Jakarta -
Ketika Bunda ingin
cepat hamil, salah satu waktu yang dianggap paling tepat adalah setelah haid. Lantas, bisakah seseorang hamil beberapa hari setelah haid atau di masa haidnya?
"Setiap wanita punya masa subur berbeda berdasarkan panjang siklus dan kondisi hormonal mereka. Hari pertama haid adalah hari pertama siklus. Sehingga, tidak mungkin rasanya jika wanita hamil saat siklus berlangsung, itu tidak mungkin," kata dokter obhyn, Dr.Marra Francis, dikutip dari
Parents.
Pasalnya, tidak ada cukup waktu untuk menghasilkanÂ
sel telur. Terlebih bagi wanita yang siklus haidnya enggak teratur, Bun. Kondisi ini menandakan waktu dia berovulasi tidak normal.
Namun, jika Bunda dan Ayah berupaya cepat punya momongan setelah masa haid, ada empat faktor yang perlu diperhatikan selain waktu ovulasi.
1. Perhatikan perubahan tubuhKadar hormon wanita berubah sepanjang siklus menstruasi. Ada 3 sinyal kesuburan yang bisa dipantau yakni lamanya siklus menstruasi, pembacaan suhu tubuh, dan perubahan sekresi serviks (lendir serviks).
Mengutip
NHS, selama paruh pertama, indung telur mengeluarkan hormon estrogen. Ketika kadar estrogen cukup tinggi, ovarium melepaskan sel telur, kemudian tubuh mulai membuat progesteron, hormon lain. Ini membuat suhu tubuh naik sedikit.
Ukur suhu tubuh basal tiap bangun tidur. Hormon juga mengubah tekstur lendir serviks. Saat tubuh siap berovulasi, sekresi cairan akan lebih banyak, bentuknya seperti putih telur mentah. Ini tandanya Bunda sedang dalam masa subur.
 Ilustrasi cara cepat hamil/ Foto: iStock |
2. Ketahui waktu dan posisi terbaik untuk bercintaChristopher Williams, M.D., seorang ahli endokrinologi reproduksi menyarankan untuk berbaring telentang setelah
bercinta. "Karena vagina secara alami miring ke bawah. Nah, berbaring setelah berhubungan seks memungkinkan sperma menggenang di sana hingga lebih mudah berenang ke arah sel telur," kata Williams.
Untuk waktu bercinta , kata William, sebaiknya disesuaikan saja dengan keinginan pasangan.
3. Hindari memakai pelumasWilliam menyebutkan, hindari memakai pelumas. Sebab, beberapa bahannya bisa mengubah keseimbangan pH vagina dan menurunkan mobilitas sperma. Nah, jika Bunda tak mencapai orgasme, William memastikan tak perlu khawatir. Sebab, tak mencapai orgasme bukan berarti tak ada sperma yang menuju sel telur.
4. Jaga berat badanObesitas membuat kelebihan lemak tubuh. Ini dapat mengganggu keseimbangan hormon yang dibutuhkan untuk ovulasi dan membantu embrio baru berkembang dengan sehat.
Di sisi lain, wanita yang terlalu kurus bisa jadi susah hamil karena tubuh menghemat energi hingga seluruh organ berfungsi dengan baik. "Kondisi ini bisa mematikan ovulasi," ujar Williams.
Maka dari itu, penting untuk tahu body mass index (BMI) Bunda dan jika perlu berkonsultasi dengan ahli untuk mengelola berat badan.
Simak juga manfaat minum teh untuk ibu hamil di video berikut, Bunda.
[Gambas:Video Haibunda]
(rdn/rdn)