kehamilan
Kulit Berjerawat Saat Hamil? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
Selasa, 05 May 2020 12:25 WIB
Jakarta -
Jika ibu hamil seringkali disebutkan identik dengan kulit yang cerah dan glowing, tapi ada juga yang kulitnya jadi berjerawat.
Meski mungkin tidak sampai berbahaya, kondisi ini juga bisa memengaruhi rasa kepercayaan diri. Sebenarnya apa yang menyebabkan kulit ibu hamil mudah berjerawat?
Dilansir Parents, kelenjar minyak kulit mengeluarkan sebum (minyak) ke pori-pori. Saat sudah menebal, sebum 'menjebak' sel-sel kulit mati dan kotoran kemudian menyumbat pori-pori.
Sumbatan tersebut menjadi tempat berkembang biak bakteri Propionibacterium acnes, yang kemudian berkembang dan menjadi jerawat.
Selain itu, secara alami terjadi pula peningkatan progesteron pada ibu hamil trimester pertama yang cenderung meningkatkan produksi minyak pada kulit.
"Stres berlebihan juga bisa menjadi faktor pemicu jerawat pada kulit ibu hamil," ungkap dokter kulit Rachel Nazarian, MD.
Untuk membantu mengatasi kulit berjerawat saat hamil, hindari menggunakan produk kecantikan yang mengandung formula keras dan berbahaya. Meski ampuh untuk membersihkan pori-pori dan mengeringkan minyak, hal ini justru dapat memicu peradangan pada kulit ibu hamil yang rentan iritasi.
Hindari juga penggunaan obat jerawat dengan kandungan bahan kimia seperti asam salisilat. Demikian disampaikan oleh ahli dermatologi Wake Forest School of Medicine di North Caroline, Steven Feldman, MD, PhD.
Sebagian besar obat jerawat, termasuk retinoid, isotretinoin oral, spironolakton, tetrasiklin oral (sejenis antibiotik), termasuk dalam kategori obat yang tidak disarankan untuk ibu hamil.
Akan jauh lebih baik jika Bunda berkonsultasi dengan dokter kulit, sampaikan juga usia kehamilan supaya bisa diberikan resep sesuai kondisi kesehatan.
Apapun yang terjadi, hindari sembarangan memencet jerawat karena justru bisa memicu infeksi, radang dan kemerahan pada kulit.
Bunda bisa simak juga proses terjadinya jerawat pada kulit dalam video berikut:
(som/som)
Meski mungkin tidak sampai berbahaya, kondisi ini juga bisa memengaruhi rasa kepercayaan diri. Sebenarnya apa yang menyebabkan kulit ibu hamil mudah berjerawat?
Dilansir Parents, kelenjar minyak kulit mengeluarkan sebum (minyak) ke pori-pori. Saat sudah menebal, sebum 'menjebak' sel-sel kulit mati dan kotoran kemudian menyumbat pori-pori.
Sumbatan tersebut menjadi tempat berkembang biak bakteri Propionibacterium acnes, yang kemudian berkembang dan menjadi jerawat.
Selain itu, secara alami terjadi pula peningkatan progesteron pada ibu hamil trimester pertama yang cenderung meningkatkan produksi minyak pada kulit.
"Stres berlebihan juga bisa menjadi faktor pemicu jerawat pada kulit ibu hamil," ungkap dokter kulit Rachel Nazarian, MD.
Untuk membantu mengatasi kulit berjerawat saat hamil, hindari menggunakan produk kecantikan yang mengandung formula keras dan berbahaya. Meski ampuh untuk membersihkan pori-pori dan mengeringkan minyak, hal ini justru dapat memicu peradangan pada kulit ibu hamil yang rentan iritasi.
Hindari juga penggunaan obat jerawat dengan kandungan bahan kimia seperti asam salisilat. Demikian disampaikan oleh ahli dermatologi Wake Forest School of Medicine di North Caroline, Steven Feldman, MD, PhD.
![]() |
Sebagian besar obat jerawat, termasuk retinoid, isotretinoin oral, spironolakton, tetrasiklin oral (sejenis antibiotik), termasuk dalam kategori obat yang tidak disarankan untuk ibu hamil.
Akan jauh lebih baik jika Bunda berkonsultasi dengan dokter kulit, sampaikan juga usia kehamilan supaya bisa diberikan resep sesuai kondisi kesehatan.
Apapun yang terjadi, hindari sembarangan memencet jerawat karena justru bisa memicu infeksi, radang dan kemerahan pada kulit.
Bunda bisa simak juga proses terjadinya jerawat pada kulit dalam video berikut:
(som/som)