KEHAMILAN
3 Penyebab Nyeri Bekas Operasi Caesar yang Kerap Dialami Ibu Usai Melahirkan
Annisa Karnesyia | HaiBunda
Kamis, 18 Jun 2020 08:25 WIBRasa tidak nyaman dan nyeri memang kerap dialami ibu setelah menjalani operasi caesar. Sebab, prosedur pembedahan ini meninggalkan luka.
Profesor dan konsultan laktasi Robin Elise Weiss, PhD, MPH menjelaskan bahwa nyeri dan proses pembedahan berjalan beriringan. Namun, biasanya dapat diatasi dengan obat penghilang rasa sakit.
Baca Juga : 5 Posisi Seks Terbaik Sebagai Cara Membuat Anak |
"Tapi jika rasa sakitnya parah, tak kunjung membaik atau memburuk saat kembali ke rumah, wanita mungkin perlu menghubungi dokter," kata Weiss, dikutip dari Very Well Family.
Setelah melahirkan dengan operasi caesar, umumnya wanita akan menghabiskan sekitar tiga hari di rumah sakit. Dalam kurun waktu itu, mungkin ada rasa sakit di lokasi luka dan penumpukan gas di perut.
Namun, kondisi tersebut dikatakan normal. Rasa nyeri yang ringan juga normal terjadi selama berbulan-bulan, meski sudah diatasi.
"Sebaliknya, rasa nyeri parah tidak pernah dianggap normal. Ini tidak hanya mencakup sakit perut atau panggul, tetapi kram postpartum yang tak kunjung membaik setelah hari ketiga atau keempat," ujar Weiss.
Jika tidak ada tanda-tanda penyakit lain, rasa sakit yang hebat dan persisten sering kali menjadi tanda infeksi internal atau komplikasi yang membutuhkan perhatian segera.
Cara terbaik yang dapat dilakukan Bunda adalah beristirahat dengan cukup usai menjalani operasi caesar. Selain itu, untuk beberapa Bunda yang mengalami luka bekas caesar tidak normal hindari terlalu banyak tekanan pada perut dan tidak mengangkat benda yang beratnya lebih dari berat bayi. Konsumsi obat yang diresepkan dokter juga penting ya.
Luka bekas operasi mungkin terasa sakit selama satu atau dua minggu. Otot yang mengelilingi luka juga mungkin terasa lemah. Dokter dapat meresepkan obat penghilang rasa sakit untuk 2 minggu pertama.
Bunda juga sebaiknya tidak berolahraga selama 6 hingga 8 minggu atau konsultasi lebih dahulu ke dokter untuk memastikan kapan waktu yang tepat melakukan olahraga lantaran masing-masing orang berbeda dan tergantung kondisi pasca-operasi caesar. Jangan takut bertanya kepada dokter jika mengalami nyeri untuk mengetahui penyebab dan mendapat penanganan yang tepat.
Nyeri kadang dirasakan pada kasus-kasus tertentu atau tidak normal dan penyebabnya bisa beragam, Bunda. Berikut tiga penyebab yang telah HaiBunda rangkum dari berbagai sumber:
1. Infeksi bakteri
Bekas luka operasi caesar dapat terinfeksi bakteri. Mengutip laman Parents, jika bakteri ini menyebar, infeksi rahim atau perut mungkin terjadi.
Gejala biasanya muncul dalam beberapa hari setelah operasi. Tanda-tanda bekas operasi caesar yang terinfeksi adalah kemerahan di sekitar sayatan, pembengkakan yang tidak normal di sekitar sayatan, dan ada cairan bocor dari luka.
Sedangkan tanda umum infeksi internal atau uterus setelah operasi adalah demam, meningkatkan rasa nyeri di perut, dan keputihan yang berbau tidak sedap.
Untuk mengatasi infeksi bakteri, dokter akan melakukan pencegahan sebelum ibu melahirkan. Salah satunya pemberian obat antibiotik.
"Antibiotik akan diberikan secara rutin sebelum operasi caesar untuk mengurangi risiko infeksi uterus," ujar Mabel Wong, kepala departemen Obgyn di Kaiser Permanente di Hawai.
Pemberian antibiotik juga dilanjutkan saat ibu pulang ke rumah. Dokter akan memilih jenis antibiotik sesuai jenis infeksi.
2. Selulitis
Selulitis merupakan bagian dari infeksi yang terjadi setelah operasi caesar. Kondisi ini merupakan infeksi kulit dan jaringan di yang ada di bawahnya.
Gejalanya dapat cepat menyebar di lokasi sayatan luka operasi hingga ke luar. Ibu dengan kondisi ini akan mengalami nyeri, kemerahan, dan rasa panas saat disentuh.
Selulitis biasanya disebabkan oleh bakteri spesifik yang masuk dalam golongan stafilokokus atau streptokokus. Meski nyeri, dalam kondisi ini, nanah jarang muncul.
Penanganan selulitis juga menggunakan antibiotik, Bunda. Antibiotik secara khusus ditujukan untuk mengatasi bakteri. Saat di rumah sakit, infeksi luka biasanya diobati dengan antibiotik intravena. Pengobatan bisa berlanjut sampai pasien pulang ke rumah.
3. Abses
Abses atau luka di perut ibu juga disebabkan oleh bakteri yang sama dengan selulitis. Infeksi di lokasi sayatan bedah menyebabkan kemerahan, nyeri tekan, dan pembengkakan.
Kondisi ini juga menimbulkan nanah yang ada di rongga jaringan. Sebagian besar abses juga mengeluarkan nanah dari sayatan. Abses dapat terbentuk pada sayatan rahim, jaringan parut, ovarium, dan jaringan lain atau organ terdekat ketika infeksi muncul setelah operasi caesar.
Beberapa bakteri yang menyebabkan abses juga dapat jadi penyebab endometritis, yaitu iritasi pasca operasi dari lapisan rahim. Endometritis dapat menyebabkan rasa sakit, pendarahan abnormal, pembengkakan, demam, dan rasa tidak nyaman.
Simak juga cerita dr.Reisa tentang perjuangannya melahirkan caesar, di video berikut:
(ank/jue)