengamati lendir serviks, menghitung siklus menstruasi, atau dengan alat tes ovulasi.
Dikutip dari buku
Dahsyatnya Hamil Sehat & Normal, alat tes ovulasi (Home Ovulation Test Kit) bisa Bunda beli di apotek dan swalayan. Alat ini mendeteksi lonjakan luteinizing hormone (LH) dalam urine, sehingga Bunda tahu akan segera ovulasi.
Metode suhu basal tubuh juga bisa diterapkan. Ini akan melibatkan pengamatan kondisi tubuh Bunda setiap pagi. Suhu tubuh perempuan turun sekitar 1 - 12 Fahrenheit atau setara -17,2 sampai -11,11 Celsius selama kurang lebih 24 jam, sebelum ovarium melepaskan sel telur. Itu menunjukkan periode kesuburan tinggi.
Dalam kondisi itu, Bunda dan Ayah dilarang untuk berhubungan intim, untuk mencegah kehamilan. Periode ini berlangsung dari penurunan suhu sampai 48 - 72 jam setelahnya dan menunggu kondisi tubuh kembali normal.
Mengutip planned Parenthood, selain memeriksa suhu basal tubuh, disarankan juga untuk memeriksa lendir serviks (keputihan) setiap hari. Selanjutnya memetakan siklus menstruasi di kalender. Paling efektif disebutkan kalau pencegahan kehamilan adalah dengan menggabungkan ketiga metode tersebut.
2. PenarikanMetode ini dikenal juga sebagai coitus interruptus, di mana pasangan mengeluarkan penis dari vagina, sehingga ejakulasi terjadi di luar vagina. Secara teori, metode ini mencegah sperma tersimpan di vagina. Atau disebut juga dengan withdrawal.
Menurut data yang dirilis Health and Human Services (HHS) AS, setiap tahun, dari 100 perempuan yang menggunakan metode ini, 20 di antaranya bisa hamil. Dengan kata lain, metode penarikan ini 80 persen efektif.
Tapi, tergantung pada seberapa hati-hati dan konsisten pasangan yang menggunakan metode penarikan ini. Peluang hamil tetap ada karena penis tak perlu penetrasi agar kehamilan terjadi.
"Bisa terjadi jika sperma memasuki vagina saat foreplay," demikian dijelaskan dalam ulasan di
Medical News Today.
Bunda, simak juga penjelasan dokter tentang cara menghitung usia
kehamilan, dalam video berikut:
[Gambas:Video Haibunda]
(muf/muf)