Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Menimbang Untung dan Rugi Berpuasa Bagi Ibu Hamil

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Selasa, 28 Apr 2020 09:13 WIB

beauty pregnant woman smile and think something at home
Untung rugi puasa bagi ibu hamil/ Foto: iStock
Jakarta - Tak sedikit ibu hamil turut berpuasa di bulan Ramadhan. Bahkan, mereka dapat berpuasa hingga sebulan penuh lho.

Ya, berpuasa bagi Bunda yang sedang hamil sebenarnya dalam Islam tidaklah diharuskan. Bunda dalam hal ini dapat meng-qadhanya di waktu lain sebagai bentuk kompensasi puasa yang terlewat.


Namun, bagi ibu hamil yang merasa cukup sehat diperbolehkan puasa. Apalagi, Bunda yang sudah berkonsultasi pada dokter sudah mengantongi izin dapat mengikuti puasa.

Sedangkan Bunda yang merasa tidak cukup sehat, ada baiknya memang menunda untuk berpuasa. Tentunya, keputusan ini akan lebih aman bagi kesehatan Bunda dan bayi selama kehamilan, seperti dikutip dari laman Baby Centre.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa hanya sedikit atau tidak ada sama sekali efek pada bayi baru lahir, yang ibunya berpuasa selama hamil.

Puasa dalam kehamilan ditemukan dapat menyebabkan bayi memiliki berat badan lahir yang rendah, terutama jika puasa terjadi pada trimester pertama. Namun, penelitian lain menemukan perbedaan berat lahir sangat kecil.

Menimbang Untung dan Rugi Berpuasa Bagi Ibu HamilUntung rugi puasa bagi ibu hamil/ Foto: iStock

Bayi yang lahir dari ibu yang berpuasa saat hamil atau pada saat pembuahan dapat tumbuh menjadi sedikit lebih pendek dan lebih kecil. Sebab, keseimbangan kimiawi darah berubah saat Bunda berpuasa. Tetapi, perubahan itu tampaknya tidak berbahaya bagi Bunda dan janin.

"Saya sangat mendukung puasa dan makan terbatas tetapi tidak selama kehamilan," ujar Felice Gersh, MD, seorang obgyn dan director of the Integrative Medical Group of Irvine, seperti dikutip dari laman Mindbodygreen.

Gersh mengemukakan bahwa puasa mendorong pembakaran lemak, tetapi Bunda yang sedang hamil seharusnya menciptakan dan menyimpan lemak, bukannya membakar.

Menurutnya, puasa dapat menyebabkan kenaikan berat badan janin tidak memadai dan ketidakseimbangan hormon, yang dapat menyebabkan kerusakan yang signifikan.

Selain itu, puasa juga dapat membuat waktu singkat hipoglikemia (gula darah sangat rendah) sementara tubuh sedang mencoba untuk mengubah dari keadaan pembakaran glukosa menjadi keadaan pembakaran lemak yang buruk bagi janin meskipun terjadi secara singkat.

Faktanya, puasa merupakan proses koreksi metabolisme, dan kehamilan menciptakan realitas metabolisme baru yang tidak cocok untuk keadaan puasa.

Puasa memang baik untuk sistem kekebalan tubuh secara umum. Tetapi, puasa sebenarnya menurunkan fungsi kekebalan tubuh untuk jangka waktu tertentu. Dan, karena Bunda yang sedang hamil telah mengurangi fungsi kekebalan tubuh, menurunkannya lebih jauh bukanlah ide yang baik, imbau Gersh.


Pada akhirnya, ibu hamil sering memiliki sistem pencernaan yang lambat dan rentan terhadap mual dan sembelit. Untuk itu, mengonsumsi makanan kecil dan memakannya lebih sering sepanjang hari dapat membantu mereka mencerna dan menyerap makanan mereka lebih baik. Dan alangkah bijaknya untuk menunda sementara berpuasa agar tidak memperburuk keadaan selama kehamilan.

Semoga membantu, Bun!

Sedangkan untuk ibu menyusui, simak juga yuk ide menu berbuka puasa hari ini dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]



(rap/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda