Jakarta -
Selama ini, Bunda mungkin tak tahu bahan kimia apa yang terkandung di dalam mainan atau pakaian. Hingga akhirnya, sebuah penelitian membuka mata kita bahwa ada efek negatif yang ditimbulkan dari paparan bahan kimia di pakaian maupun mainan.
Studi yang diterbitkan dalam PLOS Genetics menemukan, paparan jangka pendek dari beberapa mainan, pakaian, maupun peralatan lain bisa menyebabkanÂ
masalah kesuburan pada pria dan wanita.
Bahan kimia yang dimaksud itu DEHP atau di-2-ethylhexyl phthalate, yang secara negatif memengaruhi tubuh. Bahan kimia tersebut sudah lama dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan, seperti cacat lahir dan infertilitas pria. Demikian dilaporkan
Medical Xpress.
Pada studi ini, para peneliti mengamati efek DEHP pada cacing Caenorhabditis elegans. Cacing ini sudah banyak digunakan sebagai model organisme dalam mempelajari genetika manusia dan biologi.
Apa gunanya DEHP? Bahan kimia ini membantu membuat produk plastik lebih fleksibel. Karena berdampak ke kesehatan, pemerintah Amerika dan negara-negara Eropa mengeluarkan undang-undang agar mengurangi jumlah bahan kimia yang ditambahkan ke beberapa produk, termasuk mainan, kemasan makanan, kosmetik, peralatan medis, dan kabel listrik.
 Ilustrasi paparan bahan kimia sebabkan bayi cacat lahir/ Foto: iStock |
Sayangnya, DEHP ini masih dapat memengaruhi tubuh meski pada level rendah, Bunda. Studi baru menunjukkan, bahan kimia itu bisa mengganggu meiosis, proses yang mendukung produksi sel telur dan sperma.
"Ini adalah temuan yang benar-benar baru dan mudah-mudahan akan menjelaskan bagaimana phthalate ini berdampak pada kesehatan reproduksi manusia," kata Monica Colaiacovo, penulis senior dalam penelitian dan profesor genetika di Harvard Medical School, mengutip
Medical Daily.
Pada penelitian lain ditemukan, beberapa bahan kimia dalam produk makanan dan konsumen bisa mengganggu hormon estrogen wanita, yang kemudian dapat mengganggu kemampuan untuk hamil.
Tingkat polutan yang tinggi seperti bisphenol A (BPA), polychlorinated biphenyls (PCB) dan hexachlorobenzene (HCB) telah ditemukan pada ibu yang gagal menjalani program in vitro fertilizaton (IVF) atau bayi tabung.
"Bahan kimia tersebut dapat memengaruhi cara hormon mengatur banyak
metabolisme dalam tubuh. Termasuk mempengaruhi kemampuan untuk hamil," kata Laura Vandenberg, ilmuwan di bidang reproduksi dari Tufts University, seperti dilansir
Scientific American.
Bunda, simak juga alasan ibu hamil tidak boleh gunakan sembarang krim, dalam video berikut:
[Gambas:Video Haibunda]
(muf/muf)