Jakarta -
Keputihan selama kehamilan akan membuat Miss V terasa lembab. Tak jarang, penggunaan pantyliner pun menjadi solusi bagi ibu hamil agar nyaman beraktivitas seharian.
Dr.Sheryl Ross, seorang obgyn di Providence Saint Johnís Health Center di Santa Monica, California, mengatakan bahwa keputihan merupakan hal yang normal dialami ibu hamil. Di awal kehamilan, keputihan tampak tipis, bening, atau putih susu, dan berbau ringan. Perubahan keputihan akan terjadi seiring usia kehamilan berlanjut dimana akan semakin mengental.
"Pada kondisi ini, ibu hamil dapat mengenakan pantyliner tanpa parfum dan sebaiknya menghindari tampon selama kehamilan," ujarnya, dikutip dari laman
Healthline.
Melansir
Czcarede, penggunaan pantyliner juga membantu ibu hamil dalam menjaga agar cairan keputihan tak menodai pakaian dalam. Serta, pemakaian pantyliner dapat menampung cairan lainnya, seperti urine yang pada sebagian ibu hamil kerap merembes karena intensitas buang air kecil yang meningkat.
Cara aman pakai pantyliner saat hamil/Foto: Thinkstock |
Bagi ibu hamil yang kerap mengenakan pantyliner, disarankan untuk lebih intens menjaga kebersihan area intim. Sebab, penggunaan pantyliner setiap saat dapat meningkatkan risiko infeksi jamur. Apalagi, terkadang pantyliner juga mengandung bahan kimia berbahaya yang diberi wewangian. Bunda disarankan untuk mengganti pantyliner dan celana dalam sesering mungkin, agar terhindar dari infeksi saluran kemih (ISK).
Ibu hamil, jangan kenakan pantyliner terlalu ketat karena dapat membatasi oksigen ke uretra. Kemudian, bergantilah pantyliner dan celana dalam sebelum tidur malam jika Bunda menggunakannya pula di malam hari.
Semoga membantu, Bunda.
Sudah tahukah, Bunda, pembalut yang bisa sebabkan area intim terasa gatal? Simak penjelasannya dalam video berikut ini:
(rap/rap)