Jakarta -
Menghitung siklus haid menjadi salah satu cara mengetahui masa subur. Lalu bagaimana menghitung masa subur kalau siklus haid Bunda tidak teratur?
Mengutip
Very Well Family, wanita itu siklus haidnya bervariasi. Hal ini nantinya akan mempengaruhi perhitungan masa subur atau terjadinya ovulasi dan kehamilan.
"Siklus haid yang tidak teratur dapat membuat kehamilan sulit terjadi. Tapi, bukan berarti tidak bisa hamil," kata Rachel Gurevich, penulis buku
The Doula Advantage.Siklus haid yang tidak teratur diartikan sebagai siklus yang pendek kurang dari 21 hari, atau lebih panjang dari 36 hari. Siklus haid wanita normalnya adalah 28 hari.
Siklus haid juga dianggap tidak teratur jika hitungan hari berbeda secara signifikan dari bulan ke bulan. Misalnya, di satu bulan 23 hari, di bulan berikutnya 35 hari.
"Tidak teraturnya siklus haid bisa juga dikatakan normal. Stres atau penyakit bisa menunda ovulasi dan waktu haid. Hal ini menyebabkan siklus haid menjadi lebih lama atau pendek dari biasanya," ujar Gurevich.
Namun, jika siklus haid tidak teratur atau ada waktu yang lama di antara siklus, sebaiknya segera periksa ke dokter. Beberapa hal yang bisa menjadi penyebab adalah ketidakseimbangan hormon, terkena
polycystic ovarian syndrome (PCOS),
primary ovarian insufficiency (POI), obesitas, atau berat badan kurang.
 Ilustrasi menghitung masa subur/ Foto: iStock |
Melansir dari
Healthline, mungkin saja wanita mengalami ovulasi tanpa haid. Ini sering terjadi karena jaringan parut yang sebelumnya ada di uterus atau konsumsi obat hormonal.
Tapi, Bunda juga mungkin mengalami haid tanpa ovulasi. Ini umumnya terjadi ketika lapisan uterus atau rahim menjadi sangat tebal sehingga tidak stabil dan secara alami terkelupas.
Ada banyak kemungkinan penyebab siklus haid tidak teratur dan memengaruhi ovulasi sehingga membuatÂ
kehamilan sulit terjadi. Dalam beberapa kasus, penyebab haid tidak teratur belum diketahui.
Salah satu cara untuk hamil jika wanita memiliki siklus haid tidak teratur adalah sering melakukan hubungan seksual. Paling tidak melakukannya setiap dua atau tiga hari sekali.
Untuk Bunda yang kesulitan menghitung masa subur karena siklus haid tidak teratur, bisa konsultasi ke dokter. Terutama yang tidak haid selama tiga bulan atau lebih, mengalami pendarahan yang berlangsung lebih dari seminggu, dan nyeri haid yang hebat.
Hal ini juga berlaku bagi wanita yang mencoba hamil selama setahun atau enam bulan pada wanita berusia 35 tahun atau lebih. Siklus haid tidak teratur merupakan faktor risiko infertilitas.
"Dokter biasanya akan melakukan beberapa tes darah sederhana untuk mengetahui seorang wanita sedang ovulasi atau tidak," tutur Gurevich.
 Ilustrasi tes kehamilan/ Foto: shutterstock |
Sedangkan, menurut dokter spesialis kandungan dan kebidanan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta, Dr.dr.Ali Sungkar, Sp.OG(K), siklus yang dimiliki setiap wanita itu berbeda. Ia menyarankan agar setiap wanita membuat menstrual diary, yaitu dengan mencatat siklus haid tiga bulan terakhir.
"Ada orang yang siklus haidnya panjang atau pendek. Kalau kita sudah tahu siklus haid dengan mencatat di menstrual diary, bisa kita cari masa suburnya," kata Ali.
"Setelah kita buat menstrual diary, kita bisa dapatkan regularly haid. Barulah dihitung masa suburnya," sambungnya.
Selain menghitung siklus haid, ada beberapa cara bisa Bunda lakukan untuk menentukan masa subur. Dikutip dari laman
American Pregnancy Association, berikut 3 caranya:
1. Mukus serviksMukus atau lendir serviks akan berubah saat wanita mengalami ovulasi. Mukus selama beberapa hari pertama setelah siklus haid akan kering lalu perlahan meningkat. Saat mendekati waktu ovulasi, mukus akan berproduksi dalam jumlah banyak.
2. Suhu tubuhSuhu tubuh akan naik turun menandakan wanita akan berovulasi. Saat kita mengecek suhu dan terjadi lonjakan, artinya ovulasi telah terjadi, Bunda.
3. Alat pendeteksi ovulasiAlat ini sudah dijual bebas dan bisa ditemukan di apotek. Fungsinya adalah melacak waktu ovulasi dan penentu masa subur secara manual bila siklus haid tidak teratur. Sayangnya, pada siklus haid yang periodenya lama, alat ini butuh pengujian lagi.
Luteinizing Hormone (LH) secara konsisten terdeteksi dalam urine, terutama 24 hingga 48 jam sebelum ovulasi. Alat pendeteksi ovulasi bisa mendeteksi peningkatan LH dan memberi tahu bahwa wanita sedang berovulasi.
Bunda, simak juga cara hitung usia kehamilan, dalam video berikut:
[Gambas:Video Haibunda]
(ank/rdn)