Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

3 Perbedaan Pecah Ketuban dengan Keluarnya Urine, Ibu Hamil Perlu Tahu

Yuni Ayu Amida   |   HaiBunda

Sabtu, 04 Apr 2020 08:02 WIB

Jelang masa persalinan, sebagian ibu hamil mengalami pecah ketuban. Untuk itu perlu ibu hamil tahu, perbedaan pecah ketuban dengan keluarnya cairan urine.
3 Perbedaan Pecah Ketuban dengan Keluarnya Urine, Ibu Hamil Perlu Tahu/ Foto: iStock
Jakarta - Air ketuban merupakan salah satu bagian terpenting dalam kehamilan. Cairan tersebut melindungi bayi selama berada dalam kandungan. Namun, kadang ibu hamil kerap merasakan air ketuban pecah sebelum waktunya. Nah, bagaimana cara membedakannya dengan keluarnya cairan urine?

Menurut bidan bersertifikat, Meredith Wallis, MS, CNM, ANP, pecah air ketuban biasanya menjadi pengalaman yang berbeda untuk setiap wanita hamil. Beberapa wanita mungkin merasakan sensasi cairan menetes dari vagina, sebelum akhirnya menyembur.


Sebagian lagi, Wallis menjelaskan, mungkin melihat pakaian dalam mereka mengalami kelembaban berlebih. Dan kadang ini membuat mereka bertanya-tanya apakah cairan air ketuban pecah atau air seni.

"Untuk membedakan antara cairan ini dan cairan ketuban, pertimbangkan warna dan baunya," jelas Wallis, dilansir Medical News Today.

Wallis menambahkan, cara lain untuk mengetahui itu cairan ketuban atau bukan adalah dengan berdiri. Jika cairan tampak lebih bocor saat berdiri, ini menunjukkan bahwa air ketuban telah pecah.

Lebih jelasnya, berikut ini cara membedakan air ketuban yang pecah atau keluarnya cairan urine, dikutip dari Healthline.

1. Rasakan alirannya

3 Perbedaan Pecah Ketuban dengan Keluarnya Urine, Ibu Hamil Perlu Tahu3 Perbedaan Pecah Ketuban dengan Keluarnya Urine, Ibu Hamil Perlu Tahu/ Foto: iStock


Kemungkinan besar, ibu hamil akan melihat bahwa pakaian dalamnya basah. Sedikit cairan tersebut biasanya adalah keputihan atau urine. Tidak perlu merasa malu, mengalami sedikit kebocoran urine adalah bagian normal dari kehamilan.

Meski begitu, tetap harus waspada karena khawatirnya itu adalah cairan ketuban yang pecah. Untuk mengetahuinya, Bunda mungkin bisa memperhatikan jumlah atau aliran cairan tersebut.

Biasanya aliran air atau tetesan air ketuban yang mengalir dari vagina tidak bisa dikendalikan. Berbeda dengan urine, yang bisa kita kendalikan terkait kapan keluar dan kapan harus berhenti.

2. Warna

Perhatikan warnanya. Bila sedikit kekuningan, mungkin itu adalah cairan urine. Ini tidak mengherankan karena kepala bayi memberi tekanan yang sangat besar pada kantung kemih, sehingga membuat cairan urine keluar sedikit.

Atau cairan terlihat putih dan agak krem? Jika begini berarti Bunda sedang berurusan dengan keputihan. Keputihan juga bisa terasa sangat cair ketika keluar, namun saat dilihat tekstur atau konsistensinya lebih kental.

Nah, jika warna yang Bunda lihat lebih jernih atau lebih pucat dari air kencing, dan rasanya benar-benar cair, ini mungkin adalah cairan ketuban.

Jika pada cairan ketuban ada warna hijau atau hijau-kuning, berarti cairan ketuban telah diwarnai oleh meconium. Ini terjadi ketika bayi buang air besar.

3. Bau

Perhatikan pula baunya. Urine memiliki bau yang khas seperti amonia. Aromanya cenderung kurang sedap. Sementara cairan ketuban tidak memiliki bau seperti urine, beberapa mengatakan bahwa bau cairan ketuban cenderung manis.


Simak juga tips cepat hamil ala dr.Reisa dalam video ini:

[Gambas:Video Haibunda]



(yun/muf)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda