
kehamilan
5 Penyebab Plasenta Previa yang Bikin Ibu Hamil Sulit Melahirkan Normal
HaiBunda
Selasa, 28 Apr 2020 07:00 WIB

Sebagian besar ibu hamil ingin melahirkan secara normal. Hanya saja, ada beberapa wanita yang harus melahirkan dengan operasi caesar, salah satunya karena mengalami plasenta previa. Lalu, sebenarnya apa penyebab plasenta previa?
Dijelaskan Asisten Profesor Bedah Neurologis, Seunggu Han, MD, plasenta previa terjadi ketika plasenta bayi menutupi sebagian atau seluruh serviks ibu atau jalan lahir bayi. Ini dapat menyebabkan perdarahan hebat selama kehamilan dan persalinan.
Baca Juga : 5 Ciri Hamil Muda Paling Sering Dirasakan |
"Jika mengalami plasenta previa, Anda mungkin mengalami pendarahan selama kehamilan dan selama persalinan," jelas Han, dilansir Healthline.
Lebih lanjut, Han mengatakan, ada tiga jenis plasenta previa, yakni marginal atau plasenta memanjang ke tepi serviks, plasenta previa sebagian yaitu plasenta yang menutupi hanya sebagian serviks, serta plasenta previa total atau plasenta previa yang menyebabkan serviks tertutup sepenuhnya.
Mengutip Mayo Clinic, ada beberapa faktor yang menyebabkan ibu hamil mengalami plasenta previa. Di antaranya:
1. Luka di rahim
Ibu yang sudah memiliki bayi, ada bekas luka di rahim, misalnya akibat dari operasi sebelumnya termasuk kelahiran caesar, pengangkatan fibroid rahim, pelebaran dan kuretase.
2. Riwayat hamil sebelumnya
![]() |
Pernah mengalami plasenta previa pada kehamilan sebelumnya bisa berulang di kehamilan berikutnya.
3. Hamil kembar atau lebih dari satu bayi.
4. Berusia 35 tahun atau lebih.
5. Gaya hidup tidak sehat
Merokok, mengonsumsi obat-obatan terlarang, serta gaya hidup tidak sehat lainnya.
Sementara itu, gejala yang ditunjukkan jika ibu hamil mengalami plasenta previa yakni terjadi pendarahan atau bercak di vagina tanpa rasa sakit, saat trimester kedua kehamilan. Pada banyak wanita yang didiagnosis dengan plasenta previa di awal kehamilan, seiring berjalan waktu plasenta previa tersebut sembuh.
Ini bisa terjadi karena rahim tumbuh, yang mungkin meningkatkan jarak antara serviks dan plasenta. Namun, semakin banyak plasenta menutupi leher rahim, semakin kecil kemungkinannya untuk sembuh.
Saat ibu hamil sudah dipastikan plasenta previa, dokter atau bidan biasanya menyarankan untuk menghindari kegiatan yang dapat menyebabkan kontraksi, termasuk berhubungan seks, douching, menggunakan tampon, atau terlibat dalam kegiatan yang bisa meningkatkan risiko pendarahan.
Kegiatan yang bisa meningkatkan risiko tersebut seperti berlari, jongkok, dan melompat. Bunda juga akan membutuhkan operasi caesar untuk melahirkan bayi jika plasenta previa tidak sembuh.
Simak juga ciri hamil dilihat dari perubahan kulit dalam video ini:
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
Kalau Bumil Mau Pipis, Jangan Ditahan!

Kehamilan
5 Fakta Kasus Bumil Meninggal Usai Ditolak RSUD Subang, Kronologi hingga Investigasi Kemenkes

Kehamilan
Panas yang Ekstrem Bisa Bahayakan Ibu Hamil? Ini Penjelasan Pakar Bun

Kehamilan
Fenomena Cuaca Panas Bisa Berdampak Serius Pada Bumil, Waspadai Dehidrasi

Kehamilan
6 Manfaat Ikan untuk Ibu Hamil, Termasuk Ikan Kakap


5 Foto
Kehamilan
5 Potret Kebahagiaan Anggika Bolsterli Jalani Kehamilan Pertama
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda