KEHAMILAN
Risiko Hamil dengan Kondisi KB Spiral Masih Terpasang
Dwi Indah Nurcahyani | HaiBunda
Jumat, 24 Jul 2020 17:17 WIBIntrauterine Device (IUD) atau KB spiral menjadi andalan para Bunda untuk mencegah kehamilan. IUD disebut lebih efektif karena bisa mencegah kehamilan dalam jangka waktu lama.
Meski demikian, kegagalan memang kadang terjadi tanpa kita harapkan ya, Bunda. Ada saja Bunda yang mengalami kebobolan alias tetap hamil meski memasang IUD.
Robyn Horsager Boehrer, M.D, seorang obgyn mengatakan, meskipun jarang tetapi kemungkinan untuk hamil saat menggunakan IUD atau KB spiral tetaplah ada. Sebab, tidak ada bentuk kontrasepsi yang 100 persen efektif.
"Dalam kasus kehamilan dan IUD masih terpasang, akan menimbulkan risiko untuk pasien dan kehamilannya. Sebaiknya Bunda mencari perawatan dari obgyn untuk mengurangi risiko komplikasi yang serius," ujar Boehroer dikutip dari Utswmed.
Penelitian menemukan bahwa kehamilan pada Bunda yang memakai IUD lebih tinggi berisiko keguguran, alami kelahiran prematur, dan infeksi kantung ketuban. Pada sebagian besar wanita yang benang IUD-nya terlihat melalui leher rahim, disarankan untuk melepasnya.
Sementara pada beberapa kasus, benang IUD menyelip ke dalam leher rahim memang dibiarkan terlebih dulu. Ketika itu terjadi, terkadang dibutuhkan pemeriksaan ultrasound (USG) untuk mengambilnya. Namun, karena rahim telah tumbuh dengan janin yang membesar, IUD terkadang tidak dapat dicapai.
Dalam kasus ini, IUD terpaksa ditinggalkan di tempat karena mencarinya dapat secara tidak sengaja melukai kondisi ibu ataupun janin. Setelah melahirkan, barulah IUD akan ditemukan dalam plasenta, membran, atau rahim.
Melansir Medicalnewstoday, pada beberapa kasus lain, IUD keluar dari tempatnya dan pada sebagian kasus lainnya, IUD dapat bergeser posisi. Jika ini yang terjadi, kemungkinannya yang bersangkutan mungkin tidak sadar bahwa IUD telah bergerak dan mereka tidak mengalami gejala apa pun.
Biasanya, jika Bunda hamil dalam kondisi IUD masih terpasang akan merasakan gejala kehamilan yang khas. Terutama jika embrio telah tertanam di dalam rahim.
Gejala-gejala tersebut di antaranya mual, kelelahan, menstruasi yang terlewat, payudara lebih lembut, perubahan suasana hati, serta mereka mungkin merasakan bahwa benang IUD tidak pada tempatnya, hilang, atau tidak rata.
Pada kondisi ini, sebaiknya Bunda segera memeriksakan diri ke dokter. Apalagi, saat hamil dengan IUD yang masih terpasang cenderung lebih berisiko mengalami kehamilan ektopik (kehamilan ketika implan embrio di luar rahim - biasanya di tuba falopi).
Jadi, ada baiknya segera mengunjungi dokter ya, untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut dan mencegah risiko yang tak diinginkan terjadi pada Bunda dan juga janin.
Semoga membantu, Bunda.
Simak yuk 6 alat kontrasepsi yang cocok dengan Bunda, salam video berikut: