
kehamilan
Cara Mencegah Kehamilan dengan Sistem Kalender dan Hitungan Masa Subur
HaiBunda
Jumat, 12 Jun 2020 10:41 WIB

Siklus haid berperan penting dalam perhitungan masa subur wanita. Cara ini juga sering diterapkan untuk mencegah kehamilan, Bunda.
Perhitungan siklus haid untuk cegah kehamilan dilakukan dengan sistem kalender. Menurut praktisi kesehatan holistik, Dr. Debra Rose Wilson, wanita dapat menggunakan siklus haid yang sudah lewat untuk memperkirakan waktu ovulasi.
"Cara ini harus dihindari jika siklus haid lebih pendek dari 26 hari atau lebih lama dari 32 hari," kata Wilson, dilansir Healthline, Kamis (11/6/2020).
Sayangnya, metode kontrasepsi ini kurang dapat diandalkan. Wanita cenderung hamil jika secara akurat mengidentifikasi masa subur dan menghindari hubungan seks tanpa kondom pada hari-hari tersebut setiap bulan.
"Secara teoritis, ini akan mencegah sperma masuk ke saluran tuba pada waktu yang sama dengan sel telur yang ada di sana. Pada akhirnya, ini akan mencegah pembuahan," ujar Wilson.
Dikutip dari Health Engine, cara kerja metode kalender memungkinkan wanita untuk menghindari hubungan seksual atau menggunakan metode kontrasepsi alternatif selama masa subur dari siklus menstruasi. Penelitian menunjukkan, masa subur wanita hanya sekitar enam hari dari siklus menstruasi mereka.
Periode masa subur juga bertepatan dengan ovulasi (pelepasan sel telur dari ovarium). Ketika telur dilepaskan dari ovarium, ia memasuki saluran tuba, di mana pembuahan dapat terjadi.
Jika telur tidak dibuahi, maka akan bergerak melalui tabung dan dikeluarkan melalui vagina. Proses ini memakan waktu sekitar 24 jam, dan hanya dalam periode 24 jam inilah pembuahan sel telur dapat terjadi.
Namun, sperma dapat bertahan hidup di saluran tuba hingga lima hari setelah ovulasi. Ini berarti, jika seorang wanita melakukan hubungan seks tanpa kondom dalam 5 hari sebelum ovulasi, ada kemungkinan sperma dapat membuahi sel telur. Itulah sebabnya, wanita dianggap subur selama enam hari, bukan 24 jam.
![]() |
Pada sebagian besar siklus menstruasi, ovulasi terjadi di tengah siklus. Untuk wanita yang memiliki siklus menstruasi panjang standar (antara 26-32 hari), 94 persen akan mengalami ovulasi dalam waktu 4 hari dari titik tengah siklus. Hubungan seksual dapat dihindari pada waktu tersebut atau Bunda dapat menggunakan metode kontrasepsi alternatif pada hari-hari itu.
Metode ini harus digunakan dengan hati-hati pada wanita dengan siklus haid yang tidak teratur atau mendekati menopause.
Berikut perhitungan sistem kalender untuk mencegah kehamilan, mengutip Family Planning:
1. Catat jumlah hari dalam setiap siklus haid selama setidaknya 6 bulan. Hari pertama haid selalu dihitung sebagai hari ke-1.
2. Kurangi 18 dari siklus terpendeknya untuk mengetahui perkiraan hari pertama masa subur. Kemudian kurangi 11 hari dari siklus terpanjangnya untuk perkiraan hari terakhir masa subur.
Contoh:
- Jika yang terpendek dari 6 siklus terakhirnya adalah 27 hari, maka (27-18 = 9). Wanita dapat menghindari hubungan seks tanpa kondom pada hari ke 9.
- Jika siklus terpanjang dari 6 siklus terakhirnya adalah 31 hari, maka (31-11 = 20). Wanita bisa berhubungan seks tanpa pengaman lagi pada hari ke 21.
3. Update siklus ini setiap bulan, menggunakan 6 siklus terakhir.
Simak juga cara cegah kehamilan untuk ibu menyusui di video berikut:
(ank/rap)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
Cara Menghitung Masa Subur untuk Haid yang Tidak Teratur

Kehamilan
4 Bahan Alami Percepat Haid untuk Cegah Kehamilan

Kehamilan
4 Bahan Alami Bantu Percepat Haid untuk Mencegah Kehamilan

Kehamilan
Cara Cegah Kehamilan untuk Keluarga Berencana

Kehamilan
Metode Kontrasepsi yang Tepat untuk Tunda Kehamilan di Masa Pandemi


9 Foto
Kehamilan
9 Potret Gaya Busana Keluarga Kerajaan Inggris Usai Melahirkan
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda