Jakarta -
Bila kehamilan sudah masuk usia 38 - 40 minggu, maka Bunda akan mempersiapkan diri untuk melahirkan. Namun, seringkali kita was-was dengan hal-hal di luar kendali kita. Salah satunya seperti kontraksi palsu.
Nah, apa saja nih tanda-tanda Bunda akan melahirkan dalam waktu 24 hingga 48 jam?
1. Peningkatan keputihan, mungkin berwarna kecoklatan atau merah muda.
2. Adanya sensasi bayi berada di posisi lebih rendah ke rongga panggul. Berat bayi tidak lagi menekan diafragma dan Bunda mungkin bisa bernapas lebih bebas.
3. Adanya kontraksi Braxton Hicks atau kontraksi palsu yang terasa kencang. "Kontraksi Braxton Hicks jarang menjadi kuat atau teratur, dan kemudian biasanya hilang," kata Patricia Devine, MD, asisten profesor klinis Ob-Gyn di New York-Presbyterian / Columbia Medical Center, di New York City.
4. Berat badan turun sedikit.
5. Nyeri tumpul di punggung bagian bawah. Namun, nyeri ini kadang hilang dan muncul.
6. Gangguan buang air besar dan sering dengan kram. Gangguan pencernaan dan muntah sebelum persalinan juga mungkin terjadi.
"Itulah cara tubuh mengosongkan isi perut sehingga rahim akan berkontraksi dengan baik," kata Rochel Lieberman, seorang bidan perawat di Brooklyn, New York, dilansir
Parents.7. Sensasi tekanan bangunan atau kram di daerah panggul atau dubur Bunda.
8. Perasaan gelisah atau peningkatan energi, atau bisa juga ditandai rasa kelelahan.
9. Pelunakan, penipisan, atau pelebaran serviks (seperti yang ditunjukkan oleh pemeriksaan internal dokter).
Mengutip
What to Expect, selain
tanda melahirkan, ada beberapa hal yang perlu kita ingat untuk segera menghubungi petugas medis jika mengalami beberapa hal ini:
1. Mengalami pendarahan atau keluar cairan merah terang (bukan coklat atau merah muda) dari vagina.
2. Air ketuban pecah, terutama jika cairan tampak hijau atau cokelat. Warna ini bisa menjadi tanda adanya mekonium, yakni tinja pertama bayi yang baru lahir. Sangat berbahaya jika bayi sampai menghirupnya.
3. Mengalami perubahan penglihatan, sakit kepala, pembengkakan mendadak atau parah. Ini bisa berupa gejala preeklampsia atau hipertensi saat kehamilan.
Simak juga tips diet pasca melahirkan ala Eriska Rein:
(aci/som)