Jakarta -
Memiliki anak menjadi impian banyak pasangan suami istri. Berbagai cara dilakukan oleh pasangan supaya cepat hamil. Salah satunya, meningkatkan kesuburan.
Menurut Amelia McLennan, MD., dokter spesialis ibu dan bayi di UC Davis Medical Center, beberapa wanita akan hamil dalam tahun pertama. Tapi, dengan catatan, Bunda dan Ayah dalam keadaan sehat dan melakukan seks secara rutin tanpa alat kontrasepsi.
"Umumnya, sekitar setengah dari banyak pasangan akan hamil dalam 6 bulan, dan 70-80 persen akan hamil dalam kurang lebih satu tahun," kata McLennan, dikutip dari
WebMD.
Tentu ini dipengaruhi juga oleh kesehatan reproduksi dan kesuburan. Ada kaitan yang besar antara kesehatan Bunda dan Ayah dengan kesehatan reproduksi. Sehingga, ini mempengaruhi kesuburan.
Nah, supaya cepat hamil, Bunda harus melakukan beberapa hal untuk meningkatkan kesuburan. Dikutip dari
Healthline, ini 10 cara untuk meningkatkan kesuburan supaya cepat hamil.
1. Konsumsi makanan kaya antioksidanAntioksidan seperti folat dan zat besi bisa meningkatkan kesuburan untuk pria dan wanita. Antioksidan melumpuhkan radikal bebas di dalam tubuh yang dapat menimbulkan masalah pada sperma dan sel telur.
Sebuah penelitian menunjukkan, pria dewasa yang mengonsumsi 75 gram makanan kaya antioksidan per hari meningkatkan kualitas sperma. Makanan yang kaya antioksidan adalah buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, dan gandum utuh.
2. Hindari lemak transMakan lemak sehat setiap hari penting untuk meningkatkan kesuburan. Sedangkan, lemak trans diketahui meningkatkan risiko ketidaksuburan.
Lemak trans umumnya ditemui di minyak sayur terhidrogenasi. Biasanya juga terdapat di margarin, gorengan, dan makanan yang melalui proses panjang.
3. Kurangi dan memilih karbohidratDiet rendah karbohidrat umumnya direkomendasikan untuk wanita dengan sindrom ovarium polikistik (PCOS). Diet rendah karbohidrat dapat membantu mempertahankan berat badan, mengurangi kadar insulin, dan mendorong penurunan lemak. Ini dapat membantu supaya menstruasi teratur.
Karbohidrat seperti makanan dan minuman manis, pasta putih, roti, dan nasi memiliki indeks glikemik yang tinggi. Karbohidrat ini diserap sangat cepat. Sehingga, menyebabkan lonjakan kadar gula darah dan insulin.
4. Makan lebih banyak seratSerat membantu tubuh membuah hormon berlebih dan menjaga keseimbangan gula darah. Makanan yang berserat tinggi adalah biji-bijian, buah-buahan, sayuran, dan kacang-kacangan.
 Ilustrasi makan sayur/ Foto: iStock |
5. Ganti sumber proteinMengganti beberapa protein hewani dengan sumber protein nabati dapat mengurangi risiko ketidaksuburan. Protein nabati yang baik dikonsumsi seperti kacang-kacangan dan biji-bijian.
6. Pilih produk susu tinggi lemakAsupan produk susu rendah lemak dapat meningkatkan risiko infertilitas. Sedangkan, produk susu tinggi lemak dapat menurunkan ketidaksuburan.
Penelitian menunjukkan bahwa wanita yang mengonsumsi satu porsi atau lebih produk susu tinggi lemak per hari tingkat infertilitasnya 27 persen lebih rendah. Bunda dapat mengonsumsi segelas susu murni.
7. Konsumsi multivitaminDiperkirakan 20 persen infertilitas dapat dihindari jika wanita mengonsumsi 3 atau lebih multivitamin per minggu. Untuk Bunda yang ingin hamil, sebaiknya konsumsi multivitamin yang mengandung folat. Suplemen makanan lain seperti teh hijau, vitamin E dan vitamin B6 dapat meningkatkan peluang
hamil.
8. Aktif bergerakOlahraga memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, termasuk meningkatkan kesuburan. Melakukan olahraga selama satu jam per minggu dikaitkan dengan penurunan risiko ketidaksuburan sebesar 5 persen.
Namun, intensitas olahraga perlu diperhatikan juga ya, Bun. Jangan sampai olahraga berlebihan.
9. Hindari stresKetika stres meningkat, peluang Bunda untuk hamil akan menurun. Ini terjadi karena kemungkinan perubahan hormon yang terjadi ketika Bunda merasa stres.
Stres, kecemasan, dan depresi memengaruhi sekitar 30 persen wanita yang mendatangi klinik kesuburan. Menerima dukungan dan konseling dapat mengurangi tingkat kecemasan dan depresi. Sehingga, meningkatkan peluang Bunda untuk hamil.
10. Kurangi kafeinSebuah penelitian menunjukkan, wanita yang mengonsumsi lebih dari 500 mg kafein setiap hari membutuhkan waktu hingga 9,5 bulan lebih lama untuk hamil. Asupan kafein yang tinggi sebelum hamil juga dikaitkan dengan peningkatan risiko keguguran.
Semoga bermanfaat ya, Bunda.
Bunda juga bisa simak cerita perbedaan hamil pertama dan kedua bagi Marissa Nasution, dalam video berikut ini:
[Gambas:Video Haibunda]
(sih/rap)