kehamilan
Kegunaan Kuret, Prosedur yang Umum Dilakukan Saat Ibu Keguguran
Jumat, 27 Dec 2019 13:45 WIB
Jakarta -
Terjadinya keguguran secara medis harus segera ditangani. Terutama untuk mengeluarkan janin dan jaringan yang tersisa dalam kandungan. Salah satu prosedurnya adalah kuret.
Krissi Danielsson penulis buku After Miscarriage, mengatakan jika kuret atau dikenal dengan nama dilation and curettage (D&C) adalah prosedur pembedahan yang biasanya dilakukan setelah keguguran. Tujuannya untuk mengangkat jaringan yang tersisa dari uterus.
"Prosedurnya menggunakan alat berbentuk seperti sendok yang disebut kuret. Digunakan untuk mengikis lapisan dinding rahim dengan lembut," kata Danielsson, dikutip dari Very Well Family.
Dalam beberapa kasus, prosedur ini masuk dalam tindakan medis. Terutama pada wanita yang mengalami perdarahan berat setelah keguguran.
"Kuret adalah cara tercepat untuk menghentikan pendarahan dan menghindari perkembangan hipovolemia (kehilangan banyak darah) dan anemia," ujarnya.
Selain kondisi tersebut, ada alasan lain seorang wanita menjalani prosedur kuret. Dilansir beberapa sumber, berikut alasannya:
1. Membersihkan jaringan yang berada di rahim setelah keguguran. Tujuannya untuk mencegah infeksi atau pendarahan hebat.
2. Menghilangkan kehamilan mola, di mana ada benjolan yang bukan kehamilan normal.
3. Menghilangkan polip serviks yang biasanya bersifat kanker jinak.
4. Mengobati pendarahan yang berlebihan setelah melahirkan dengan membersihkan semua plasenta yang tertinggal dalam rahim.
Selain untuk mengatasi kondisi medis, kuret bisa digunakan sebagai prosedur menentukan penyebab pendarahan di uterus yang abnormal. Bisa juga untuk mendeteksi kanker atau mengetahui infertilitas.
Saat melakukan kuret, dokter bisa melakukan bersama prosedur lain, yaitu hysteroscopy. Dokter akan memasukkan alat yang tipis dengan cahaya dan kamera ke dalam vagina melalui leher rahim.
Mereka akan melihat lapisan rahim di layar dan mengetahui area yang terlihat abnormal. Dokter akan memastikan ada atau tidaknya polip dan mengambil sampel jaringan jika diperlukan.
Simak juga faktor-faktor pemicu keguguran di video berikut: (ank/rdn)
Krissi Danielsson penulis buku After Miscarriage, mengatakan jika kuret atau dikenal dengan nama dilation and curettage (D&C) adalah prosedur pembedahan yang biasanya dilakukan setelah keguguran. Tujuannya untuk mengangkat jaringan yang tersisa dari uterus.
"Prosedurnya menggunakan alat berbentuk seperti sendok yang disebut kuret. Digunakan untuk mengikis lapisan dinding rahim dengan lembut," kata Danielsson, dikutip dari Very Well Family.
Dalam beberapa kasus, prosedur ini masuk dalam tindakan medis. Terutama pada wanita yang mengalami perdarahan berat setelah keguguran.
"Kuret adalah cara tercepat untuk menghentikan pendarahan dan menghindari perkembangan hipovolemia (kehilangan banyak darah) dan anemia," ujarnya.
![]() |
Selain kondisi tersebut, ada alasan lain seorang wanita menjalani prosedur kuret. Dilansir beberapa sumber, berikut alasannya:
1. Membersihkan jaringan yang berada di rahim setelah keguguran. Tujuannya untuk mencegah infeksi atau pendarahan hebat.
2. Menghilangkan kehamilan mola, di mana ada benjolan yang bukan kehamilan normal.
3. Menghilangkan polip serviks yang biasanya bersifat kanker jinak.
4. Mengobati pendarahan yang berlebihan setelah melahirkan dengan membersihkan semua plasenta yang tertinggal dalam rahim.
Selain untuk mengatasi kondisi medis, kuret bisa digunakan sebagai prosedur menentukan penyebab pendarahan di uterus yang abnormal. Bisa juga untuk mendeteksi kanker atau mengetahui infertilitas.
Saat melakukan kuret, dokter bisa melakukan bersama prosedur lain, yaitu hysteroscopy. Dokter akan memasukkan alat yang tipis dengan cahaya dan kamera ke dalam vagina melalui leher rahim.
Mereka akan melihat lapisan rahim di layar dan mengetahui area yang terlihat abnormal. Dokter akan memastikan ada atau tidaknya polip dan mengambil sampel jaringan jika diperlukan.
Simak juga faktor-faktor pemicu keguguran di video berikut: (ank/rdn)