Jakarta -
Kesuburan atau infertilitas adalah gangguan yang sulit diobati ya Bun. Namun dengan peralatan modern, masalah ini kadang bisa diatasi.
Sayangnya, biaya yang dibutuhkan untuk mengobatinya kadang cukup menguras kantong. Karena itu, tak heran banyak orang yang memilih menggunakan suplemen, ramuan atau obat herbal sebagai alternatif.
Menurut spesialis kesuburan dari
Mayo Clinic, dr. Jani R Jansen, tak ada bukti dalam literatur medis yang mendukung bahwa ramuan herbal atau suplemen bisa mengobati infertilitas. Itu karena penelitian tentang ramuan herbal atau suplemen untuk kesuburan tidak bisa disimpulkan dan didasarkan pada beberapa studi minim.
Dikutip dari
Mayo Clinic, beberapa yang perlu diketahui dari obatan herbal dan suplemen tersebut di antaranya:
1. L-carnitineSuplemen ini diyakini dapat meningkatkan kesuburan pada pria. Namun dalam penelitian yang dilakukan, justru tidak menunjukkan adanya peningkatan produksi sperma dan motilitas dengan menggunakan kombinasi asetil-L-carnitine dan L-carnitine.
2. Vitamin ESatu studi tidak menemukan adanya hubungan antara mengonsumsi vitamin E dengan peningkatan motilitas sperma pada pria dengan motilitas sperma yang buruk. Studi lain pun tidak menemukan peningkatan kesuburan pria ketika vitamin E dikombinasikan dengan vitamin C atau selenium.
3. Coenzyme Q10Beberapa penelitian menunjukkan bahwa coenzym Q10 dapat meningkatkan jumlah atau motilitas sperma. Sayangnya, ini tidak terbukti bisa meningkatkan kemungkinan
hamil.
Studi lain dengan eksperimen pada tikus memang terbukti dapat meningkatkan kualitas sel telur pada tikus, tetapi hasil penelitian tersebut belum diuji dan dikonfirmasi pada manusia. Maka masih diperlukan lebih banyak penelitian untuk memastikan apakah temuan tersebut bisa meningkatkan kesuburan.
4. Asam folatBeberapa penelitian memang menunjukkan bahwa asam folat yang diperoleh dari zat besi dapat meningkatkan jumlah sperma. Akan tetapi, hal ini masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk menentukan apakah benar-benar berdampak kesuburan.
5. Vitamin CBeberapa penelitian awal menunjukkan bahwa vitamin C mungkin membantu mengobati
infertilitas pada beberapa wanita. Meski begitu, masih diperlukan lebih banyak penelitian untuk mengklarifikasi apakah vitamin C dapat meningkatkan kesuburan pada pria dan wanita.
Sementara itu, obat-obatan atau ramuan herbal sering kali dipasarkan dengan label 'alami'. Perlu untuk diketahui, label tersebut sama sekali tidak menjamin bahwa produk itu aman.
Menurut Jansen, penting bagi Ayah dan Bunda untuk mempertimbangankan hal berikut ini sebelum mengonsumsi suplemen dan ramuan atau obat-obatan herbal:
1. Suplemen dan obat herbal tunduk pada regulasi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Amerika Serikat namun secara terbatas. Regulasi tentang suplemen dan obat-obatan herbal tidak seketat peraturan untuk obat resep dan obat bebas.
2. Memiliki potensi interaksi obat. Perawatan hormon dan obat herbal untuk mengatasi infertilitas dinilai sangat kompleks, sehingga tidak diketahui bagaimana suplemen dan obat herbal dapat memberikan efek.
3. Memiliki potensi efek samping yang serius, terutama ketika mengonsumsinya dalam dosis besar. Jika memiliki efek samping setelah mengonsumsinya, hentikan penggunaan dan temui dokter.
4. Karena itu, ada baiknya untuk melakukan konsultasi bersama dokter terlebih dahulu tentang herbal atau suplemen makanan yang akan dikonsumsi.
Namun menurut Jensen, selama peneliti masih dalam tahap mendefinisikan risiko dan manfaat herbal dan suplemen kesuburan, pengobatan konvensional untuk infertilitas tampaknya masih menjadi pilihan kebanyakan orang.
Lihat juga yuk Bun, beberapa ciri kehamilan yang dilihat dari perubahan kulit dalam video berikut:
(AFN/jue)