Jakarta -
Pembuatan vaksin
virus Corona sedang digagas, tapi sebaiknya jangan sampai melupakan ibu hamil. Pasalnya, ibu hamil dan janin dalam kandungan seharusnya bisa juga mendapat manfaat dari vaksin tersebut.
Carleigh Krubiner, Ruth R. Faden, dan Ruth A. Karron, dari Institut Bioetika Johns Hopkins Berman, memaparkan, ketika dunia bergegas mengembangkan vaksin baru Covid-19, sebaiknya vaksin itu bisa ditawarkan kepada wanita hamil untuk menunjang kesehatan diri dan bayinya.
Krubiner menyadari, memang data seberapa parah infeksi Covid-19 dalam kehamilan itu terbatas. Sedangkan data lain menunjukkan, ibu hamil mungkin menghadapi penyakit yang lebih parah, bahkan kemungkinan lebih besar nyawanya tak tertolong.
"Pengembangan vaksin Corona yang tidak bisa digunakan oleh wanita hamil bukan hanya tragedi, tetapi juga ketidakadilan," kata Krubiner, mengutip
Stat News, Senin (2/3/2020).
Menurut Krubiner, para investor belum bertanya apakah kandidat vaksin yang mereka investasikan cocok untuk
ibu hamil, dan ibu hamil belum dimasukkan dalam uji coba vaksin.
Ilustrasi vaksin virus Corona amankah bagi ibu hamil?/ Foto: iStock |
Tidak adanya data tentang efek vaksin selama kehamilan, kata Krubiner, bisa mengakibatkan keterlambatan atau penolakan langsung terhadap akses vaksin untuk menyelamatkan nyawa, sebagaimana terbukti dalam tanggapan baru-baru ini terhadap wabah Ebola.
"Kami tidak tahu bagaimana risiko yang dihadapi ibu hamil dari Covid-19 dibandingkan dengan risiko yang dihadapi kelompok populasi lain, dan tidak mungkin untuk memprediksi apakah vaksin akan tersedia pada waktunya untuk menghadapi ancaman baru ini. Tetapi kita tahu, kehamilan tidak menawarkan perlindungan terhadap virus Corona," ujarnya.
Dikutip dari
CNNIndonesia.com, studi pada 2014 menunjukkan, virus Corona pada ibu hamil dapat berisiko serius, seperti kelahiran mati. Studi pada 2004 juga menemukan penyakit terkait gangguan pernapasan akut SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome), yang menyebabkan keguguran.
Ibu hamil disarankan untuk selalu melakukan tindakan pencegahan dengan menerapkan kebersihan. Pasalnya, jika sudah terserang, bakal sulit diobati. Kondisi 'berbadan dua' membuat ibu hamil tak bisa menerima sembarang obat, sehingga membutuhkan pemeriksaan dokter lebih lanjut.
Bunda, simak juga penjelasan dokter tentang ibu hamil mengonsumsi antibiotik, dalam video berikut:
(muf/muf)